Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

71 5. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan atau dengan pihak ketiga; 6. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; dan 7. Melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

B. Penemuan Dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

a. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI

Menurut Kasmir 2009:131, bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada bank yang memiliki simpanan dengan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank nasabah yang memperoleh pinjaman. Sertifikat Bank Indonesia SBI merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan utang jangka pendek yang dijual secara diskonto melalui lelang dengan jangka waktu yang ditawarkan mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan Siamat,2005:92. Hasil dari penempatan dana dalam SBI yang dimiliki oleh pihak lain nantinya akan memperoleh imbalan berupa yang dinyatakan sebagai tingkat Suku Bunga SBI. 72 Tabel 4.1 Suku Bunga Sert ifikat Bank Indonesia Persen Periode Tahun 2007 - 2014 Bulan Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 9,50 8 9,50 6,44 6,05 4,88 4,84 7,23 Februari 9,25 7,93 8,74 6,41 6,06 3,82 4,86 7,17 Maret 9 7,96 8,21 6,27 6,07 3,83 4,87 7,13 April 9 7,99 7,59 6,20 6,08 3,93 4,89 7,14 Mei 8,75 8,31 7,25 6,30 6,02 4,24 5,02 7,15 Juni 8,75 8,73 6,95 6,26 6,03 4,32 5,28 7,14 Juli 8,25 9,23 6,71 6,26 6,01 4,46 5,52 7,09 Agustus 8,25 9,28 6,58 6,26 6,01 4,54 5,86 6,97 September 8,25 9,58 6,48 6,64 5,97 4,67 6,96 6,88 Oktober 8,25 10,43 6,49 6,37 5,97 4,75 6,97 6,85 November 8,25 11,21 6,48 6,37 5,97 4,77 7,22 6,87 Desember 8 10,93 6,46 6,37 5,97 4,8 7,22 6,9 Sumber: Bank Indonesia BI, data sekunder diolah Tabel 4.1 menunjukan fluktuasi suku bunga SBI yang di tawarkan oleh Bank Indonesia pada periode Januari 2007 – Desember 2014. Pada table tersebut suku bunga SBI terendah terjadi pada bulan Februari 2012 yaitu sebesar 0,0382 atau 3,82. Dan tingkat suku bunga SBI tertinggi terjadi pada bulan November 2008 yaitu sebesar 0,1121 atau 11,21. Berikut adalah grafik perkembangan suku bunga SBI: Gambar 4.1 Perkembangan Suku Bunga SBIPeriode Tahun 2007 – 2014 Sumber: Bank Indonesia BI, data sekunder diolah 73

b. Inflasi

Menurut Bank Indonesia, secara sederhana inflasi diartikan meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya. Sementara menurut Sukirno 2004:27, inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu periode ke periode lainnya, sedangkan tingkat inflasi adalah persentase kenaikan harga-harga pada suatu tahun tertentu berbanding dengan tahun sebelumnya. Untuk mengetahui besarnya inflasi yang terjadi di Indonesia pada periode Januari 2007 – Desember 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Tingkat Inflasi Persen Periode Tahun 2007 - 2014 Bulan Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 1,04 1,77 -0,07 0,84 0,89 0,76 1,03 1,07 Februari 0,62 0,65 0,21 0,30 0,13 0,05 0,75 0,26 Maret 0,24 0,95 0,22 -0,14 -0,32 0,07 0,63 0,08 April -0,16 0,57 -0,31 0,15 -0,31 0,21 -0,1 -0,02 Mei 0,10 1,41 0,04 0,29 0,12 0,07 -0,03 0,16 Juni 0,23 2,46 0,11 0,97 0,55 0,62 1,03 0,43 Juli 0,72 1,37 0,45 1,57 0,67 0,7 3,29 0,93 Agustus 0,75 0,51 0,56 0,76 0,93 0,95 1,12 0,47 September 0,80 0,97 1,05 0,44 0,27 0,01 -0,35 0,27 Oktober 0,79 0,45 0,19 0,06 -0,12 0,16 0,09 0,47 November 0,18 0,12 -0,03 0,60 0,34 0,07 0,12 1,5 Desember 1,10 -0,04 0,33 0,92 0,57 0,54 0,55 2,46 Sumber: BPS, data sekunder diolah 74 Tabel 4.2 menunjukan fluktuasi tingkat inflasi periode Januari 2007 – Desember 2014. Pada masa penelitian ini tingkat inflasi terendah terjadi pada bulan Maret 2011 yaitu sebesar -0,0032 atau -0,32, sedangkan tingkat inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juni 2008 dan Desember 2014 yaitu sebesar 0,0246 atau 2,46 . Berikut adalah grafik perkembangan inflasi: Gambar 4.2 Perkembangan Inflasi Periode Tahun 2007 – 2014 Sumber: BPS, data sekunder diolah

c. Dana Pihak Ketiga DPK

Menurut Sugiarto 2006:4 pengertian dana pihak ketiga sebagai berikut: “Dana Pihak Ketiga merupakan simpanan-simpanan yang dilakukan nasabah pada bank berupa giro, tabungan, deposito dan bentuk lain yang di persamakan dengan itu”. Menurut Riyadi 2004:79, sumber dana pihak ketiga dari segi mata uangnya dibedakan menjadi: 1 Sumber Dana Pihak Ketiga Rupiah Yaitu kewajiban-kewajiban bank yang tercatat dalam bentuk rupiah pada pihak ketiga bukan bank baik kepada penduduk maupun bukan penduduk. Komponen DPK terdiri dari Giro, Simpanan Berjangka deposito dan sertifikat deposito, tabungan dan kewajiban- 75 kewajiban lainnya yang terdiri dari kewajiban segera yang dapat dibayar, surat-surat berharga yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, setoran jaminan dan lainnya. Tidak termasuk dana yang berasal dari bank sentral. 2 Sumber Dana Pihak Ketiga Valuta Asing Sedangkan yang dimaksud dana pihak ketiga valuta asing adalah kewajiban bank yang tercatat dalam valuta asing kepada pihak ketiga, baik penduduk maupun bukan penduduk termasuk pada Bank Indonesia, bank lain pinjaman melalui pasar uang. Tabel 4.3 Dana Pihak Ketiga DPK Periode Tahun 2007 - 2014 Miliyar Bulan Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 1.279.566 1.472.485 1.748.814 1.948.890 2.302.056 2.770.571 3.205.006 3.594.697 Februari 1.284.055 1.476.990 1.771.098 1.931.638 2.287.844 2.763.915 3.207.342 3.603.620 Maret 1.291.379 1.466.224 1.786.157 1.982.262 2.351.357 2.825.975 3.243.136 3.618.064 April 1.299.772 1.481.971 1.780.918 1.980.450 2.340.213 2.841.361 3.299.350 3.694.765 Mei 1.305.936 1.505.725 1.783.644 2.013.216 2.397.179 2.908.957 3.349.660 3.763.474 Juni 1.355.185 1.554.162 1.823.811 2.096.036 2.438.011 2.955.833 3.374.272 3.834.503 Juli 1.379.211 1.534.981 1.806.621 2.082.595 2.464.083 2.961.417 3.392.927 3.787.052 Agustus 1.392.668 1.526.025 1.847.038 2.092.779 2.459.898 2.984.050 3.440.207 3.855.886 September 1.400.800 1.603.452 1.857.251 2.144.064 2.544.862 3.049.956 3.526.188 3.995.803 Oktober 1.419.748 1.674.994 1.864.084 2.173.884 2.587.282 3.070.604 3.520.890 4.011.368 November 1.437.600 1.707.876 1.896.952 2.212.215 2.644.742 3.130.518 3.563.362 4.054.680 Desember 1.510.834 1.753.292 1.973.042 2.338.824 2.784.912 3.225.198 3.663.968 4.114.420 Sumber: Bank Indonesia BI, data sekunder diolah Tabel 4.3 menunjukan perkembangan jumlah dana pihak ketiga pada periode Januari 2007 - Desember 2014. Pada masa penelitian ini DPK terendah terjadi pada bulan Januari 2007 yaitu sebesar 1.279.556 miliyar, sedangkan DPK tertinggi terjadi pada bulan Desember 2014 yaitu sebesar 4.114.420 miliyar. Berikut adalah grafik perkembangan DPK: 76 Gambar 4.3 Perkembangan DPK Periode Tahun 2007 - 2014 Sumber: Bank Indonesia BI, data sekunder diolah

d. Penyaluran Kredit

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan. Tabel 4.4 Penyaluran KreditPeriode Tahun 2007 – 2014 Miliyar Bulan Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 774.834 987.404 1.289.839 1.405.640 1.746.005 2.184.306 2.688.143 3.258.421 Februari 783.542 1.002.724 1.301.844 1.428.788 1.773.889 2.203.029 2.718.717 3.267.820 Maret 800.373 1.036.065 1.305.389 1.456.114 1.814.846 2.266.175 2.768.371 3.306.899 April 812.860 1.061.770 1.297.635 1.486.329 1.843.538 2.317.209 2.824.217 3.361.348 Mei 823.976 1.096.214 1.305.377 1.531.556 1.889.465 2.386.145 2.887.478 3.403.148 Juni 861.498 1.148.356 1.335.041 1.586.492 1.950.727 2.452.856 2.959.123 3.468.162 Juli 871.987 1.166.558 1.338.116 1.597.980 1.973.599 2.470.111 3.021.126 3.495.030 Agustus 893.497 1.205.846 1.365.942 1.640.430 2.031.614 2.510.651 3.067.402 3.498.364 September 913.950 1.246.146 1.366.076 1.659.145 2.079.261 2.555.839 3.147.210 3.561.295 Oktober 937.177 1.297.860 1.377.561 1.675.633 2.106.157 2.585.345 3.159.476 3.558.070 November 962.389 1.325.323 1.397.578 1.706.403 2.150.957 2.631.002 3.214.397 3.596.614 Desember 1.002.012 1.307.688 1.437.930 1.765.845 2.200.094 2.707.862 3.292.874 3.674.308 Sumber: Bank Indonesia BI, data sekunder diolah 77 Tabel 4.4 menunjukan perkembangan penyaluran kredit pada periode Januari 2007 – Desember 2014. Pada masa penelitian ini penyaluran kredit terendah terjadi pada bulan Januari 2007 yaitu sebesar 774.834 miliyar, dimana jika diperhatikan terjadi kecenderungan peningkatan penyaluran kredit dari bulan ke bulan sampai tingkat tertinggi terjadi pada bulan Desember 2014 yaitu sebesar 3.674.308 miliyar. Berikut adalah grafik perkembangan kredit: Gambar 4.4 Grafik Penyaluran Kredit Periode Tahun 2007 - 2014 Sumber: Bank Indonesia BI, data sekunder diolah

e. Return On Asset ROA

Menurut Riyadi 2007:156, ROA adalah adalah rasio profitabilitas yang menunjukan perbandingan antara Laba setelah pajak dengan total asset yang dimiliki bank pada periode tertentu. Rasio ini menunjukan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan. Sedangkan menurut Rosadiana 2011:36, rasio ini dapat dijadikan sebagai ukuran kesehatan keuangan, rasio ini sangat penting mengingat keuntungan yang memadai diperlukan untuk mempertahankan arus sumber-sumber modal bank. Dalam hal ini 78 profitabilitas yang diukur adalah profitabilitas perbankan, biasanya apabila profitabiltas tinggi akan mencerminkan laba yang tinggi dan ini akan mempengaruhi pertumbuhan laba bank tersebut. Semakin besar ROA menunjukan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian return semakin besar. Bank Indonesia selaku pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabiltas suatu bank yang diukur dengan asset yang perolehan dananya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat. Tabel 4.5 Return On Asset ROA Periode Tahun 2007 – 2014 Bulan Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 3,34 3,16 2,69 3,12 2,97 3,7 3,16 2,9 Februari 3,03 2,93 2,6 2,91 2,86 3,62 2,92 2,79 Maret 2,96 2,72 2,76 3,08 3,01 3,05 3,03 3,01 April 2,92 2,56 2,71 3,02 3,01 2,98 2,96 2,93 Mei 2,98 2,62 2,7 2,98 2,97 3,05 2,99 2,98 Juni 2,93 2,53 2,7 3 3,07 3,16 3,02 3,02 Juli 2,89 2,68 2,69 2,97 3 3,13 3 2,91 Agustus 2,87 2,71 2,67 2,94 2,98 3,07 3,03 2,9 September 2,84 2,64 2,63 2,91 3,12 3,09 3,06 2,91 Oktober 2,83 2,68 2,65 2,94 3,11 3,1 3,09 2,89 November 2,87 2,6 2,61 2,93 3,07 3,12 3,09 2,87 Desember 2,78 2,33 2,6 2,86 3,03 3,11 3,08 2,85 Sumber: Bank Indonesia BI, data sekunder diolah Tabel 4.5 menunjukan fluktuasi tingkat rata-rata ROA periode Januari 2007 – 2014 pada Bank Umum. Pada masa penelitian ini tingkat rata-rata ROA terendah terjadi pada bulan Desember 2008 yaitu sebesar 2,33. Tingkat rata-rata ROA cenderung berfluktuasi naik dan turun dari tahun 2007 – 2014. Sedangkan tingkat rata-rata ROA tertinggi terjadi pada bulan Februari 2012 yaitu sebesar 3,62. Berikut grafik pengembangan ROA: 79 Gambar 4.5 Return On Asset ROA Periode Tahun 2007 - 2014 Sumber: Bank Indonesia BI, data sekunder diolah

2. Analisis Jalur Pengaruh Suku Bunga SBI, Inflasi terhadap Dana Pihak

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, dan suku bunga sertifikasi

0 3 132

pANALISIS PENGARUH MODAL BANK UMUM, DANA PIHAK KETIGA, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN PADA BANK UMUM DI INDONESIA (TAHUN 2001 3 – 2009 5)

0 5 93

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, PENYALURAN KREDIT DAN KUALITAS KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS BANK SURVEY PADA BANK JABAR BANTEN.

0 1 30

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA,SUKU BUNGA KREDIT, INFLASI TERHADAP PENYALURAN KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI SURABAYA.

0 0 129

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, RETURN ON ASSET, INFLASI DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA BANK UMUM DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 16

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA DASAR KREDIT DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT DAN PERAN MEDIASI NPL PADA PENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS - Perbanas Institutional Repository

0 1 18

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA DASAR KREDIT DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT DAN PERAN MEDIASI NPL PADA PENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

Pengaruh dana pihak ketiga, kinerja keuangan dan Suku bunga antar bank terhadap penyaluran Kredit umkm pada bank pemerintah - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

Pengaruh dana pihak ketiga, kinerja keuangan dan Suku bunga antar bank terhadap penyaluran Kredit umkm pada bank pemerintah - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA,SUKU BUNGA KREDIT, INFLASI TERHADAP PENYALURAN KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI SURABAYA

0 0 20