Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hak mewarisi anak perempuan menurut hukum adat Angkola di Sipirok. a. Holong ate yaitu Pemberian seorang bapak kepada anak perempuan sewaktu melangsungkan perkawinan disebut holong ate. Holong ate diberikan oleh orang tua kepada anaknya yang perempuan sewaktu perkawinan berlangsung. Pemberian ini adalah berupa alat-alat rumah tangga sebagai bekal untuk memulai kehidupan berumah tangga. b. Abit na so ra buruk ini diperoleh seorang anak perempuan yang sudah kawin dari bapaknya terutama sesudah bapaknya meninggal dunia. Pemberian ini dapat berbentuk pesan tona dari bapaknya sebelum meninggal dunia. Pemberian ini biasanya terdiri dari tanah pertanian dan tidak boleh diperjual belikan, penguasaannya turun temurun kepada anak laki-laki. Abit na so ra buruk ini adalah semacam hak waris kepada anak perempuan yang telah berkeluarga. Apabila suatu harta warisan telah terbuka untuk dibagi-bagikan kepada ahli warisnya. Diadakan pembagian warisan dengan dihadiri oleh pengetua adat dan dalihan na tolu kahanggi, mora, anak boru. 2. Pergeseran nilai hukum adat dikarenakan sudah banyaknya masyarakat daerah Angkoa di Sipirok yang sudah merantau ke perkotaan dan berpendidikan, selain dari pengaruh Hukum Perdata Nasional yang dianggap lebih adil bagi semua anak dan adanya persamaan hak antara anak laki-laki 75 Hilman Hadikusuma, Op.cit ,hal 3 dan perempuan maka pembagian warisan pada saat ini sudah mengikuti kemauan dari orang yang ingin memberikan warisan. 3. Hambatan yang ada dalam hak mewarisi anak perempuan Angkola di Sipirok karena masih ketatnya menaati budaya hukum pada masyarakat Angkola di Sipirok, masih taatnya pengargaan dalam hukum adat Angkola di Sipirok yaitu dalam hal masih menggunakan Hukum Patrilineal dalam pembagian harta warisan yang lebih mengutamakan anak laki-laki dan hambatan yang ketiga yaitu kurangnya Pemahaman masyarakat tentang Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179KSIP1961 yang sudah menyamakan kedudukan hak waris anak perempuan dan hak waris laki-laki pada masyarakat batak.

B. Saran