Melarikan gadis dengan maksud untuk menikahi

3. Melarikan gadis dengan maksud untuk menikahi

Pasal 332 KUHP 67 1 di hukum karena melarikan perempuan 1e. Dengan hukuman penjara selama lamanya tujuh tahun, barang siapa melarikan perempuan yang belum dewasa tidak dengan kemauan oarang tuanya atau walinya, tetapi dengan kemauan perempuan itu sendiri dengan maksud akan mempunyai perempuan itu baik dengan nikahi maupun dengan tidak nikahi . K.U.H.P -91-2e,337. 2e. Dengan hukuman penjara selama- selamanya sembilan tahun, barang siapa melarikan perempuan dengan tipu, kekrasaan atau ancaman dengan kekerasaaan dengan maksud akan mempunyai perempuan itu baik dengan nikah maupun tidak dengan nikah . K.U.H.P.35, 330 s,337 2 penuntutan hanya dilakukan atas pengaduan 3 pengaduan itu dilakukan : a. jika pada waktu di larikan perempuan itu belum dewasa, oleh perempuan itu sendiri, atau oleh orang memberi izin padanya , kalau ia hendak kawin : KUHP 72 67 R. SOESILO kitab undang – undang hukum pidana KUHP serta komentar –komentar lengkap pasal demi pasal b. jika ia pada waktu di larikan sudah dewasa , oleh karena dia sendiri atau oleh suaminya 4 jika orang melarikan dengan yang di larikan dan di nikahi itu ta’luk kepada kitab undang-undang hukum sipil , maka tidak akan di jatuhi hukuman sebelum perkawinan itu di batalkan oleh hakim. K.U.H.P.72s, 81, 335, 3377. Kekerasan dalam rumah tangga disingkat KDRT adalah kekerasan yang dilakukan di dalam rumah tangga baik oleh suami maupun oleh istri. Menurut Pasal 1 UU Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga UU PKDRT . Kekerasan Dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutamaperempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual,psikologis, dan penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga 68 . Adapun bentuk-bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga 1. Kekerasan Fisik a. Kekerasan fisik berat berupa penganiayaan berat seperti menendangmemukul, menyundut, melakukan percobaan pembunuhan dan semua perbuatan lain yang dapat mengakibatkan: 68 http:www.djpp.depkumham.go.idhukum-pidana677-penegakan-hukum-kejahatan- kekerasan-dalam-rumah-tangga.hmtl 1 Cedera berat 2 Tidak mampu menjalankan tugas sehari-hari 3 Pingsan 4 Luka berat pada tubuh korban dan atau luka yang sulit disembuhkan atau yang menimbulkan bahaya mati 5 Kehilangan salah satu panca indera. 6 Mendapat cacat. 7 Menderita sakit lumpuh. 8 Terganggunya daya pikir selama 4 minggu lebih 9 Gugurnya atau matinya kandungan seorang perempuan 10 Kematian korban. b. Kekerasan fisik ringan, berupa menampar, menjambak, mendorong, dan perbuatan lainnya yang mengakibatkan: a Cedera ringan b Rasa sakit dan luka fisik yang tidak masuk dalam kategori berat c Melakukan repitisi kekerasan fisik ringan dapat dimasukkan ke dalam jenis kekerasan berat. 2. Kekerasan Psikis a. Kekerasan psikis berat, berupa tindakan pengendalian, manipulasi, eksploitasi, kesewenangan, perendahan dan penghinaan, dalam bentuk pelarangan, pemaksaan dan isolasi sosial, tindakan dan atau ucapan yang merendahkan atau menghina, kekerasan dan atau ancaman kekerasan fisik, seksual dan ekonomis; yang masing-masingnya bisa mengakibatkan penderitaan psikis berat. b. Kekerasan psikis ringan, berupa tindakan pengendalian, manipulasi, eksploitasi, kesewenangan, perendahan dan penghinaan, dalam bentuk pelarangan, pemaksaan, dan isolasi sosial; tindakan dan atau ucapan yang merendahkan atau menghina; penguntitan; ancaman kekerasan fisik, seksual dan ekonomis;yang masing-masingnya bisa mengakibatkan penderitaan psikis ringan. 3. Kekerasan Seksual a. Kekerasan seksual berat, berupa: 1 Pelecehan seksual dengan kontak fisik, seperti meraba, menyentuh organ seksual, mencium secara paksa, merangkul serta perbuatan lain yang menimbulkan rasa muakjijik, terteror, terhina dan merasa dikendalikan. 2 Pemaksaan hubungan seksual tanpa persetujuan korban atau pada saat korban tidak menghendaki. 3 Pemaksaan hubungan seksual dengan cara tidak disukai, merendahkan dan atau menyakitkan. 4 Pemaksaan hubungan seksual dengan orang lain untuk tujuan pelacuran dan atau tujuan tertentu. 5 Terjadinya hubungan seksual dimana pelaku memanfaatkan posisi ketergantungan korban yang seharusnya dilindungi. 6 Tindakan seksual dengan kekerasan fisik dengan atau tanpa bantuan alat yang menimbulkan sakit, luka,atau cedera. b. Kekerasan seksual ringan, berupa pelecehan seksual secara verbal seperti komentar verbal, gurauan porno, siulan, ejekan dan julukan dan atau secara non verbal, seperti ekspresi wajah, gerakan tubuh atau pun perbuatan lainnya yang meminta perhatian seksual yang tidak dikehendaki korban bersifat melecehkan dan atau menghina korban. 4. Kekerasan Ekonomi 69 Kekerasan ekonomi berat, yakni tindakan eksploitasi, manipulasi dan pengendalian lewat sarana ekonomi berupa: a. Memaksa korban bekerja dengan cara eksploitatif termasuk pelacuran. b. Melarang korban bekerja tetapi menelantarkannya. Mengambil tanpa sepengetahuan dan tanpa persetujuan korban, merampas dan atau memanipulasi harta benda korban c. Penyebab Kekerasaan Dalam Rumah Tangga Penyebab Kekerasaan Dalam Rumah Tangga adalah: 1. Laki-laki dan perempuan tidak dalam posisi yang setara 69 http:lembagaaspiresperempuan.\blogdetik.com20100605apa-saja-bentuk-bentuk- kekerasan-dalam-rumah-tangga. 2. Masyarakat menganggap laki-laki dengan menanamkan anggapan bahwa laki-laki harus kuat, berani serta tanpa ampun 3. 70 KDRT dianggap bukan sebagai permasalahan sosial, tetapi persoalan pribadi terhadap relasi suami istri pemahaman keliru terhadap ajaran agama, sehingga timbul anggapan bahwa laki-laki boleh menguasai perempuan

4. Penghinaan