Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Penelitian Metode Pengambilan Sampel

34

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan daerah penelitian didasarkan dengan metode yang telah disengaja purposive method. Purposive Method merupakan suatu metode pemilihan daerah penelitian yang telah ditentukan terlebih dahulu atau penelitian ditentukan berdasarkan metode secara sengaja. Daerah yang di pilih sebagai objek penelitian yakni Kabupaten Jember. Penentuan daerah penelitian ini didasarkan atas data luas areal panen, rata-rata produksi dan total produksi jahe menurut kecamatan, dimana daerah tersebut dapat mewakili daerah penelitian mengenai pemasaran jahe gajah yakni Kecamatan Bangsal di Desa Tugusari dan Kecamatan Silo di Desa Pace. Kedua desa tersebut merupakan binaan dari Dinas Pertanian Kabupaten Jember yang di harapkan menjadi sentra produksi jahe di Kabupaten Jember.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain metode deskriptif kuantitatif dan metode analitik. Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskripsi adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Metode analitik digunakan untuk menganalisis data dan fakta yang diperoleh di lapang untuk dilakukan analisis yang mengacu pada penelitian Nazir, 2005.

3.3 Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, simple random sampling, dan snowball sampling . Purposive Sampling digunakan 34 35 untuk pengambilan Sampel kelompok tani yang ada di Kabupaten Jember, masing – masing berada di Kecamatan Bangsalsari dan Kecamatan Silo. Terdapat 5 kelompok, tetapi yang aktif hanya 2 kelompok, yakni kelompok tani Tani Sugeh Makmur dengan anggota 33 orang dan Asosiasi Petani Jahe dengan anggota 50 orang. Kelompok Tani Sugeh Makmur merupakan kelompok tani bagi para petani kopi di Desa Tugusari, sedangkan Kelompok Tani Asosiasi Petani Jahe merupakan wadah perkumpulan bagi petani jahe di Desa Tugusari. Kecamatan Silo memiliki 11, tetapi kelompok tani yang masih aktif ada 9 diantaranya adalah Kelompok Tani Abadi dengan anggota 25 orang, Madiri dengan anggota 32 orang, Suka Makmur dengan anggota 30 orang, Taman Tirto dengan anggota 46 orang, Karya Baru dengan anggota 32 orang, Karya Muncul dengan anggota 40 orang, Batu Lawang dengan anggota 27 orang, Griya Cendawan dengan anggota 15 dan Bulan Purnama. Kelompok tani asosiasi petani jahe dan bulan purnama dijadikan sebagai sempel penelitian karena kedua kelompok tani tersebut yang aktif dan menaungi petani yang memiliki usahatani jahe. Menurut Nasution 2008 metode purposive sampling merupakan teknik pemilihan sampel berdasarkan penilaian atau pandangan dari peneliti berdasarkan tujuan dan maksud penelitian. Berikut ini merupakan data usahatani jahe gajah di Kabupaten Jember. Tabel 3.1 Jumlah Petani Jahe Gajah Di Kecamatan Bangsal dan Kecamatan Silo Kabupaten Jember No Kalompok Tani Desa Populasi Petani 1 Asosiasi Petani Jahe Tugusari 50 2 Bulan Purnama Pace 35 Jumlah 85 Sumber: Data Primer diolah 2014. Berdasarkan Tabel 3.1 diketahui bahwa jumlah populasi petani yang akan dijadikan sampel sebanyak 85 orang. Dasar pertimbangan pengambilan desa tersebut dikarenakan Desa Tugusaru dan Desa Pace sudah dapat mewakili informasi yang dibutuhkan peneliti dari keseluruhan desa tersebut. Selain itu, kelompok tani asosiasi petani jahe dan bulan purnama pada Desa Tugusaru dan Desa Pace lebih terbuka terhadap akses informasi pemasaran jahe gajah dan 36 mengenai usahatani jahe gajah serta memiliki jangkauan pemasaran yang lebih luas. Populasi yang dijadikan objek penelitian adalah seluruh petani jahe gajah yang berada di Desa Tugusaru dan Desa Pace dengan beranggotakan sebanyak 85 orang. Dari jumlah populasi tersebut dilakukan pengambilan sampel dengan metode Simple Random Sampling. Metode simple random sampling atau pengambilan sampel acak sederhana adalah suatu proses pemilihan suatu contoh dari semua unit sampel dimana setiap unit sampel dalam kerangka sampel mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih Soetriono, 2007. Besarnya sampel petani jahe gajah ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin seperti berikut Umar, 2003: N n = 1 + Ne 2 n = 85 1 + 85 0,15 2 n = 29, 18 Keterangan : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang ditolerir, tingkat kelonggaran yang digunakan adalah 15 Dalam penelitian ini jumlah petani yang diambil sebagai sampel adalah 29 orang, dengan jumlah keseluruhan petani jahe 85 orang yang masing-masing Kelompok Tani Asosiasi Petani Jahe di Desa Tugusari 50 orang dan Kelompok Tani Bulan Purnama Desa Pace 35 orang. Jumlah petani diperoleh berdasarkan informasi dari masing – masing ketua kelompok tani asosiasi petani jahe dan bulan purnama. Pengambilan tiap sampel dilakukan dengan proporsional random sampling. Proporsional random sampling digunakan untuk mengambil sampel yang proporsional sesuai jumlah populasi pada daerah penelitian. Besarnya sampel yang diambil mengikuti dari jumlah populasi yang ada pada daerah penelitian. Pengambilan sampel proporsional random sampling menggunakan rumus : 37 Keterangan: ni : Jumlah sampel dari tiap Desa Nk : Jumlah populasi petani jahe dari tiap Desa terpilih N : Jumlah petani jahe dari seluruh Desa terpilih 30 : Jumlah responden yang diambil Dengan menggunakan rumus di atas maka sampel tiap desa yang dianggap proporsional untuk diambil sebagai sampel dalam penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Penentuan Jumlah Sampel Petani Jahe Gajah Di Kecamatan Bangsal dan Kecamatan Silo Kabupaten Jember No Desa Populasi Petani Jumlah Sampel 1 Tugusari 50 18 2 Pace 35 11 Jumlah 85 29 Sumber: Data Primer diolah 2014. Dari Tabel 3.2 dapat diketahui bahwa 29 responden yang dipilih secara acak memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Petani yang terpilih yakni 18 orang dari Desa Tugusari Kecamatan Bangsal dan 11 orang Desa Pace Kecamatan Silo. Data jumlah petani didapat berdasarkan wawancara survei pedahuluan terhadap ketua Kelompok Tani Asosiasi Petani Jahe di Desa Tugusari dan Kelompok Tani Bulan Purnama Desa pace. Teknik selanjutnya yang digunakan untuk pengambilan sampel yakni Snowball Sampling yang digunakan untuk menentukan lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran jahe gajah di Kabupaten Jember. Teknik Snowball Sampling penarikan sampel dengan metode bola salju artinya sampel pertama menentukan sampel yang kedua. Selanjutnya sampel yang kedua menentukan sampel ketiga dan atau keempat, begitu seterusnya seperti suatu rantai.Sampel yang terpilih terlebih dahulu memberi petunjuk pada peneliti untuk mengambil sampel berikutnya Soetriono, 2007. Metode pengambilan sampel ini hanya terbatas pada lembaga-lembaga pemasaran yang terdapat di daerah penelitian yaitu di Kabupaten Jember. Teknik Snowball Sampling ini dilakukan untuk mengetahui saluran pemasaran jahe gajah di Kabupaten Jember dengan 38 melakukan wawancara secara mendalam kepada lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat. Wawancara untuk mengetahui saluran pemasaran dimulai dari produsen pertama petani jahe gajah, kemudian dilanjutkan ke pedagang tengkulak, diteruskan ke pedagang besar, dan seterusnya.

3.4 Metode Pengumpulan Data