Nilai Indeks Keanekaragaman H’, dan Indeks Keseragaman E

5.1.3 Nilai Indeks Keanekaragaman H’, dan Indeks Keseragaman E

Perhitungan indeks keanekaragaman dan indeks keseragaman merupakan analisa yang biasa digunakan dalam analisa populasi dan komunitas plankton. Tabel 6. Nilai Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E Di Setiap Stasiun. INDEKS STASIUN I II III IV Keanekaragaman H’ 2,05 2,20 1,93 1,82 Keseragaman E 0,62 0,81 0,75 0,76 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai indeks keanekaragaman H’ yang diperoleh dari keempat stasiun berkisar antara 1,82–2,20. Nilai indeks keanekaragaman tertinggi H’ terdapat pada stasiun II yaitu sebesar 2,20. Hal ini disebabkan stasiun II memiliki jumlah genus yang lebih besar dengan penyebaran yang merata. Walaupun jumlah genus pada stasiun I lebih besar, namun jumlah individu dan penyebaran individu pada stasiun II lebih merata bila dibandingkan dengan stasiun I. Sehingga menyebabkan indeks keanekaragaman stasiun II lebih tinggi. Nilai indeks keanekaragaman H’ terendah terdapat pada stasiun IV yaitu sebesar 1,82. Hal ini disebabkan diantara semua stasiun, stasiun IV memiliki jumlah genus yang paling sedikit dan didominasi oleh genus-genus yang kelimpahannya cukup besar dengan penyebaran yang tidak merata. Penyebaran yang tidak merata dan kelimpahan suatu genus tertentu disebabkan oleh tekanan ekologi yang terjadi di perairan Danau Lau Kawar. Menurut Yulianda Damar 1994, hlm: 15 bahwa semakin besar jumlah spesies serta semakin kaya dan seimbang distribusi diantara spesiesnya akan meningkatkan keragaman spesies yang diukur. Sebaliknya bila nilainya kecil maka komunitas tersebut didominasi oleh satu atau sedikit spesies. Legendre dan Legendre 1983 menetapkan bahwa jika H’= 0 maka komunitas akan terdiri dari satu jenis tunggal. Nilai H’ akan mendekati maksimum jika semua spesies terdistribusi secara merata dalam komunitas. Universitas Sumatera Utara Nilai indeks keseragaman E yang diperoleh dari keempat stasiun penelitian berkisar 0,62 – 0,81. Nilai indeks keseragaman tertinggi terdapat pada stasiun II yaitu sebesar 0,81. Hal ini disebabkan oleh penyebaran individu pada stasiun ini lebih merata dibandingkan dengan penyebaran individu di stasiun yang lain. Nilai indeks keseragaman terendah terdapat pada stasiun I yaitu sebesar 0,62. Hal ini mungkin disebutkan karena pada stasiun ini penyebaran plankton tidak merata, jumlah spesies hanya sedikit namun terdapat genus yang mendominasi. Menurut Yulianda Damar 1994, hlm: 15 bahwa nilai E berkisar 0 – 1 semakin kecil nilai E artinya semakin kecil keseragaman suatu populasi dan ada kecendrungan bahwa suatu jenis mendominasi populasi tersebut. Tabel 7. Nilai Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E Di Setiap Kedalaman. INDEKS KEDALAMAN 0 M 1,5 M 3 M Keanekaragaman H’ 1,86 2,04 2,04 Keseragaman E 0,58 0,65 0,69 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai indeks keanekaragaman H’ yang diperoleh dari ketiga kedalaman berkisar antara 1,86 – 2,04. Nilai indeks keanekaragaman tertinggi H’ terdapat pada kedalaman 1,5 m dan 3 m yaitu sebesar 2,04. Hal ini disebabkan kedalaman 1,5 m dan 3 m memiliki jumlah genus yang besar dengan penyebaran yang lebih merata. Walaupun jumlah genus pada stasiun kedalaman 0 m lebih besar, namun jumlah individu dan penyebaran individu pada kedalaman 0 m kurang merata. Nilai indeks keanekaragaman H’ terendah terdapat pada kedalaman 0 m yaitu sebesar 1,86. Hal ini disebabkan diantara semua kedalaman 0 m, 1,5 m dan 3 m, ternyata kedalaman 0 m memiliki satu genus yang paling mendominasi yaitu Glenodium dengan nilai kelimpahan relatif mencapai 31 dari kelimpahan total. Menurut Barus 2004, hlm: 121 menyatakan bahwa suatu komunitas dinyatakan mempunyai keanekaragaman spesies yang tinggi apabila terdapat banyak spesies dengan jumlah individu masing-masing spesies yang relatif merata. Dengan Universitas Sumatera Utara kata lain bahwa apabila suatu komunitas hanya terdiri dari sedikit spesies dengan jumlah individu yang tidak merata, maka komunitas tersebut mempunyai keanekaragaman yang rendah. Berdasarkan indeks diversitas Shannon Wienner, maka dapat kita simpulkan bahwa Danau Lau Kawar merupakan suatu perairan yang memiliki keragaman yang sedang dengan tekanan ekologi sedang. Berdasarkan klasifikasi tingkat pencemaran maka stasiun I lokasi inlet dan stasiun II daerah tanpa aktivitas manusia merupakan stasiun yang tidak tercemar. Stasiun III lokasi pertanian, pemukiman penduduk, camping ground merupakan lokasi yang tercemar ringan. Namun setelah dilakukan analisa diversitas plankton perkedalaman, kedalaman 0 m seluruh permukaan danau telah tercemar ringan, namun kedalaman 1,5 m dan 3 m belum mengalami pencemaran. Menurut Barus 2004, hlm: 125 menyatakan bahwa klasifikasi tingkat pencemaran berdasarkan nilai indeks diversitas Shannon-Wienner, 2,0 tidak tercemar, 1,6 – 2,0 tercemar ringan 1,0 – 1,6 tercemar sedang, 1,0 tercemar beratparah. Menurut Yulianda Damar 1994, hlm: 15 kisaran indeks Shannon dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1,0 keragaman kecil, tekanan ekologi sangat kuat, 1,0 – 3,0 keragaman sedang, tekanan ekologi sedang, 3,0 keragaman tinggi, terjadi keseimbangan ekosistem. Nilai indeks keseragaman E yang diperoleh dari setiap kedalaman berkisar 0,58 – 0,69. Nilai indeks keseragaman tertinggi terdapat pada kedalaman 3 m yaitu sebesar 0,69. Hal ini disebabkan karena pada kedalaman 3 m penyebaran genus lebih merata. Menurut Barus 2004, hlm: 124 menyatakan bahwa nilai indeks keanekaragaman sangat dipengaruhi oleh faktor jumlah spesies, jumlah individu dan penyebaran individu pada masing-masing spesies. Menurut Suin 2002, hlm: 146, bahwa pola penyebaran plankton di dalam air tidak sama pada kedalaman yang berbeda. Tidak samanya penyebaran plankton dalam badan air disebabkan oleh adanya perbedaan suhu, kadar oksigen, intensitas cahaya dan faktor-faktor abiotik lainnya di kedalaman air yang berbeda. Universitas Sumatera Utara Nilai indeks keseragaman terendah terdapat kedalaman 0 m yaitu sebesar 0,58. Hal ini disebabkan pada permukaan danau ini terdapat genus yang sangat mendominasi. Komunitas cenderung didominasi oleh sedikit spesies bila makanan melimpah, diversitas komunitas umumnya menurun dengan pengkayaan danau Mc.Naughton, 1990, hlm: 796. Perairan yang belum tercemar akan menunjukkan jumlah individu yang seimbang dari semua spesies yang ada. Sebaliknya suatu perairan yang tercemar akan menyebabkan penyebaran jumlah individu tidak merata dan cenderung ada spesies tertentu yang bersifat dominan Barus, 2005, hlm : 35. Komunitas-komunitas dengan diversitas rendah mungkin dicirikan oleh interaksi- interaksi yang kuat diantara sedikit spesies. Pengaruh kompetisi yang lemah dari banyak spesies mungkin sama merugikannya dengan pengaruh kompetisi yang lebih kuat dari lebih sedikit spesies Pianka, 1974 dalam Mc.Naughton, 1990, hlm: 646.

5.1.4 Analisis Variance