Latar Belakang Masalah Evaluasi Kualitas Layanan Perpustakaan Menggunakan Metode LibQual Pada Universitas Negeri Medan

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi sekarang ini yang ditandai dengan kemajuan informasi peran perpustakaan terasa semakin penting. Hal tersebut membuat perpustakaan harus memasang strategi yang tepat sebagai penyedia informasi agar perpustakaan tidak ditinggalkan oleh masyarakat pemakainya. Prasetyo 2012 menyatakan dengan semakin transparannya batas antara negara dan wilayah maka suka atau tidak suka perpustakaan harus menerima perkembangan teknologi informasi dan mengaplikasikannya ke dalam layanan-layanan perpustakaan sehingga kualitas layanan yang ada di perpustakaan akan meningkat. Membanjirnya informasi mengharuskan perpustakaan untuk bisa selalu mengadopsi informasi-informasi baru yang selalu berkembang untuk kepentingan pengguna. Haryani 2011 menyatakan bahwa sebagai lembaga layanan informasi perpustakaan mempunyai prospek yang cukup luas dalam pembangunan, perpustakan sebagai sumber informasi diharapkan tidak hanya sekedar melayani masyarakat untuk mendapatkan informasi ilmu pengetahuan saja akan tetapi perpustakaan diharapkan dapat mempertahankan eksistensinya sebagai lembaga layanan informasi serta dapat meningkatkan kualitas. Itmamudin 2011 menyebutkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang bertugas sebagai suatu unit pelaksanaan teknis, mengemban tugas mendukung tujuan lembaga induknya, yaitu memberikan layanan kepada civitas akademika dan masyarakat pemakai di sekitarnya yang relevan dengan program Tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Kepala perpustakaan biasanya bertanggung jawab langsung kepada Rektor sebagai penanggung jawab perguruan tinggi. Dalam peraturan pemerintah No.301990 tentang pendidikan tinggi disebutkan bahwa perpustakaan merupakan unsur penunjang Tridharma perguruan tinggi, sebagai jantungnya perguruan tinggi perpustakaan harus senantiasa meningkatkan layanan terhadap seluruh civitas akademika, Universitas Sumatera Utara 2 perpustakaan harus berbenah dan melakukan berbagai terobosan agar dapat melakukan layanan yang berkualitas kepada pemustaka. Layanan yang berkualitas dan bermutu tinggi berarti mampu memberikan keseimbangan terhadap kebutuhan penggunannya, perpustakaan dituntut untuk peka terhadap respon dan kebutuhan penggunannya, kemampuan perpustakaan dalam menyajikan informasi yang relevan dan dapat dimanfaatkan oleh pengguna akan menentukan nilai terhadap layanan perpustakan. Hal tersebut akan dapat terlaksana apabila didukung oleh pustakawan-pustakawan yang handal dan profesional dalam memberikan layanan, koleksi bahan-bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya dan fasilitas-fasilitas pendukung serta perlengkapan dari gedung perpustakaan. Itmamudin 2011 menyatakan bahwa dalam dunia perpustakaan kualitas layanan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diwujudkan karena merupakan ujung tombak perpustakaan, karena baik dan buruknya citra perpustakaan tergantung terhadap bagaimana layanannya, sebab pada bagian layanan inilah yang secara langsung berhubungan dengan pengguna. Seperti yang diungkapkan Haryani 2011 bahwa kegiatan dalam layanan perpustakaan harus senantiasa memperhatikan kualitas layanannya, karena hal itu menjadi tolak ukur dan first image bagi sebuah perpustakaan. Banyak penelitian mengenai pengukuran jasa layanan perpustakaan yang menempatkan tanggapan pengguna sebagai bagian dari penelitian evaluasi kinerja perpustakaan secara keseluruhan. Seperti yang dinyatakan Xi dan Levy 2005 bahwa salah satu metode yang khusus dikembangkan untuk mengukur kualitas layanan perpustakaan adalah LibQual Library Quality pada tahun 1999 atas prakarsa para pakar bidang ilmu perpustakaan dan informasi yang tergabung dalam ARL Association Research Library di Amerika Serikat bekerjasama dengan Texas AM University. LibQual dikembangkan dari ServQual yang dirancang untuk mengukur kualitas layanan pada industri jasa, setelah melalui kajian yang lama metode ini dianggap paling mutakhir dan kini digunakan oleh Universitas Sumatera Utara 3 hampir seluruh Perpustakaan di Amerika Serikat, Eropa, United Kingdom, dan Australia p. 266. Cook 2001 menjelaskan bahwa kualitas layanan menurut LibQual adalah selisih antara harapan dan persepsi , yang dimaksud dengan harapan adalah tingkat layanan yang dibutuhkan atau diinginkan pengguna, sedangkan persepsi adalah tingkat layanan yang diterima atau dirasakan pengguna. Terdapat tiga dimensi dalam LibQual yang dijadikan indikator penilaian yaitu, affect of service kemampuan sikap dan mentalis pustakawan, acces to information menyangkut tentang ketersedian koleksi yang memadai, relevansi koleksi, kemudahan akses, aktualitas, waktu, ketiadaan hambatan mendapatkan informasi dan kenyamanan, library as place perpustakaan sebagai sebuah tempat. Perpustakaan Universitas Negeri Medan UNIMED dalam perkembangannya berupaya untuk terus meningkatkan kualitas layanan secara sistematis dan terencana seiring dengan kebutuhan penggunannya dalam mengakses informasi secara tepat dan mudah. Perpustakaan UNIMED terus meningkatkan layanan dalam berbagai bidang layanan untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pencari informasi. Pada perpustakaan UNIMED terdapat 8 titik layanan bagi pengguna antara lain: Layanan sirkulasi, Layanan referensi, Layanan internet, Layanan buku tandon, Layanan keanggotaan, Layanan gray literature, Layanan terbitan berseri, dan layanan tempat penitipan tas. Namun pada kenyataanya layanan tersebut belum dilakukan secara optimal melihat dari indikator pengukuran kualitas layanan perpustakaan berdasarkan metode pengukuran LibQual yang mana pada pengamatan awal di Perpustakaan UNIMED ada 2 titik layanan yang jumlah penggunanya dapat dikatakan rendah, yaitu pada layanan referensi yang pengguna per hari rata-rata 26 orang, dan layanan internet pengguna per hari rata-rata 17 orang dibandingkan jumlah mahasiswa yang terdaftar sebagai anggota aktif perpustakaan 17.137 orang. Tidak adanya standar pengukuran kualitas layanan perpustakaan dan belum pernah dilakukannya pengukuran terhadap kualitas layanan perpustakaan merupakan salah satu penyebab Perpustakaan UNIMED tidak mengetahui bagaimana kualitas layanan yang telah diberikan oleh penggunanya, sehingga Universitas Sumatera Utara 4 perlu adanya evaluasi terhadap kualitas layanan perpustakaan dengan menggunakan salah satu metode pengukuran kualitas layanan yaitu LibQual. Evaluasi terhadap kualitas layanan perpustakaan dapat memberikan gambaran serta untuk memberikan masukan dalam memprediksi dan memperbaiki suatu layanan tertentu dalam pencapaian kualitas layanan yang lebih baik. Sehubungan dengan uraian di atas, maka penulis memilih judul Evaluasi Kualitas Layanan Perpustakaan Menggunakan Metode LibQual Pada Universitas Negeri Medan .

1.2 Rumusan Masalah