Inventarisasi hutan menyeluruh berkala dilakukan dengan bantuan beberapa alat bantu ukur untuk memperlancar dalam pengukuran. Alat bantu ukur dalam
kegiatan IHMB berupa kurvatabel tinggi pohon, tabel volume pohon, dan tabel berat pohon yang disusun berdasarkan data pohon contoh dengan menggunakan
analisis data yang dapat dilakukan dengan free hand method maupun dengan regression analysis methods.
Pohon contoh atau pohon model adalah pohon yang diambil sebagai contoh atau sampel yang diukur diameter, tinggi dan volumenya yang lebih akurat untuk
digunakan sebagai bahan dasar dalam penyusunan alat bantu ukur IHMB, yang dipilih secara purposive Sutarahardja 2008.
2.5 Pengukuran Diameter Pohon
Diameter merupakan salah satu variabel yang mempunyai arti penting dalam pengumpulan data tentang potensi hutan untuk keperluan pengelolaan.
Pengukuran diameter pohon yang biasa dilakukan adalah diameter setinggi dada dbh. Diameter adalah jarak yang menghubungkan antar dua titik pada lingkaran
penampang melintang pohon yang melalui titik tengah penampang. Di Indonesia, diameter diukur pada ketinggian batang 1,30 meter di atas permukaan tanah
Departemen Kehutanan Republik Indonesia 1992.
2.6 Pengukuran Tinggi Pohon
Pengukuran tinggi pohon menggunakan dua metode gabungan yaitu metode trigonometri dan metode geometri. Metode ini sangat sederhana dan tidak
menggunakan alat yang mahal dan canggih, tidak memerlukan jarak antara pengukur dengan obyek pohon sehingga sangat mudah dilakukan baik pada
hutan tanaman maupun pada hutan alam. Variabel-variabel yang digunakan dalam pengukuran tinggi adalah tinggi
total ht, tinggi bebas cabang hbc, tinggi ujung tongkat atau galah hp dan pada ketinggian 1,5 meter dari atas tanah hb. Pengukuran dapat dilakukan dengan alat
bantu clinometer atau hagameter dengan pembacaan dalam satuan persen
bukan dalam satuan derajat . Tinggi total pohon dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
Tinggi =
��−� ��−�
x 4 + 1,5... Departemen Kehutanan Republik Indonesia 2007. Sedangkan untuk mencari tinggi bebas cabang digunakan rumus :
Tinggi =
� −� ��−�
x 4 + 1,5...Departemen Kehutanan Republik Indonesia 2007. Dimana : Ht = tinggi total pohon
Hb = ketinggian 1,5 meter dari atas tanah Hp = ujung tongkat atau galah, dan
Hbc = tinggi bebas cabang pohon
2.7 Kurva tinggi
Kurva tinggi adalah kurva yang memberikan gambaran tentang hubungan diameter dengan tinggi. Hubungan antara diameter dengan tinggi dibentuk melalui
pengukuran diameter dan tinggi sejumlah individu pohon, kemudian menghubungkan keduanya dengan analisis regresi sehingga dapat dibentuk
persamaan kurva tinggi. Cara lain yang lebih sederhana untuk membentuk kurva tinggi adalah dengan menghitung tinggi rataan tiap-tiap kelas diameter yang
kemudian diplotkan dalam sistem koordinat xy, dengan demikian akan diperoleh sebuah pencaran titik. Tahap berikutnya adalah menarik garis lengkung yang
melewati tengah titik-titik tersebut. Kurva tinggi pohon pada hutan tanaman disusun untuk menaksir tinggi total
pohon atas dasar peubah variabel diameter pohon yang diukur. Pada hutan tanaman ini, kurva tinggi pohon total akan digunakan pula sebagai penduga
kualitas tapak site quality. Kurva tinggi pohon pada hutan tanaman disusun berdasarkan jenis tanaman dan pada kelas umur yang berbeda
Kurva tinggi pohon pada hutan alam disusun untuk menduga tinggi komersial, yaitu kurva yang memberikan hubungan antara diameter dengan tinggi
komersial, yaitu tinggi pohon sampai batas yang dimanfaatkan. Pada hutan alam
terdapat bermacam jenis pohon, yang dapat digolongkan dalam kelompok- kelompok jenis berdasarkan nilai komersialnya. Berkaitan dengan hal tersebut,
maka kurva tinggi pohon yang digunakan di hutan alam adalah kurva tinggi dari berbagai kelompok jenis Sutarahardja 2008.
2.8 Penyusunan kurva tinggi pohon