Sistem Sosial Ekologi dalam Pengelolaan Pesisir dan Laut

PENYEBAB LANGSUNG: Aktivitas mana yang mengover-eksploitasi sumberdaya alam: - Apakah mereka? - Bagaimana cara mereka mendegradasi sumberdaya alam? - Siapa yang menyelesaikan ke luar? - Kapan mereka melaksanakannya? Aktivitas mana yang mengkonversi habitat tertentu ke dalam penggunaan lain: - Apakah mereka? - Bagaimana cara mereka mendegradasi sumberdaya alam? - Siapa yang menyelesaikan ke luar? - Kapan mereka melaksanakannya? Pemanenan yang merusak dan praktek penggunaan lahan: - Apakah mereka? - Bagaimana cara mereka mendegradasi sumberdaya alam? - Siapa yang menyelesaikan ke luar? - Kapan mereka melaksanakannya? Aktivitas mana yang mengotori sumberdaya alam: - Apakah mereka? - Bagaimana cara mereka mendegradasi sumberdaya alam? - Siapa yang menyelesaikan ke luar? - Kapan mereka melaksanakannya? DASAR PENYEBAB: Kegagalan politik: - Bagaimana cara mereka mendorong aktivitas? Kegagalan pasar: - Bagaimana cara mereka mendorong aktivitas? Kegagalan kelembagaan: - Bagaimana cara mereka mendorong aktivitas? Keadaan mata pencaharian: - Bagaimana cara mereka mendorong aktivitas? KEBUTUHAN DAN RELUNG UNTUK MENGUKUR INSENTIF STEP 3 Gambar 9. Checklist tahap 2 CLSA RELUNG DAN KEBUTUHAN UNTUK PERANGSANG: Penurunan kekitan yang secara ekonomi diinginkan: - Aktivitas yang mana? - Kelompok yang mana? - Waktu apa? - Sebab utama? Tantangan insentif yang mendorong degradasi: - Aktivitas yang mana? - Kelompok yang mana? - Waktu apa? - Sebab utama? Kebijakan, pasar, kelembagaan dan lokal yang menyebabkan kegagalan: - Aktivitas yang mana? - Kelompok yang mana? - Waktu apa? - Sebab utama? PILIHAN SPESIFIK DARI UKURAN INSENTIF STEP 4 Gambar 10. Checklist tahap 3 CLSA d. Langkah 4, memilih sistem insentif bagi konservasi sumberdaya pesisir dan laut berbasis masyarakat Dalam konteks tahap ini, identifikasi dan pemilihan sistem insentif menjadi faktor penting. Sistem insentif harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyararakat setempat seperti yang telah dilakukan pada tahap 3. Checklist tahap 4 dalam CLSA disajikan pada Gambar 11. Hak kepemilikan Insentif mata pencaharian Ukuran pasar Ukuran fiskal Ukuran keuangan Insentif langsung Insentif tidak langsung Tanpa insentif Pilihan Insentif Gambar 11. Checklist tahap 4 CLSA e. Langkah 5, implementasi sistem insentif Tahap terakhir adalah implementasi system insentif yang disertai dengan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi tersebut. Checklist tahap 5 dalam CLSA disajikan pada Gambar 12.

3.4.3. Analisis kebijakan

Trade-Off Analysis TOA menurut Crissman et al. 1998, merupakan proses merancang untuk mengintegrasikan pembuat keputusan kebijakan publik dan stakeholders lain dengan sekelompok pakar untuk menyediakan informasi yang bersifat kuantitatif dalam mendukung pengambilan keputusan. Analisis Trade-off sebagai alat bantu pengambilan keputusan bermanfaat dalam memahami konflik penggunaan sumberdaya dan keinginan stakeholders dalam pengelolaan sumberdaya. Stakeholders akan dilibatkan untuk mempertimbangkan strategi pengelolaan dan menentukan prioritas dalam pengelolaan. Brown et al., 2001 menggunakan analisis trade-off pada kepentingan pengembangan Bucoo Reef Marine Park BRMP dengan konversi terhadap data skala rasio. Yeo dan Ang 2001 memakai analisis trade-off antara strategi bisnis dan lingkungan dengan menggunakan The Analytical Hierarchy Process AHP. PRACTICALAS DAN KEPANTASAN: Tujuan masyarakat lebih luas dan keberadaan organisasi lokal: - Apakah insentif sesuai tujuan masyarakat? - Apakah insentif didasarkan pada pengetahuan masyarakat? - Apakah perangsang menggunakan organisasi masyarakat? Dampak ukuran insentif: - Apakah insentif menaikan harga dasar? - Apakah insentif mengurangi peluang lokal? - Apakah insentif memarginalkan kelompok tertentu? Kemampuan menerima politis: - Apakah insentif konsisten dengan tujuan lebih luas? - Apakah insentif mendukung tujuan konservasi dan pengembangan? Kesederhanaan: - Apakah insentif mudah untuk diterapkan dan dijaga? - Apakah insentif murah untuk diterapkan dan dijaga? TINJAUAN ULANG DAN RE-DESAIN INSENTIF PEMBEDAAN DAN PERUBAHAN: - Apakah insentif memperhatikan heterogenitas sosial-ekonomi? - Apakah dampak insentif terhadap kelompok yang berbeda? - Apakah insentif rensponsif untuk berubah? UKURAN TAMBAHAN PENDUKUNG: - Faktor bukan ekonomi ditingkat masyarakat? - Kelompok lain dan aktivitas yang menyebabkan degradasi sumberdaya alam? - Kekuatan dan kebijakan global dan nasional? Gambar 12. Checklist tahap 5 CLSA Langkah awal penggunaan analisis trade-off yaitu dengan analisis stakeholders. Analisis stakeholders yang dikemukakan oleh Brown et al. 2001 adalah sistem pengumpulan informasi dari individu atau sekelompok orang yang berpengaruh di dalam memutuskan, mengkelompokkan informasi dan menilai kemungkinan konflik yang terjadi antara kelompok-kelompok berkepentingan dengan areal dimana akan dilakukan trade-off. Sedangkan metode pemilihan alternatif digunakan metode Multikriteria, yakni : suatu set alternatif pilihan yang didasarkan pada suatu kriteria penilaian. A. Analisis stakeholders Analisis Stakeholders adalah sistem pengumpulan informasi dari individu atau sekelompok orang yang berpengaruh di dalam memutuskan, mengelompokkan informasi dan menilai kemungkinan konflik yang terjadi antara kelompok-kelompok berkepentingan dengan areal dimana akan dilakukan trade-off. Untuk melakukan analisis stakeholders participatory diperlukan beberapa tahapan, yaitu : 1 Identifikasi stakeholders Untuk mengidentifikasi stakeholders digunakan metoda Continuum dari mulai dari tingkat mikro ke tingkat makro, diperoleh pengengelompokan stakeholders sebagai: a Tingkat Nasional, terbagi ke dalam 3 kelompok, yaitu: Pemerintah, LSM dan Pakar. Stakeholdres yang berasal dari Pemerintah, misalnya para pimpinan instansi pemerintah; stakeholders dari LSM misalnya Kehati, WWF; dan stakeholders yang berasal dari pakar misalnya para dosen dan peneliti. b Tingkat Regional, terbagi ke dalam 2 kelompok, yakni : Pemerintah dan Swasta. Stakeholders yang berasal dari Pemerintah, misalnya para pempinan instansi pemerintah. Stakeholders yang berasal dari swasta misalnya para pengelola hotel dan biro perjalanan. c Tingkat Lokal, terbagi ke dalam 3 kelompok, yakni : Pemerintah, Swasta, LSM dan Masyarakat. 2 Menentukan kategori stakeholders dalam kelompok prioritas Pengelompokan stakeholders tergantung pada tingkat kepentingan dan pengaruhnya terhadap proses pengambilan keputusan, yakni : primary stakeholders, secondary stakeholders, dan external stakeholders Gambar 13. a Primary stakeholders, dimana tingkat kepentingan tinggi dengan pengaruh yang rendah dalam proses penentuan kebijakan, misalnya: 1 operator perjalanan wisata bahari; 2 masyarakat lokal; 3 wisatawan lokal; 4 wisatawan asing; 5 kelompok nelayanpetani pembudidaya laut. b Secondary stakeholders, dimana tingkat kepentingan dan pengaruh dalam proses penentuan kebijakan dengan proporsi sama. c External stakeholders, dimana tingkat kepentingan rendah dengan pengaruh yang tinggi dalam proses penentuan kebijakan, misalnya para pimpinan instansi pemerintah, dan para pengusaha besar. 3 Mekanisme participatif dari beberapa kelompok stakeholders Dalam proses participatory diperlukan beberapa mekanisme berbeda terhadap beberapa kelompok stakeholders, seperti : a Konsultatifwawancara secara individu terhadap pengambil keputusan mengenai pengelolaan kawasan secondary stakeholders yaitu: para pimpinan instansi pemerintah yang terkait, para pengusaha, pimpinan organisasi kemasyarakatan LSM yang terkait, baik pada nasional maupun regional; b Participatory terhadap stakeholders yang berada di dalam kawasan dan stakeholders yang dipengaruhi oleh pengelolaan kawasan pada tingkat lokal; c Pengisian kuesioner terhadap kelompok pakar dan ilmuwan, baik para pakar dari masyarakat, perguruan tinggi, LSM maupun pemerintah. Gambar 13. Tingkat kepentingan dan pengaruh pada berbagai kelompok stakeholders yang berbeda B. Analisis multikriteria Analisis multikriteria akan menyediakan kerangka analisis yang mengkaitkan antara isu permasalahan dan tujuan pengelolaan di masa datang, dan dalam kajian ini akan menggunakan pendekatan rezim regim approach. Tahapan yang diperhatikan dalam melakukan analisis multikriteria adalah sebagai berikut: 1 Menentukan skenario pengelolaan Berbagai skenario pengelolaan dihasilkan dari tahap perencanaan konservasi kawasan eco-region. Skenario pengelolaan yang dibuat dihasilkan harus mampu menjelaskan dampak yang terjadi bila suatu kebijakan pengelolaan tersebut diambil. 2 Penentuan kriteria dan penilaian dampak Penentuan kriteria dan pendugaan dampak perlu didiskusikan dengan para pakar, pejabat atau stakeholders yang terkait untuk memudahkan dalam pengumpulan data. Penilaian dampak dapat diperoleh dari hasil diskusi dengan para pakar dan stakeholders yang berpengaruh dan memiliki kepentingan dalam pengambilan keputusan dengan analisis stakeholders maupun dari data sekunder.