Pemilihan Model Terbaik Analisis Data .1

100 1 x n i n Ha Ha Ht e                       e. Uji Beda Rata-rata Khi-kuadrat Khi-square test Pengujian validasi model persamaan penduga tinggi pohon, dapat pula dilakukan dengan menggunakan uji Khi-kuadrat yaitu alat untuk menguji apakah tinggi yang diduga dengan tabel tinggi pohon Ht berbeda dengan tinggi pohon aktualnya Ha. Dalam hal ini hipotesa yang diuji adalah sebagai berikut : Ho : Ht = Ha H1 : Ht ≠ Ha Kriteria ujinya adalah : � ℎ� � 2 = � − � 2 � �=1 Kaidah keputusannya adalah sebagai berikut: X 2 hitung ≤ X 2 tabel α, n – 1, maka terima H X 2 hitung X 2 tabel α, n – 1, maka terima H 1

3.4.7 Pemilihan Model Terbaik

Model persamaan regresi untuk penyusunan tabel tinggi pohon yang akurat dan valid adalah apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Dalam analisis regresi menghasilkan nilai-nilai koefisien determinasi R 2 yang besar, regresi yang nyata berdasarkan hasil analisis keragamannya serta sampling error SE yang rendah atau kecil. 2. Dalam uji validasi harus memenuhi standar pengujian antara lain : a. Persamaan yang baik memiliki nilai simpangan agregat SA yang berada pada kisaran -1 sampai +1 Spurr, 1952 dalam Panjaitan, 2009. b. Persamaan yang baik memiliki nilai simpangan rata-rata tidak lebih dari 10 . c. Nilai RMSE dan Bias yang kecil menunjukkan model persamaan penduga tinggi yang lebih baik. d. Apabila hasil uji beda antara nilai rata-rata yang diduga dengan tabel tinggi dengan nilai rata-rata nyata aktual, tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata Ho, diterima maka persamaan penduga tinggi itu dapat digunakan.

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI

4.1 Luas Dan Letak Areal

Luas areal IUPHHK-HT PT. Hutan Rindang Banua 268.584 ha yang terbagi dalam enam lokasi dengan luas masing-masing lokasi yaitu lokasi Kintap 49.754 ha, Satui 31. 818 ha, Sebamban 48. 182 ha, Teluk Kepayang 49. 307 ha, Riam Kiwa 52. 256 ha dan Pamukan 37. 269 ha. Letak areal IUPHHK-HT PT. Hutan Rindang Banua khususnya pada lokasi Kintap dan Satui dapat dilihat berdasarkan batas astronomi yaitu untuk lokasi Kintap berada pada 114 52’ – 115 10’ Bujur Timur dan 03 40’ – 04 00’ Lintang Selatan, sedangkan lokasi Satui berada pada 1150 10’ – 1150 23’ Bujur Timur dan 03 40’ – 04 00’ Lintang Selatan Laporan Utama Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala IHMB PT. Hutan Rindang Banua, 2011.

4.2 Jenis Tanah dan Geologi

Berdasarkan Peta Sistem dan Kelayakan Tanah lembar 1712, 1812 dan 1813 skala 1 : 250.000 yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal, areal kerja PT. Hutan Rindang Banua terdiri dari 18 formasi geologiasosiasi tanah. Lokasi Kintap memiliki jenis tanah dan formasi geologi yang beragam diantaranya jenis tanah Dystropepts, Tropudults, Paleudults, Tropaquepts, Fluvaquents, Tropohemists, Dystropepts, Placaquods, sedangkan tipe geologi diantaranya tipe Kuarsit, Basal, Sekis, Endapan laut yang baru bergaram Gambut, Endapan sungai yang baru segar, Lanau, batu lumpur, batu pasir dan marl. Secara umum lokasi Kintap didominasi oleh jenis tanah Paleudults, Tropudults, Tropaquepts dengan tipe geologi Lanau, batu lumpur, batu pasir, Endapan sungai yang baru segar yang memiliki luas 40.474 ha. Jenis tanah dan tipe geologi ini juga mendominasi lokasi Satui dengan luas 20.171 ha Laporan Utama Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala IHMB PT. Hutan Rindang Banua, 2011.

4.3 Iklim

Berdasarkan klasifikasi iklim Oldeman PT. Hutan Rindang Banua memiliki tipe iklim kelas A1 sampai D3 atas dasar kriteria bulan basah rata-rata 30 tahun dengan curah hujan lebih dari 200 mmbulan dan bulan kering rata-rata 30 tahun dengan curah hujan kurang dari 100 mmbulan. Klasifikasi iklim Oldeman pada