Financial Distress pada Sektor Publik

keuangan tersebut tidak segera diselesaikan perusahaan dapat tergiring pada kondisi company failure. Berbagai tanda situasi atau keadaan yang dihadapi perusahaan yang mengalami kondisi financial distress adalah: volume penjualan yang relatif rendah atau adanya trend penjualan yang menurun, cash flow yang negatif, kerugian yang selalu diderita dari operasinya dan hutang yang semakin membengkak.

b. Financial Distress pada Sektor Publik

Menurut Jones dan Walker 2007, financial distress merupakan ketidakmampuan pemerintah untuk menyediakan pelayanan pada publik sesuai standar mutu pelayanan yang telah ditetapkan. Ketidakmampuan pemerintah ini karena pemerintah tidak mempunyai ketersediaan dana untuk diinvestasikan pada infrastruktur yang digunakan dalam penyediaan pelayanan pada publik tersebut. Kondisi kekurangan atau ketidaktersediaan dana ini mengindikasikan bahwa pemerintah mengalami kesulitan keuangan. Terkait dengan kondisi keuangan daerah dan kesulitan keuangan daerah, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang Pinjaman Daerah sebagai solusi untuk mengatasi kondisi kesulitan keuangan daerah, yaitu PP No. 542005 tentang Pinjaman Daerah. Peraturan ini menyatakan bahwa pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman pada pihak sebagai solusi kekurangan dana untuk pembiayaan pembangunan daerah. Hanya saja, untuk melakukan pinjaman daerah tersebut, pemerintah daerah harus dapat memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PP No. 542005 pasal 11 dan 12 tersebut. Kriteria-kriteria yang dimaksud adalah seperti berikut ini. 1. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam melakukan pinjaman jangka pendek adalah sebagai berikut ini. a. Kegiatan yang dibiayai dari pinjaman jangka pendek telah dianggarkan dalam APBD tahun bersangkutan. b. Kegiatan sebagaimana dimaksud merupakan kegiatan yang bersifat mendesak dan tidak dapat ditunda. c. Persyaratan lainnya yang dipersyaratkan oleh calon pemberi pinjaman. 2. Persyaratan bagi Pemerintah Daerah yang melakukan pinjaman jangka menengah atau jangka panjang, Pemerintah Daerah wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut ini. a. Jumlah sisa Pinjaman Daerah ditambah jumlah pinjaman yang ditarik tidak melebihi 75 tujuh puluh lima persen dari jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya. b. Rasio proyeksi kemampuan keuangan Daerah untuk dapat mengembalikan pinjaman paling sedikit adalah sebesar 2,5 dua koma lima. c. Tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang berasal dari Pemerintah. d. Mendapat persetujuan DPRD. Jika suatu pemerintah daerah mempunyai kondisi keuangan yang tidak sesuai kriteria di atas, maka dareah tersebut tidak diperbolehkan untuk mengadakan pinjaman daerah dengan alasan untuk menghindari terjadinya kesulitan pengembalian baik pokok pinjaman maupun bunga pinjaman. Untuk daerah dengan kondisi tersebut, oleh peneliti ditetapkan sebagai daerah yang mangalami kondisi kesulitan keuangan atau financial distress.

4. Prediksi Financial Distress