4.3.5. Identifikasi aset mata pencaharian
Berbagai macam mata pencaharian dalam penelitian ini diidentifikasi dengan maksud untuk mengetahui interaksi antara masyarakat dan aset lain. Mata
pencaharian merupakan kunci dalam aspek sosial ekonomi. Informasi ini merupakan tahap pertama dalam CLSA yaitu mengidentifikasi mata pencaharian yang bersamaan
dengan interaksi antara masyarakat pesisir dan sumberdaya alam. A. Aset alam
Analisis aset alam dikaitkan dengan fungsinya sebagai penyedia daya dukung alami yang menghasilkan nilai manfaat untuk keberlangsungan kehidupan msyarakat.
Pada bagian ini akan diketahui seberapa besar keberadaan sumberdaya yang memberikan manfaat dan penting bagi masyarakat yang menggantungkan kelanjutan
hidupnya pada aset tersebut. Hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan terhadap masyarakat memberikan gambaran tentang keberadaan kondisi aset alam
yang ada. Penentuan kriteria penilaian mengacu pada Suryawati 2012. Tabel 10 menunjukkan nilai dari tiap aset yang berada di Kelurahan Tanjung Mas.
Tabel 10 . Kondisi aset alam No
Aset alam Nilai
1 Mangrove
1 2
Pantai 1
3 Lahan pekarangan
2 4
Perikanan 1
5 Pertanian
6 Peternakan
2 Jumlah
7 Keterangan: 0 = tidak ada aset alam
1 = kondisi aset alam yang bisa dimanfaatkan hanya sebagian kecil saja 2 = kondisi aset alam yang bisa dimanfaatkan sebagian saja
3 = kondisi aset masih bisa dimanfaatkan dengan baik
Keberadaan dan kondisi aset alam yang ada menentukan keberlanjutan dari masyarakat. Nilai aset alam 7 menunjukkan bahwa kondisi saat ini dari aset tersebut
sedang, karena berhubungan dengan menurunnya daya dukung akibat rusaknya aset yang masih ada ketika rob terjadi dan menggenangi wilayah. Kondisi wilayah yang
mengalami penurunan kualitas menyebabkan masyarakat tidak dapat memanfaatkan aset yang ada secara optimal. Rendahnya nilai menunjukkan bahwa kondisi aset saat
ini juga kurang mendapatkan perhatian dalam pengelolaan. Apabila dilihat dari analisis historis dengan adanya reklamasi di wilayah pantai sebagai pengembangan wilayah
daratan, menunjukkan bahwa terjadi pengurangan wilayah yang dulunya diperkirakan sebagai tumpuan masyarakat dalam menunjang keberlanjutan kehidupannya.
Sehingga masyarakat mau tidak mau harus menerima dan berusaha keras untuk tetap bertahan dengan kondisi yang ada. Kondisi aset yang sudah demikian buruknya,
terkalahkan dengan desakan pemenuhan ekonomi daerah, membutuhkan perhatian khusus guna menyeimbangkan lingkungan yang ada.
B. Aset manusia Komponen aset manusia yang diamati disini penting guna menunjang komponen
aset lain. Apabila kondisi aset manusia dalam keadaan baik maka akan membentuk manusia yang mampu untuk melakukan dan mengembangkan strategi pemanfaatan
dan pengelolaan terhadap keberadaan sumber yang ada. Faktor pendidikan dan kesehatan merupakan faktor penting dalam aset manusia ini. Dalam hal ini faktor
pendidikan akan menentukan arah pemikiran seseorang dalam menghadapi berbagai tekanan yang dialaminya untuk tetap menjaga kehidupannya, sedangkan faktor
kesehatan akan menunjukkan seberapa besar seseorang memperhatikan kualitas hidupnya untuk menunjang keberlanjutan aktivitas dan lingkungannya. Penentuan
kriteria penilaian mengacu pada Suryawati 2012. Tabel 11 menunjukkan besarnya nilai yang diperoleh dari kondisi aset manusia.
Tabel 11. Kondisi aset manusia No
Aset manusia Nilai
1 Pendidikan
A Fisik
Sarana dan prasarana 2
Jumlah guru 2
Biaya 2
B Sosial
kesadaran 2
Partisipasi 2
Keterampilan 2
Pendidikan 2
2
Kesehatan
Sarana prasarana 2
Tenaga medis 2
Pelayanan 2
Kesadaran masyarakat 2
Partisipasi masyarakat 2
Jumlah 24
Keterangan : 0 = tidak ada, 1 = buruk, 2 = sedang, 3 = baik
Kondisi aset manusia dilihat dari faktor pendidikan menunjukkan kecenderungan yang sedangcukup. Mengingat pendidikan dirasa perlu untuk masa depan. Hal ini juga
dilihat dari data sekunder yang menunukkan jumlah fasilitas pendidikan yang cukup banyak tersedia. Sedngkan dalam hal kesehatan menunjukkan bahwa sebagian dari
masyarakat telah cukup menyadari pentingnya kesehatan dan ikut berpartisipasi dalam hal kesehatan. Dalam hal fasilitas kesehatan di wilayah Kecamatan Semarang Utara
telah memiliki 8 puskesmas dan 10 apotik. Hal ini menunjukkan bahwa penyediaan failitas kesehatan oleh pemerintah dalam kondisi yang cukup untuk bisa memberikan
pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam penyembuhan, pencegahan, penyuluhan maupun pendidikan kesehatan. Sedangkan keberadaan apotik bisa
membantu masyarakat dalam pemenuhan obat-obatan. C. Aset sosial
Aset sosial dalam hal ini berkenaan denngan sumberdaya sosial yang bermanfaat untuk tujuan hidup masyarakat. Aset sosial yang diukur berupa sistem
sosial, lembaga sosial,adat budaya masyarakat yang tidak ada nilainya namun memiliki arti dan manfaat bagi masyarakat. Penentuan kriteria penilaian mengacu pada
Suryawati 2012. Tabel 12 menunjukkan nilai dari besarnya aset sosial yang ada. Tabel 12. Kondisi aset sosial
No. Aset sosial
Nilai 1
Sistem pengelolaan lingkungan 2
2 Lembaga social
2 3
Adat budaya 2
4 Tingkat konflik
5 Adopsi pengaruh luar
2 Jumlah
8 Keterangan : 0 = tidak ada, 1 = buruk, 2 = sedang, 3 = baik
Aset sosial pada wilayah pengamatan menunjukkan bahwa kondisi sosial kemasyarakatan juga memegang peranan dalam keberlajutan masyarakat
menghadapi tekanan yang terjadi. Meskipun tidak bernilai namun kondisi sosial akan terus berjalan secara dinamis mengikuti perkembangan yang terjadi di wilayahnya.
Selain itu dari pihak pemerintah kota sendiri telah melakukan penyuluhan pada masyarakat guna mengantisipasi terjadinya rob.
D. Aset keuangan Berbagai bentuk aset keuangan yang berada pada wilayah pengamatan menjadi
tumpuan masyarakat untuk persiapan masa depan mereka dan lingkungan serta sumber keuangan yang mereka gunakan untuk menghadapi terjadinya rob, mereka
dapatkan dari sumber seperti pada Tabel 13. Penentuan kriteria penilaian mengacu pada Suryawati 2012.
Tabel 13. Kondisi aset keuangan No.
Aset Keuangan Nilai
1 Lembaga formal bank
2 2
Lembaga bukan bank 2
3 Pendapatan
2 4
Tabungan 2
5 Bantuan
1 Jumlah
9 Keterangan : 0 = tidak ada, 1 = buruk, 2 = sedang, 3 = baik
Dari Tabel 13, diketahui bahwa lembaga keuangan dalam kondisi cukupsedang dalam hal keberadaannya. Kondisi ini akan membantu masyarakat mempergunakan
aset keuangan untuk mencukupi kebutuhan masa depan keluarganya dan untuk mengantisipasi bila terjadi rob. Selain juga mengandalkan bantuan yang diberikan oleh
Pemerintah Kota maupun dari lembaga lain ketika banjir rob terjadi. Namun masyarakatpun telah melakukan swadaya sendiri untuk menjaga agar kehidupannya
tetap berjalan terus selama rob terjadi. Masyarakat yang terkena dampak rob akan mempergunakan sebagian dari pendapatan untuk diinvestasikan dalam perbaikan
rumah. Selain itu masyarakat pun akan mengalami kerugian besar manakala rumah yang nenjadi aset satu-satunya juga dipergunakan sebagai tempat bekerja. Sehingga
masyarakat akan berupaya terus untuk memperbaiki kondisi tempat tinggalnya. E. Aset buatan
Keberadaan aset buatan juga mendukung keberlanjutan kehidupan masyarakat. Sarana dan prasarana tersebut diantaranya adalah transportasi, jalan, sarana air
bersih, sarana dan prasarana penunjang perekonomian masyarakat. Kondisi dari aset buatan ini, penentuan kriteria penilaiannya mengacu pada Suryawati 2012 dan dapat
dilihat pada Tabel 14. Ketersediaan dan kondisi aset buatan masuk dalam kategori sedangcukup.
Kondisi jalan yang selalu diperbaiki membuat kondisinya baik sehingga bisa dilalui ketika rob terjadi. Untuk memenuhi air bersih, masyarakat membuat sumur artesis
yang dipergunakan untuk pemenuhan air. Karena ketika rob terjadi, kebutuhan air
bersih tidak dapat diperoleh dari air tanah dangkal. Pembuatan sumur artesis ini bisa dilakukan secara swadana dan dilakukan secara kolektif mengingat biaya yang
dikeluarkan tidak sedikit. Tabel 14. Kondisi aset buatan
No. Aset Buatan
Nilai 1
Jalan 2
2 Air bersih
2 3
Pabrikpergudangan 2
4 Rumah tinggal
3 5
Tempat ibadah 2
6 Pasar
2 7
Jaringan listrik 2
Jumlah 15
Keterangan : 0 = tidak ada, 1 = buruk, 2 = sedang, 3 = baik Kondisi pabrik yang digunakan sebagai tumpuan sebagian masyarakat sebagai
buruh kondisinya cukup baik. Hal ini dikarenakan pihak swasta dalam hal ini pemilik perusahaan sudah mengantisipasi apabila terjadi rob. Mereka telah melakukan upaya
peninggian bangunan pabrik dan memperluas areal sekitar pabrik. Namun untuk akses jalan menuju ke pabrik dirasakan belum mendapat perhatian khusus. Kondisi
pergudangan di sekitar pelabuhan Tanjung Mas sangat buruk. Dikarenakan sebagian telah terendam genangan. Air pasang yang masuk telah mengalami perluasan. Air
yang masuk telah mencapai pada batas trotoar jalan akses transportasi di pelabuhan. Bahkan terdapat sebagian bangunan yang sudah terkubur tanah dan hanya terlihat
setengah bagian atas bangunan. Jaringan listrik masih dalam kondisi cukupsedang. Dikarenakan belum mendapatkan dampak yang buruk dari rob. Namun ketika rob
terjadi jaringan listrik kurang dapat berfungsi dengan baik. Untuk sarana ibadah dan pasar kondisinya cukup, dikarenakan sudah ada upaya peninggian dari masyarakat
mengingat fasilitas ini merupakan prasarana umum yang menunjang keberlangsungan aktivitas kehidupan.
4.3.6. Identifikasi pemilihan insentif
Dalam tahap CLSA berikutnya adalah pemilihan insentif bagi masyarakat yang didasarkan pada kondisi aset yang ada. Hasil analisa CLSA pada semua aset di
wilayah Kelurahan Tanjung Mas dapat dilihat pada Gambar 26.