Ada 2 sungai yang membelah Kota Binjai yaitu Sungai Bingai dan Mencirim yang menyuplai kebutuhan sumber air bersih bagi PDAM Tirta Sari Binjai untuk
kemudian disalurkan untuk kebutuhan penduduk kota. Namun di pinggiran kota, masih banyak penduduk yang menggantungkan kebutuhan air mereka kepada air
sumur yang memang masih layak dikonsumsi. Binjai sejak lama dijuluki sebagai kota rambutan karena rambutan Binjai
memang sangat terkenal. Bibit rambutan asal Binjai ini telah tersebar dan dibudidayakan di berbagai tempat di Indonesia seperti Blitar, Jawa Timur menjadi
komoditi unggulan daerah tersebut.
4.1.2 Perekonomian Kota Binjai
Daerah komersial dan pusat perekonomian serta pusat pemerintahan terutama berpusat di wilayah Kecamatan Binjai Kota. Kawasan perindustrian dipusatkan di
daerah Binjai Utara, sedangkan di sebelah timur dan selatan adalah daerah konsentrasi pertanian. Daerah pengembangan peternakan dipusatkan di kawasan
Binjai Barat. Kawasan Industri Binjai di Kecamatan Binjai Utara direncanakan di Kelurahan Cengkeh Turi dengan luas wilayah 300 ha. Binjai juga adalah penghasil
minyak bumi dan gas ditandai dengan kawasan eksplorasi minyak bumi dan gas alam di kawasan Tandam Hilir, Kecamatan Binjai Utara.
Data tahun 1999 menunjukkan bahwa 29 dari total kegiatan perekonomian di Kotamadya Binjai bersumber dari sektor perdagangan dan jasa. Sedangkan sektor
industri menyumbang nilai 23 dari total kegiatan perekonomian tadi. Pendapatan per kapita penduduk Binjai adalah sebesar Rp. 3,3 juta, sayang angka ini masih
Universitas Sumatera Utara
berada di bawah rata-rata pendapatan per kapita propinsi Sumatra Utara yang besarnya Rp. 4,9 juta. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Binjai atas dasar harga tetap
sebesar 5,68 persen pada tahun 2007. Hal ini menunjukkan kenaikan yang cukup baik jika dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar 5,32 persen.
Secara umum ada empat sektor yang cukup dominan dalam pembentukan total PDRB Kota Binjai yaitu Sektor Industri Pengolahan, Sektor Perdagangan, Hotel
dan Restoran, Sektor Keuangan,Persewaan dan Jasa Perusahaan dan Sektor Jasa - jasa
Bidang perkebunan tentu saja yang menjadi perhatian adalah perkebunan rambutan yang mencapai 425 ha dengan kapasitas produksi 2.400 ton per tahun.
Sayangnya, kapasitas sebesar ini tidak dibarengi dengan modernisasi industri pengolahan rambutan menjadi komoditi unggulan yang bernilai plus dibandingkan
dengan hanya menjual buah rambutan itu sendiri, misalnya industri pengalengan rambutan dengan jalur pemasaran yang komplit. Pusat perbelanjaan tradisional di
Binjai melayani penjual dan pembeli dari Binjai sendiri dan Kabupaten Langkat. Pasar tradisional misalnya:
Pusat Pasar Tavip - merupakan pasar tradisional terbesar di Binjai,
lokasi di Binjai Kota.
Pasar Kebun Lada - berlokasi di Binjai Utara
Pasar Brahrang - berlokasi di Binjai Barat
Pasar Rambung - berlokasi di Binjai Selatan
Pasar Trengganu - berlokasi di Binjai Timur
Universitas Sumatera Utara
Selain itu juga ada pusat perbelanjaan modern seperti:
Binjai Supermall
Pusat perbelanjaan Suzuya
Mini Market Tahiti
Toserba Binjai Ramayana
Mall Ramayana Pertokoan komersial yang lebih kecil terutama terpusat di rumah toko ruko
sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, juga ada Jalan Ahmad Yani dh Jalan Bangkatan yang menjadi pusat makanan di malam hari.
4.2 Deskriptif Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Binjai 4.2.1. Penerimaan Daerah Kota Binjai
APBD disusun dengan berorientasi pada kebutuhan masyarakat tanpa harus meninggalkan keseimbangan antara pembiayaan penyelenggaraan pemerintah,
pembangunan dan pelayanan masyarakat. Oleh karena itu anggaran disusun harus dilaksanakan berlandaskan azas efisiensi, tepat guna, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan. Sebagai kota satelit penerimaanpendapatan Kota Binjai pada hakekatnya
diperoleh Pemerintah Kota Binjai melalui mekanisme penerimaan pajak dan retribusi atau beban lainnya yang dipikul oleh segenap lapisan masyarakat. Oleh
sebab itu pemerintah Kota Binjai berkewajiban mengalokasikan penggunakan secara
Universitas Sumatera Utara
adil dan merata agar dapat dinikmati seluruh kelompok masyarakat tanpa ada diskriminasi dalam pemberian pelayanan.
Tabel 4.1 Penerimaa APBD Pemerintah Kota Binjai Tahun 2005 dan 2007
juta rupiah
Tahun No Penerimaan
2005 2007 13.217.431.199 13.673.285.199
4.512.092.555 5.848.580.00 3.907.702.034 4.412.220.199
- 160.000.000 1 Pendapatan
Asli Daerah
Pajak daerah
Retribusi daerah
Bagian laba usaha daerah
Lain-lain pendapatan asli daerah
470.796.813 2.772.485.000 176.268.055.000 328.863.136.624
26.230.138.492 52.236.136.624 148.019.830.000 254.241.000.000
7.460.000.000 22.386.000.000 2 Dana
perimbangan
Bagi hasil pajak dan bukan pajak
Dana alokasi umum
Dana alokasi khusus
Dana perimbangan dari provinsi 12.621.183.293 18.661.765.000
3 Lain-lain pendapatan yang sah
11.123.000.000 -
Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara
Dapat dilihat pada tabel 4.1. perbedaan jumlah penerimaan APBD pemerintah Kota Binjai pada tahun 2005 dengan tahun 2007 dimana peningkatan terjadi di setiap
bagiannya. Peningkatan yang paling besar terlihat pada bagian dana perimbangan yang mencapai 86,60 persen melebihi persentase peningkatan PAD. Persentase
jumlah peningkatan PAD dari tahun 2005 ke 2007 hanya sebesar 3,45 persen saja.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Pendapatan Asli Daerah PAD Kota Binjai Tahun 1993-2007
milyar rupiah
No. Tahun PAD
1 1993 1.03
2 1994 1.15
3 1995 1.44
4 1996 2.13
5 1997 2.62
6 1998 2.66
7 1999 2.75
8 2000 2.9
9 2001 3.91
10 2002 5.7
11 2003 8.31
12 2004 11.51
13 2005 13.21
14 2006 13.32
15 2007 13.67
Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara
Tabel 4.2 menunjukan perkembangan PAD Kota Binjai setiap tahunnya dari tahun 1993-2007, penerimaan PAD yang paling besar tejadi pada tahun 2007 yaitu sebesar
Rp. 13,67 miliar, PAD Kota Binjai setiap tahunnya mengalami peningkatan walaupun pada tahun 19971998 terjadi krisis ekonomi di Indonesia namun jumalah PAD Kota
Binjai tetap terus meningkat tidak terpengaruh dengan adanya krisis ekonomi .
4.2.2. Pengeluaran Pemerintah Kota Binjai