Karakteristik Serangan Kualitas Hubungan Interpersonal pandangan tentang perkawinan

memaafkan adalah rumination about the transgression, yaitu kecenderungan untuk terus menerus mengingat kejadian yang dapat menimbulkan kemarahan, sehingga menghalangi dirinya untuk terciptanya perilaku memaafkan. Semakin sering korban mengingat kejadian-kejadian yang membuat dirinya marah, maka akan semakin kuat dorongan untuk membalas dendam dan menghindari keinginan untuk memaafkan McCullough et al, 1998.

b. Karakteristik Serangan

Faktor ini berkaitan dengan persepsi dari kadar penderitaan yang dialami oleh orang yang disakiti serta konsekuensi yang menyertainya. Seseorang akan lebih sulit untuk memaafkan kejadian-kejadian yang dianggap penting dan bermakna dalam hidupnya. Misalnya, seseorang akan sulit untuk memaafkan perilaku perselingkuhan yang dilakukan suaminya dibandingkan memaafkan perilaku orang lain yang tiba-tiba menyelinap antrian, Girard Mullet, Ohbuci, Kameda dalam McCullough et al, 1998 menyebutkan bahwa semakin penting dan bermakna suatu kejadian, maka akan semakin sulit bagi seseorang untuk memaafkan.

c. Kualitas Hubungan Interpersonal pandangan tentang perkawinan

Selain hal-hal yang telah jelas dijelaskan sebelumnya, faktor lainnya yang juga mempengaruhi perilaku memaafkan adalah kedekatan atau hubungan antara orang yang disakiti dengan pelaku. Penelitian membuktikan bahwa pasangan akan cenderung memaafkan pasangannya apabila terciptanya kepuasan dalam perkawinan, kedekatan antara satu sama lainnya dan adanya 21 komitmen yang kuat Roloff Janiszewski, 1989 dalam McCullough at al, 1998. Menurut Rusbult et al Van Lange et al dalam McCullough et al, 1998, terdapat empat hal yang mempengaruhi diberikannya pemaafan. Pertama, pasangan akan memaafkan kesalahan yang dilakukan oleh pasangannya dikarenakan adanya keinginan untuk tetap menjaga dan memelihara hubungan perkawinan. Kedua, pasangan yang memiliki komitmen yang kuat dalam perkawinan akan memiliki orientasi jangka panjang yang jelas yang ingin dicapai, sehingga kesalahan pasangan akan dinilai sebagai suatu yang harus dimaafkan untuk dapat mempertahankan hubungan dan komitmen tersebut. Ketiga, pada pasangan yang memilki komitmen yang kuat dalam perkawinan, kesalahan pasangan justru menyebabkan hubungan satu sama lainnya semakin erat dan kokoh. Keempat, adanya kepentingan bersama antara pasangan, sehingga kesalahan pasangan akan dapat dimaafkan oleh pasangannya. Selain itu McCullough et al 1998 menambahkan adanya tiga bentuk hubungan yang berkaitan dengan diberikannya pemaafan. Pertama, selama menjalani masa perkawinan, adanya pengalaman atau sejarah yang dilalui bersama, dimana pasangan satu sama lainnya saling berbagi perasaan dan pikiran, sehingga ketika salah satu pasangan melakukan kesalahan, maka pasangannya akan dapat memaafkan dengan berempati terhadap kesalahan yang dilakukan oleh pasangannya. Kedua, adalah kemampuan pasangan untuk memaknai bahwa peristiwa menyakitkan terjadi untuk kebaikan dirinya. Ketiga, pasangan yang melakukan kesalahan akan meminta maaf dengan 22 memperlihatkan rasa penyesalan yang mendalam secara verbal dan nonverbal, sehingga pasangannya akan berusaha untuk memaafkan.

d. Faktor Kepribadian