2.7. Kerangka Konsep
Boraks 1.
Tahan Lama 2.
Kenyal Lontong
Analisa Laboratorium
Permenkes RI No.1168MenkesPerIX1999
Kuantitatif Kualitatif
Gambar 2. Kerangka Konsep
Keterangan :
Lontong yang dijual di daerah Padang Bulan Kota Medan jika diberi boraks maka lontong tersebut akan tahan lama dan teksturnya pun kenyal. Untuk mengetahui
ada tidaknya dan berapa kadar boraks yang terkandung pada lontong tersebut dilakukan analisa laboratorium secara kualitatif dan kuantitatif yang disesuaikan
dengan Permenkes RI No.1168MenkesPerIX1999.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui ada tidaknya kandungan boraks pada lontong yang dijual di Kelurahan Padang Bulan dengan
menggunakan pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dengan metode pengabuan dan kuantitatif dengan metode titrasi asam basa.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan di Kelurahan Padang Bulan yaitu di sekitar Kampus USU, Jalan Jamin Ginting Simpang Kampus-Sumber, Pasar I, Pasar II dan
Pasar III. Alasan pemilihan lokasi:
1. Lokasi tersebut banyak menjual lontong sehingga sesuai dengan tempat
melakukan penelitian. 2.
Di lokasi tersebut terdapat 2 dua Perguruan Tinggi yang mahasiswanya dan masyarakat di sekitar lokasi sering menikmati lontong untuk sarapan.
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2009.
3.3. Populasi dan Sampel
Universitas Sumatera Utara
3.3.1. Populasi
Populasi penelitian adalah seluruh lontong yang dijual di Kelurahan Padang Bulan Kota Medan yaitu di 5 lokasi: Kampus USU, Jalan Jamin Ginting Simpang
Kampus-Sumber, Pasar I, Pasar II dan Pasar III. Dimana jumlah penjual lontong di lima lokasi tersebut adalah 47.
3.3.2. Sampel
Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan pertimbangan bahwa lontong banyak dijual di lokasi tersebut Kampus USU,
Simpang Kampus-Sumber, Pasar I, Pasar II, Pasar III, lontong banyak dibeli masyarakat untuk sarapan, dimana lontong yang dijual memiliki kekenyalan yang
berbeda.
Kelurahan Padang Bulan
Lokasi
Populasi
3 lontong
6 lontong
Pasar III
3 lontong
6 lontong
Pasar II
5 lontong
10 lontong
Pasar I
6 lontong
12 lontong
Simpang kampus-Sumber
Kampus USU
13 lontong
7 lontong
Sampel
Gambar 3. Skema Cara Pengambilan Sampel
Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
Di Kampus USU terdapat 13 penjual lontong sehingga sampel yang diambil sebanyak 7, Jalan Jamin Ginting Simpang Kampus-Sumber terdapat 12 penjual
lontong dan sampel yang diambil sebanyak 6, Pasar I terdapat 10 penjual lontong dan sampel yang diambil sebanyak 5. Pasar II terdapat 6 penjual lontong dan sampel yang
diambil sebanyak 3. Sedangkan di Pasar III terdapat 6 penjual lontong sehingga sampel yang diambil sebanyak 3. Terdapat 47 penjual lontong di lima lokasi
tersebut, sehingga dalam pengambilan sampel diambil setengah dari jumlah penjual lontong yang ada di setiap lokasi yaitu 24 sampel dan dianggap telah mewakili dari
semua populasi.
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap kandungan boraks pada lontong.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari Kantor Kelurahan Padang Bulan Medan berupa data wilayah Kelurahan Padang Bulan Kota Medan.
3.5. Defenisi Operasional
1. Lontong adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari beras dan
dimasak dengan air hingga terbenam, mempunyai tekstur yang lembut dan kenyal dan disajikan dengan kuah.
2. Pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk
menentukan boraks pada lontong yang dilakukan di Laboratorium Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
3. Uji kualitatif adalah pemeriksaan laboratorium yang dilakukan untuk mengetahui
ada tidaknya boraks pada sampel lontong dengan menggunakan metode pengabuan.
4. Uji kuantitatif adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan kadar
boraks yang terkandung dalam sampel lontong dengan metode titrasi asam basa.
5. Kadar Boraks mg adalah jumlah boraks yang terkandung dalam sampel lontong
yang ditentukan berdasarkan volume larutan NaOH yang menitrasi.
3.6. Aspek Pengukuran
Adapun aspek pengukuran dari pemeriksaan boraks pada lontong adalah: 1.
Ada boraks yaitu jika pada sampel lontong yang diperiksa secara kualitatif ditemukan perubahan warna kertas kurkumin kuning menjadi merah kecoklatan
reaksi kurkumin. Sedangkan pada reaksi nyala api apabila dibakar akan terjadi nyala api berwarna hijau.
2. Tidak ada boraks, yaitu tidak ditemukannya perubahan warna pada reaksi
kurkumin dan reaksi nyala api dalam sampel lontong yang diperiksa secara kualitatif. Atau boraks = 0.
3.7. Prosedur Kerja Pemeriksaan Boraks Secara Kualitatif dan Kuantitatif