Manfaat Kelapa Sawit dan Produknya Pengolahan Kelapa Sawit

Bina Jeksen Sihotang : Pengaruh Waktu Penyimpanan Inti Sawit Terhadap Kadar Air Dan Kadar Asam Lemak Bebas ALB, 2009. USU Repository © 2009 tempurung. Sabut pada kelapa sawit disebut daging buah, sedangkan inti buah yang terdapat di bagian dalam tempurung disebut kernel. Hasil ekstraksi sabut kelapa sawit adalah CPO, sedangkan hasil ekstraksi inti buah adalah KPO. CPO dan PKO merupakan minyak kelapa sawit mentah dan merupakan hasil industri hulu yang selanjutnya dapat diolah menjadi berbagai produk pangan, nonpangan, dan industri Hadi, 2004.

2.4. Manfaat Kelapa Sawit dan Produknya

Kelapa sawit merupakan tanaman tropis penghasil minyak nabati yang hingga saat ini diakui paling produktif dan ekonomis dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lainnya, misalnya kedelai, kacang tanah, kelapa, bunga matahari, dan lain-lain. Jika dibandingkan dengan minyak nabati lain, minyak kelapa sawit memiliki keistimewaan tersendiri, yakni rendahnya kandungan kolesterol dan dapat diolah lebih lanjut menjadi suatu produk yang tidak hanya dikonsumsi untuk kebutuhan pangan minyak goreng, margarin, vanaspati, lemak, dan lain-lain, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan nonpangan gliserin, sabun, deterjen, BBM, dan lain-lain. Kegunaan dari masing-masing produk tersebut adalah : • Minyak kelapa sawit merupakan bahan baku untuk kebutuhan pangan minyak goreng, margarin, vanaspati, lemak, dan lain-lain, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan nonpangan gliserin, sabun, deterjen, BBM, dan lain-lain. • Inti sawit yang menghasilkan minyak inti digunakan sebagai bahan sabun, minyak goreng, kosmetik, dan sebagainya. • Cangkang atau tempurungnya dapat digunakan sebagai bahan bakar Bina Jeksen Sihotang : Pengaruh Waktu Penyimpanan Inti Sawit Terhadap Kadar Air Dan Kadar Asam Lemak Bebas ALB, 2009. USU Repository © 2009 • Tandan kosong untuk bahan bakar ketel uap, mulsa dan abu sebagai pupuk Kalium. • Ampas lumatan daging buah untuk bahan bakar ketel uap Hadi, 2004.

2.5. Panen

Tanaman kelapa sawit sudah mulai menghasilkan pada umur 24-30 bulan. Buah yang pertama keluar masih dinyatakan dengan buah pasir artinya belum dapat diolah dalam pabrik karena masih mengandung minyak minyak yang rendah. Umur buah tergantung pada jenis tanaman, umur tanaman dan iklim, umumnya buah telah dapat dipanen setelah berumur 6 bulan terhitung sejak penyerbukan Naibaho, 1998. Proses pemasakan buah kelapa sawit dapat dilihat dari perubahan warna kulit buahnya, dari hijau pada buah muda menjadi merah jingga waktu buah telah masak. Pada saat itu, kandungan minyak pada daging buahnya telah maksimal. Jika terlalu matang, buah kelapa sawit akan lepas dari tangkai tandannya. Hal ini disebut dengan istilah membrondol Tim penulis, 1997.

2.5.1. Fraksi Tandan Buah Segar TBS

Komposisi fraksi tandan yang biasanya ditentukan di pabrik sangat dipengaruhi perlakuan sejak awal panen di lapangan. Faktor penting yang cukup berpengaruh adalah kematangan buah yang dipanen dan cepat tidaknya pengangkutan buah ke pabrik. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai derajat kematangan buah mempunyai arti yang penting sebab jumlah dan mutu minyak yang diperoleh nantinya sangat ditentukan oleh faktor ini. Bina Jeksen Sihotang : Pengaruh Waktu Penyimpanan Inti Sawit Terhadap Kadar Air Dan Kadar Asam Lemak Bebas ALB, 2009. USU Repository © 2009 Derajat kematangan yang baik yaitu jika tandan yang dipanen berada pada fraksi 1, 2, dan 3. Tabel 2.1. Tingkatan Fraksi Tandan Buah Segar No Kematangan Fraksi Jumlah Brondolan Keterangan 1 2 3 Mentah Matang Lewat Matang 00 1 2 3 4 5 Tidak ada, buah berwarna hitam 1 - 12,5 buah luar membrondol 12,5 - 25 buah luar membrondol 25 - 50 buah luar membrondol 50 - 75 buah luar membrondol 75 - 100 buah luar membrondol Buah dalam juga membrondol, ada Buah yang busuk Sangat mentah Mentah Kurang Matang Matang I Matang II Lewat Matang I Lewat Matang II Tim penulis, 1997.

2.6. Pengolahan Kelapa Sawit

Tahap – tahap pengolahan Tandan Buah Segar TBS menjadi Crude Palm Oil CPO adalah sebagai berikut: 1. Tempat Pemungutan Hasil TPH Sebelum diolah dalam Pabrik Kelapa Sawit PKS, tandan buah segar TBS yang berasal dari kebun pertama kali diterima di tempat pemungutan buah kemudian di angkut ke stasiun penerimaan buah untuk ditimbang dijembatan timbang weight bridge dan ditampung sementara di penampungan buah loading ramp. Bina Jeksen Sihotang : Pengaruh Waktu Penyimpanan Inti Sawit Terhadap Kadar Air Dan Kadar Asam Lemak Bebas ALB, 2009. USU Repository © 2009 a. Jembatan Timbang Penimbangan dilakukan dua kali untuk setiap angkutan TBS yang masuk ke pabrik, yaitu pada saat masuk berat truk dan TBS serta pada saat keluar berat truk. Dari selisih timbangan saat truk masuk dan keluar, diperoleh berat bersih. b. Loading Ramp TBS yang telah ditimbang dijembatan timbang selanjutnya dibongkar di laoding ramp dengan menuang langsung dari truk kemudian dilakukan penyortasian. Penyortasian dilakukan berdasarkan kriteria kematangan buah, hal ini bertujuan pada penentuan rendemen minyak. Loading ramp merupakan suatu bangunan dengan lantai berupa kisi-kisi pelat besi berjarak 10 cm dengan kemiringan 45 . Kisi-kisi tersebut berfungsi untuk memisahkan kotoran berupa pasir, kerikil, dan sampah yang terikut dalam TBS. Loading ramp dilengkapi pintu-pintu keluaran yang digerakkan secara hidrolis sehingga memudahkan dalam pengisian TBS kedalam lori untuk proses selanjutnya. Setiap lori dapat dimuat dengan 2,5 ton TBS. 2. Stasiun Rebusan Sterilizer Lori-lori yang telah berisi TBS dikirim ke stasiun rebusan dengan cara ditarik menggunakan capstand yang digerakan oleh motor listrik hingga memasuki sterilizer. Sterilizer yang digunakan adalah berkapasitas 8 lori atau setara 20 ton TBS. Dalam proses perebusan, TBS dipanaskan dengan uap temperatur 135 C dan tekanan 2,0-2,8 KgCm 2 selama 90 menit. Tujuan dari perebusan TBS adalah: - Menghentikan perkembangan asam lemak bebas ALB atau free fatty acid. - Memudahkan pemipilan brondolan dari tandan. Bina Jeksen Sihotang : Pengaruh Waktu Penyimpanan Inti Sawit Terhadap Kadar Air Dan Kadar Asam Lemak Bebas ALB, 2009. USU Repository © 2009 - Penyempurnaan dalam pengolahan. - Penyempurnaan dalam proses pengolahan inti sawit. 3. Stasiun Pemipilan Stripper TBS berikut lori yang telah direbus dikirim ke bagian pemipilan dan dituangkan ke alat pemipil thresher dengan bantuan hoisting crane. Proses pemipilan terjadi akibat tromol berputar pada sumbu mendatar yang membawa TBS ikut berputar sehingga membanting-banting TBS tersebut dan menyebabkan brondolan lepas dari tandannya. Pada bagian dalam dari pemipil, dipasang batang-batang besi perantara sehingga membentuk kisi-kisi yang memungkinkan brondolan keluar dari pemipil. Brondolan yang keluar dari bagian bawah pemipil ditampung oleh sebuah screw conveyor untuk dikirim kebagian digesting dan pressing. Sementara tandan kosong yang keluar dari bagian bawah pemipil ditampung oleh elevator, kemudian hasil tersebut dikirim ke hopper. 4. Stasiun Pencacahan Digester Berondolan yang telah terpipil dari stasiun pemipilan diangkut ke bagian pengadukanpencacahan digester. Alat yang digunakan untuk pengadukanpencacahan berupa sebuah tangki vertikal yang dilengkapi dengan lengan-lengan pencacah dibagian dalamnya. Fungsi dari stasiun digester adalah untuk melumatkan daging buah, memisahkan daging buah dengan biji, mempersiapkan feeding presser, mempermudah proses di presser, memecahkan oil cell. Bina Jeksen Sihotang : Pengaruh Waktu Penyimpanan Inti Sawit Terhadap Kadar Air Dan Kadar Asam Lemak Bebas ALB, 2009. USU Repository © 2009 5. Stasiun Pengempaan Presser Brondolan yang telah mengalami pencacahan dan keluar melalui bagian bawah digester berupa bubur. Hasil cacahan tersebut langsung masuk ke alat pengempaan yang persis dibagian bawah digester. Pada pabrik kelapa sawit, umumnya digunakan screw press sebagai alat pengempaan untuk memisahkan minyak dari daging buah. Proses pemisahan minyak terjadi akibat putaran screw mendesak bubur buah, sedangkan dari arah berlawanan tertekan oleh sliding cone. Dengan demikian, minyak dari bubur buah yang terdesak ini akan keluar melalui lubang-lubang press cage, sedangkan ampasnya keluar melalui celah antara sliding cone dan press cage. 6. Pemurnian Clarifier Minyak hasil pengempaan dialirkan masuk ke sand trap tank penangkap pasir lalu munuju vibro separator untuk disaring agar kotoran berupa serabut kasar tersebut dialirkan ketangki penampungan minyak kasar crude oil tank. Selanjutnya dikirim ke Vertical Continue Tank VCT, di VCT proses pemisahan dilakukan berdasarkan berat jenis antara minyak, air dan sludge, dimana minyak yang ringan akan keatas, lalu dikirim ke oil tank, sedangkan sludge dikirim ke sludge tank. Sludge merupakan fasa campuran yang masih mengandung minyak. Di pabrik kelapa sawit, sludge diolah untuk dikutip kembali pada minyak yang masih terkandung didalamnya, lalu dialirkan kembali ke VCT lalu dikirim ke oil tank. Dari oil tank minyak dimurnikan kembali melalui oil purifier, setelah itu dikirim ke vacuum drier untuk dihilangkan kandungan air yang ada didalam minyak dan siap dikirim ke tangki penimbunan storage tank Pahan, 2007. Bina Jeksen Sihotang : Pengaruh Waktu Penyimpanan Inti Sawit Terhadap Kadar Air Dan Kadar Asam Lemak Bebas ALB, 2009. USU Repository © 2009

2.7. Pengolahan Inti Sawit