Tarif Penumpang dan Barang Dalam Angkutan Udara

C. Tarif Penumpang dan Barang Dalam Angkutan Udara

Tarif merupakan salah satu yang menjadi bagian penting dalam pengoperasian angkutan udara. Menurut Kamus Bahasa Indonesia Modern, tarif adalah daftar harga, pungutan ataupun ongkos yang dikenakan kepada pembeli maupun pengguna jasa. Peranan tarif itu sendiri cukup penting bagi angkutan udara baik untuk perusahaan penerbangan, pengguna jasa angkutan udara maupun bagi pemerintah. Tarif merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan penerbangan, jika suatu perusahaan penerbangan menetapkan suatu tarif yang tinggi maka akan berdampak baik dan akan sehat keuangannya, namun sebaliknya apabila tarif yang ditentukan itu terlalu rendah dapat menyebabkan ancaman bagi kelangsungan hidup perusahaan penerbangan terkait. Apabila suatu tarif termasuk kategori murah, hal tersebut merupakan suatu yang positif dan ditanggapi baik oleh penumpang, sementara jika tarif itu mahal hal tersebut bukanlah suatu yang ditanggapi secara positif dan baik oleh penumpang. Selanjutnya, bagi pemerintah di suatu negara dalam hal ini Indonesia, tarif merupakan sarana pengendalian keseimbangan antara kebutuhan masyarakat atas jasa angkutan udara dengan kelangsungan hidup perusahaan penerbangan. 64 Dalam hal keterkaitannya, tarif jelas mempunyai suatu keterkaitan tersendiri dengan biaya. Biaya adalah faktor yang menentukan dalam transportasi untuk penetapan tarif, alat kontrol agar dalam pengoperasian mencapai tingkat efektivitas dan efisien. Suatu konsep dari biaya dapat disusun sebagai berikut: 1. Biaya merupakan sebagai dasar penentuan tarif jasa angkutan 64 H.K. Martono, 2011. Op.Cit, hal 24-25. Universitas Sumatera Utara Tingkat tarif transportasi didasarkan pada biaya pelayanan yang terdiri dari: a. Biaya langsung. b. Biaya tidak langsung. Maka dari itu, biaya pelayanan cost of service sebagai dasar dan fundamental untuk struktur pentarifan. 2. Biaya Modal dan Biaya Operasional a. Biaya Modal capital cost adalah biaya yang digunakan untuk investasi inisial initial investment serta peralatan lainnya termasuk di dalamnya bunga uang interest rate. 65 b. Biaya operasional operational cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengelolaan transportasi. Yang termasuk dalam kelompok biaya operasional adalah sebagai berikut: 1. Biaya pemeliharaan jalan raya, bantalan kereta api, alur pelayaran, pelabuhan, dermaga, penahan gelombang, menara, rambu dan jalan, udara dan laut. 2. Biaya pemeliharaan kendaraan, bis, truk, lokomotif, gerbong, pesawat udara, kapal-kapal penyeberangan ferry boat, dan kapal-kapal barang atau kapal-kapal penumpang. 3. Biaya transportasi yaitu biaya bahan bakar, oli, tenaga penggerak genset upah kerja awakcrew dan pesawat serta biaya terminal stasiun pelabuhan udara, pelabuhan laut dan terminal bis. 65 H.A. Abbas Salim, Op.Cit., hal 43. Universitas Sumatera Utara 4. Biaya-biaya traffic terdiri dari biaya advertensi, promosi, penerbitan buku tarif, administrasi dan sebagainya. 5. Biaya Umum dan lain-lain biaya. Yang termasuk biaya umum yakni biaya kantor, gajibiaya RT, biaya humas, dan biaya akuntansi lainnya. 3. Biaya Tetap dan Biaya Variabel Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan tetap setiap bulannya, sedangkan biaya variable adalah biaya yang besarnya berubah tergantung pada pengoperasian alat-alat pengangkutan. 4. Biaya Kendaraan Yaitu jumlah biaya yang dibutuhkan dalam rangka pengadaan bahan bakar, oli, ban kendaraan, suku cadang antarperbaikan reparasi. Biaya tersebut disebut sebagai automobile cost. 66 5. Biaya Gabungan Joint Cost Dalam pengoperasian alat-alat transportasi kita temui joint cost atau dinamakan pula common cost contoh biaya angkutan barang cargo dan biaya penumpang yang menghasilkan biaya gabungan joint cost. 6. Direct CostBiaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung Indirect Cost. a. Biaya langsung yaitu jumlah biaya yang diperhitungkan dalam produksi jasa-jasa angkutan misalnya untuk penerbangan biaya langsung terdiri dari bahan bakar, gaji awak pesawat, biaya pendaratan. 66 Ibid., hal 44. Universitas Sumatera Utara b. Biaya tidak langsung bagi penerbangan terdiri dari biaya harga, peralatan reparasi, workshop, akuntansi dan biaya umumkantor. 7. Biaya Unit dan Biaya Rata-rata. a. Biaya Unit unit cost ialah jumlah total biaya dibagi unit jasa produk yang dihasilkan. b. Biaya rata-rata average cost adalah biaya total dibagi dengan jumlah produkjasa yang dihasilkan. Pada dasarnya tarif angkutan dapat dikategorikan menjadi beberapa kategori. Tarif dari angkutan dapat dikategorikan yakni sebagai berikut. 1. Tarif menurut kelas class rate klasifikasi tarif menurut kelas digunakan khusus untuk muatan dan penumpang. Dalam kelompok tarif ini diberlakukannya tarif yang berbeda-beda atas dasar kelas muatan dan penumpang. Tarif yang diberlakukan terhadap muatan khusus disebut tarif muatan. 67 2. Selain tarif menurut kelas ada tarif lain yang tarfnya lebih rendah daripada class rates, tarif ini disebut tarif pengecualian. 3. Tarif perjanjiankontrak. Tarif perjanjian atau tarif menurut kontrak berlaku untuk angkutan jalan raya dan angkutan laut, dan tidak berlaku untuk moda transportasi lainnya untuk angkutan udara dan angkutan pipa. Selanjutnya, tarif angkutan dapat pula dibedakan berdasarkan jenisnya. Tarif angkutan mempunyai pengertian yaitu suatu daftar yang memuat harga- 67 Ibid, hal 45 Universitas Sumatera Utara harga untuk para pemakai jasa angkutan yang disusun secara teratur. Pembebanan dalam harga dihitung menurut kemampuan transportasi what the traffic willbear Jenis-jenis tarif yang berlaku dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok seperti berikut ini: a. Tarif Menurut Trayek Tarif menurut trayek angkutan berdasar atas pemanfaatan operasional dari moda transport yang dioperasikan dengan memperhitungkan jarak yang dijalani oleh moda transport tersebut kmmiles b. Tarif Lokal Tarif lokal adalah tarif yang berlaku dalam satu daerah tertentu, misalnya tarif bis yang berlaku khusus di Jakarta. c. Tarif Diferensial Tarif diferensial yaitu tarif angkutan di mana terdapat perbedaan tinggi tarif menurut jarak, berat muatan, kecepatan atau sifat khusus dari muatan yang diangkut. 68 Dalam kegiatan pengoperasian pesawat udara, pihak penumpang akan dikenakan suatu tarif jasa pelayanan. Tarif jasa pelayanan penumpang angkutanpesawat udara pada bandar udara dalam hal angkutan udara dalam negeri dipungut sekaligus pada saat pembelian tiket pesawat udara oleh perusahaan angkutan udara ataupun perwakilanagen yang terkait. Perusahaan penerbangan terkait wajib menyetorkan pungutan jasa pelayanan penumpang 68 Ibid, hal 46. Universitas Sumatera Utara pesawat udara pada bandar udara untuk angkutan udara dalam negeri sesuai dengan passengger’s manifest kepada: 69 a Kepala Bandar Udara yang bersangkutan untuk bandar udara yang dikelola oleh pemerintah b Kepala Cabang untuk bandar udara yang diusahakan oleh badan usaha milik negara BUMN. Pelaksanaan penyetoran pungutan jasa pelayanan penumpang pesawat udara tersebut dilakukan setiap awal bulan untuk pungutan yang dilakukan sebelumnya. Pendapatan jasa pelayanan penumpang pesawat udara pada bandar udara untuk angkutan udara dalam negeri yang disetorkan kepada Kepala Bandar Udara selanjutnya disetorkan ke kas negara. Namun demikian, tidaklah semua penumpang angkutan udara dalam negeri dibebankan tarif jasa pelayanan penumpang angkutan udara dalam negeri. Pihak-pihak yang dibebaskan dari tarif jasa pelayanan penumpang antara lain: 1. Bayi infantbaby yang membayar 10 dari harga tiket pesawat udara; 2. Tamu negara beserta rombongan dalam rangka kunjungan resmikenegaraan di Indonesia; 3. Petugaspejabat yang mendapat surat perintah perjalanan dinas dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 4. Penumpang transittransfer yang memilki tiket penerbangan langsung; 69 H.K. Martono, 2011, Op.Cit., hal 83. Universitas Sumatera Utara 5. Awak pesawat udara cadangan extra crew yang namanya tercantum dalam passenger’s manifest. 70 Setiap proses pengangkutan barang pada dasarnya haruslah memperhatikan suatu hal yang disebut kapasitas angkutan, sebab kapasitas angkutan menentukan sejauh mana kemampuan alat angkutan tersebut dalam memindahkan suatu barang. Pengertian dari kapasitas angkutan yaitu kemampuan suatu alat angkutan untuk memindahkan muatan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dalam waktu tertentu. Beberapa unsur yang terkandung dalam kapasitas angkutan ini terdiri dari berat muatan, jarak yang ditempuh dan waktu yang diperlukan untuk angkutan tersebut dalam hal membawa muatan barang. 71 Jadi dapat disimpulkan bahwa kapasitas angkutan terdiri dari: a. Sifat barang yang diangkut b. Jenis alat angkut c. Jarak yang ditempuh d. Kecepatan rata-rata.

D. Tanggung jawab pengangkut angkutan udara terhadap penumpang dan barang

Dokumen yang terkait

SKRIPSI PENERAPAN ASAS-ASAS PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PERATURAN MENTERI NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT ANGKUTAN UDARA.

0 2 12

PENDAHULUAN PENERAPAN ASAS-ASAS PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PERATURAN MENTERI NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT ANGKUTAN UDARA.

0 4 14

TANGGUNG JAWAB MASKAPAI PENERBANGAN TERHADAP PENUMPANG ATAS TERTUNDANYA PENERBANGAN (DELAY) BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT ANGKUTAN UDARA.

1 5 49

Tanggung Jawab Maskapai Penerbangan Lion Air terhadap Penumpang atas Keterlambatan Penerbangan dihubungkan dengan Peraturan Menteri Perhubungan 77/2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara.

0 2 2

BAB II TINJAUAN MENGENAI PENGANGKUTAN UDARA A. Asas dan Tujuan Diselenggarakannya Pengangkutan Udara - Analisis Yuridis Penerapan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 92 Tahun 2011 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara Atas Keterlambatan Dan Pem

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Yuridis Penerapan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 92 Tahun 2011 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara Atas Keterlambatan Dan Pembatalan Jadwal Keberangkatan Penumpang Angkutan Udara (Studi Pada

0 0 15

Analisis Yuridis Penerapan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 92 Tahun 2011 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara Atas Keterlambatan Dan Pembatalan Jadwal Keberangkatan Penumpang Angkutan Udara (Studi Pada PT. Sriwijaya Air Medan)

0 0 9

Analisis Yuridis Penerapan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 92 Tahun 2011 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara Atas Keterlambatan Dan Pembatalan Jadwal Keberangkatan Penumpang Angkutan Udara (Studi Pada PT. Sriwijaya Air Medan)

0 0 32

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Yuridis Penerapan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 92 Tahun 2011 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara Atas Keterlambatan Dan Pembatalan Jadwal Keberangkatan Penumpang Angkutan Udara (Studi Pa

0 0 15

Analisis Yuridis Penerapan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 92 Tahun 2011 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara Atas Keterlambatan Dan Pembatalan Jadwal Keberangkatan Penumpang Angkutan Udara (Studi Pada PT. Sriwijaya Air Medan)

0 0 9