3.2. Dynamic Programming
4
Markland dan Sweigart 1987 menyatakan programa dinamis meupakan pendekatan analis kuantitatif yang dapat diaplikasikan pada situasi pengambilan
keputusan yang merupakan seri keputusan yang berinterelasi. Programa dinamis didasarkan pada ide membagi permasalahan ke dalam beberapa tahap. Keputusan
3.2.1. Pengertian tentang Dynamic Programming
Banyak literatur yangn menjelaskan tentang definisi programa dinamis, antara lain Hiller dan Hieberman 1995 yang menyatakan bahwa programa
dinamisn merupakan teknik matematis yang berguna untuk membuat keputusan yang berurutan yang berinterelasi.
Arga 1985 menyatakan programa dinamis adalah teknik matematis yang dirancang dengan tujuan utama memperbaiki efisiensi perhitungan dari suatu
persoalan optimasi. Ide pokok teknik tersebut adalah memisahkan persoalan menjadi bagian yang mudah dikuasai.
Dryfus dan Law 1977 menyatakan bahwa programan dinamis merupakan prosedur optimasi yang dapat diaplikasikan terutama bagi permasalahan yang
membutuhkan urutan keputusan berinterelasi. Masing-masing keputusan mentransformasikan sitiasi yang ada ke dalam situasi batu. Urutan keputusan yang
dibuat menghasilkan sebuah urutan situasi, yang memaksimalkan atau meminimalkan nilai tertentu.
4
Hillier, F. dan Lieberman, G. 1994. Pengantar Riset Operasi. Jilid 1 Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta
Universitas Sumatera Utara
dari suatu tahap memberi dampak kepada keputusan dan keluaran pada tahap berikutnya.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, programasi dinamis dynamic programming adalah teknik matematis yang digunakan untuk
pengambilan keputusan yang terdiri dari banyak tahap multistage. Dengan kata lain, awalnya program dinamis membagi masalah kedalam sub-sub masalah asli
dan kemudian menentukan solusi optimal masalah aslii dengan pemecahan rekursif sub-sub masalah. Program ini dikembangkan oleh Ricard Bellman dan G.
B Dantzing pada tahun 1949-1950. Aplikasi dynamic programming telah terbukti baik pada pengolahan persedian, jaringan, penjadwalan kerja untuk karyawan,
pengendalian produksi, perencanaan penjualan dan lain-lain bidang. Formulasi model dilakukan sesuai dengan persoalannya. Secara umum terdapat tiga hal dasar
dalam model programa dinamis, yaitu:
1. Permasalahan dipecah kedalam sub masalah yang dinamakan tahap
2. Antar tahap dihubungkan dengan variabel status sedemikian rupa sehingga
setiap tahap dapat dioptimasikan secara terpisah. 3.
Fungsi hubungan rekursif merupakan persamaan yang digunakan untuk memecahkan persoalan programa dinamis. Persamaan rekursif
memungkinkan untuk mengoptimalisasikan setiap tahap secara terpisah dan mempertahankan optimsi kumulatif dari semua tahap sebelumnya,
sehingga jika tahap terakir sudah diselesaikan maka nilai optimal seluruh persoalan otomatis telah diperoleh.
Universitas Sumatera Utara
Terdapat dua persamaan rekursif, yaitu rekursif maju dan rekursif mundur. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah rekursif mundur, sesuai
dengan namanya dalam hal ini perhitungan dilakukan dari tahap terakhir sampai tahap pertama.
3.2.2. Karakteristik Permasalahan Dynamic Programming