�
=
�
= �
� 2
�=0
− �
� 2
�=0
dimana : H = tinggi total pohon m
JK
H
= Jumlah kuadrat peubah H tinggi total pohon JHK
DH
= Jumlah hasil kali antara peubah D dengan peubah H Koefisien determinasi  R
2
dari model regresi tersebut dapat dihitung : R
2
=
�� � � �
Koefisien  korelasi  berganda  R  dapat  diperoleh  dari  akar  koefisien determinasi tersebut di atas.
3.4.5 Pengujian Metode Regresi
Metode  regresi  digunakan  dengan  tujuan  mengetahui  ada  tidaknya hubungan antar peubah-peubah yang merupakan suatu hubungan yang nyata atau
tidak  maka  dilakukan  uji  regresi  dengan  uji  F.  Pengujian  dilakukan  dengan  cara membandingkan  nilai  F  hitung  dengan  nilai  F  tabel  pada  tingkat  nyata  tertentu.
Nilai F hitung dapat dicari dengan sidik ragam yang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Sidik ragam fungsi regresi
Sumber Keragaman
Derajat Bebas
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F Hitung
Regresi  R dr = p-1
JKR KTR=
JKRdbr KTRKTS
Sisa  S ds = n-p
JKS KTS=
JKSdbs -
Total  T dt = n-1
JKT -
- Dimana : p
= banyaknya konstanta koefisien regresi dan intercept n
= banyaknya pohon contoh
Hipotesa yang digunakan Ho
: β
1
= β
2
= 0 H1
: Sekurang- kurangnya ada β
1
atau β
2
≠ 0 Apabila  F  hitung    F  tabel  maka  tolak  Ho,  artinya  sedikitnya  ada  satu
peubah  bebas  yang  mempengaruhi  peubah    tak  bebas.  Dari  hasil  analisis  regresi tersebut dapat dilihat keeratan hubungan antara peubah bebas dengan peubah tak
bebas yang ditunjukan oleh besarnya nilai koefisien korelasi r, sedangkan untuk melihat  berapa  besar  pengaruh  peubah  bebas  diameter  pohon  terhadap  peubah
tak bebas tinggi pohon dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi R
2
.
3.4.6 Validasi model
Hasil  persamaan-persamaan  regresi  yang  telah  teruji  tersebut  di  atas,  pada penyusunan  kurva  tinggi  pohon  dengan  analisis  regresi  perlu  dilakukan  uji
validasi dengan menggunakan pohon contoh yang telah dialokasikan sebelumnnya khusus  untuk  pengujian  validasi  model  13  dari  jumlah  pohon  contoh.  Data
pohon  contoh  tersebut  tidak  digunakan  dalam  penyusunan  model-model  kurva tinggi di atas. Uji validasi model dapat dengan melihat pada nilai-nilai simpangan
agregasinya  aggregative  deviation,  simpangan  rata-rata  mean  deviation, RMSE  root  mean  square  error,  serta  uji  beda  nyata  antara  tinggi  yang  diduga
dengan tabel terhadap tinggi nyatanya. Uji beda nyata bisa dilakukan dengan cara uji Khi-kuadrat.
Nilai-nilai pengujian validasi model tersebut dapat dihitung dengan rumus- rumus sebagai berikut:
a.  Simpangan Agregat aggregative deviation Simpangan agregat merupakan selisih antara jumlah tinggi aktual Ha dan
tinggi dugaan Ht yang diperoleh berdasarkan tabel tinggi pohon, sebagai persentase  terhadap  tinggi  dugaan  Ht.  Persamaan  yang  baik  memiliki
nilai  simpangan  agregat  SA  yang  berkisar  dari  -1  sampai  +1.  Nilai  SA dapat dihitung dengan rumus berikut :
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
n i
Ht n
i Ha
n i
Ht SA
1 1
1
b.  Simpangan rata-rata mean deviation Simpangan  rata-rata  merupakan  rata-rata  jumlah  dari  nilai  mutlak  selisih
antara  jumlah  tinggi  dugaan  Ht  dan  tinggi  aktual  Ha.  Proporsional terhadap  jumlah  tinggi  dugaan  Ht.  Nilai  simpangan  rata-rata  yang  baik
adalah  tidak  lebih  dari  10    Spurr  1952  dalam  panjaitan  2009. Simpangan  rata-rata  dapat  dihitung  dengan  rumus  Bustomi  et  al.  1998
dalam Panjaitan 2009.
100 1
x n
n i
Ht Ha
Ht SR
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
c.  RMSE root mean square error RMSE merupakan akar dari rata-rata jumlah kuadrat nisbah antara selisih
tinggi dugaan dari tabel tinggi pohon Ht dengan tinggi aktualnya Ha.
 
100 1
2 x
n n
i Ha
Ha Ht
RMSE 
 
 
 
d.  Bias Bias  e  adalah  kesalahan  sistematis  yang  dapat  terjadi  karena  kesalahan
dalam pengukuran, kesalahan teknis pengukuran maupun kesalahan karena alat ukur. Bias dapat dihitung dengan rumus :
100 1
x n
i n
Ha Ha
Ht e
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
e.  Uji Beda Rata-rata Khi-kuadrat Khi-square test Pengujian  validasi  model  persamaan  penduga  tinggi  pohon,  dapat  pula
dilakukan dengan menggunakan uji Khi-kuadrat  yaitu alat untuk menguji apakah tinggi yang diduga dengan tabel tinggi pohon Ht berbeda dengan
tinggi  pohon  aktualnya  Ha.  Dalam  hal  ini  hipotesa  yang  diuji  adalah sebagai berikut :
Ho : Ht = Ha H1 : Ht ≠ Ha
Kriteria ujinya adalah :
�
ℎ� �
2
= � − �
2
�
�=1
Kaidah keputusannya adalah sebagai berikut: X
2 hitung
≤  X
2 tabel
α, n – 1,
maka terima H X
2 hitung
X
2 tabel
α, n – 1,
maka terima H
1
3.4.7 Pemilihan Model Terbaik