Faktor faktor Penyebab Masyarakat Lebih Memilih Dalihan Natolu

pengayoman dari sesamanya adalah pendirian yang kokoh dalam pandangan adat Batak.

C. Faktor faktor Penyebab Masyarakat Lebih Memilih Dalihan Natolu

Sebagai Lembaga Adat Dalam Menyelesaikan Suatu Pristiwa Pidana Sebagaimana disebut diatas bahwa lembaga 63 Dalihan Na Tolu berperan didalam upacara-upacara adat. Kedudukan suhutkahanggi,anak boru dan mora yang didalam situasi, kondisi, yang berbeda akan memberikan kedudukan yang berbeda, akan menimbulkan rasa saling menghormati, saling memberi saling menerima, saling mendengar satu sama lainnya. Hubungan kekeluargaan yang sangat erat sebagai akibat perkawinan, rasa tanggungjawab, rasa saling memiliki, di dalam setiap pelaksanaan upacara akan tetap terpelihara. Bagaimana hubungan ketiga unsur Dalihan Na Tolu ini satu sama lain sudah di atur didalam hukum adat. Bagi lembaga Dalihan Na Tolu tanggungjawab untuk mensukseskan suatu pekerjaan adalah merupakan suatu sistem yang saling terkait, saling berhubungan, saling menjunjung dan saling mendukung. Di dalam pelaksanaan upacara-upacara adat ketiga unsur Dalihan Na Tolu , harus tetap dalam mardomu ni tahi selalu mengadakan musyawarah mufakat. Musyawarah untuk mufakat akan tercapai jika unsur rasa kesatuan, rasa tanggungjawab dan rasa saling memiliki tersebut tetap terpelihara. Berhasilnya suatu pekerjaan ditentukan oleh : 1. Adanya rasa persatuan dan kesatuan 2. Adanya rasa memiliki 3. Adanya rasa tanggungjawab 63 H.pandapotan Nasution ,sh. Adat budaya mandailing dalam tantangan zaman Ketiga faktor ini harus saling mendukung. Jika salah satu faktor ini tidak berfungsi, maka segala pekerjaan tidak akan berhasil dengan baik. 1. Rasa persatuan dan kesatuan Rasa persatuan dan kesatuan adalah merupakan salah satu faktor yang harus dijunjung tinggi di dalam lembaga Dalihan Na Tolu. Seluruh proses pelaksanaan di dalam upacara-upacara adat yang memerlukan adanya musyawarah untuk mufakat, dapat tercapai jika rasa kesatuan dan persatuan inii tetap terjalin. Setiap unsur dari dalihan na tolu ini yang terdiri dari kahanggi, anak noru dan mora harus tetap menyadari hak dan kewajibannya. Rasa persatuan dan kesatuan di dalam masyarakat hukum, bukanlah hal yang baru. Sejak dari nenek moyang masyarakat adat rasa persatuan dan kesatuan ini adalah merupakan falsafah dasar yang berasal dari adanya nilai-nilai holong dohot domu. Holong dohot domu sudah berurat berakar pada masyarakat hukum adat. Holong artinya cinta dan kasih sayang. Cinta kasih ini sudah terpatri didalam lubuk hati setiap anggota masyarakat 9sejak ia dilahirkan. Dari cinta dan kasih sayang akan menimbulkan rasa persatuan dan kesatuan domu yang juga bermakna rukun dan damai yang didasarkan pada kasih sayang. Sehingga holong dohot domu ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Berdasarkan holong dohot domu ini makna ketiga undur kahanggi, amak boru, dan mora dapat dipersatukan didalam suatu lembaga yang disebut dalihan na tolu lihat penjelasan falsafah dasar masyarakat adat Mandailing . Rasa persatuan dan kesatuan ini digambarkan dengan perumpamaan, antara lain : Salaklak sasingkoru Sasangar saria-ria Saanak saboru Suang songonna na saama saina Sapayanggar sadabuan Satataring sabungkulan Sadalanan sabungkulan Martahi marsipaihutan urun rembuk dan toleran Rasa persatuan dan kesatuan ini bukan saja didasarkan atas adanya ikatan teritorial kedaerahan, tetapi juga ikatan yang genealogis yang walau dimanapun ia berada rasa persatuan dan kesatuan ini tetap ada. 64 Holong dohot domu kasih dan rukun sebagai falsafah hidup masyarakat adat Mandailing adalah merupakan pedoman hidup yang sekaligus merupakan cita-cita yang ingin dicapai. Sebagaimana disebut diatas bahwa domu adalah perwujudan dari holong yang sudah dibawa sejak lahir yang sudah merupakan surat tumbaga holing yang tidak bisa hapus. Surat tumbaga holing bermakna ajaran abadi dari nenek moyang. Dengan kata lain falsafah hidup bermasyarakat ini dapat dijadikan sebagai : a. Dasar untuk hidup bermasyarakat b. Cita-citatujuan yang ingin dicapai c. Jiwa dan kepribadian d. Pegangan hidup Dengan berpedoman kepada keempat unsur a,b,c dan d di atas, maka akan tercapailah ketentraman dan kebahagiaan lahir dan bathin dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. 2. Adanya rasa memiliki Sejalan dengan rasa kesatuan dan persatuan yang dalam melakukan setiap pekerjaan harus dimusyawarahkan bersama, dikerjakan bersama, maka hasilnya 64 H. Pandapotan nasution, sh. adat budaya mandailing dalam tantangan zaman juga adalah hasil pekerjaan usaha bersama. Dengan demikian jika hasilnya atas usaha bersama, maka akan timbul pula perasaan bahwa hasilnya tersebut merupakan milik bersama harus dinikmati bersama. Perasaan memiliki ini kemudian akan menimbulkan dorongan kepada masing-masing untuk memlihara miliknya tersebut. Para ahli pembangunan menyebutkan bahwa berhasilnya pembangunan harus didukung oleh: a. Social support b. Social participation c. Social control Jika pembangunan yang dilakukan itu dirasakan adalah untuk kepentingan bersama miliknya bersama, maka setiap orang harus dapat memberi dukungan, ikut berpartisipasi serta saling mengawasi di dalam pelaksanaan dan hasilnya. Di dalam masyarakat adat Mandailing ketiga faktor ini juga dituntut bagi setiap anggota masyarakat. Terutama unsur dalihan na tolu. a. Social support, yaitu memberi dorongan kepada masyarakat untuk ikut berbagi kebahagiaan kampungnya hutanya. Hal ini digambarkan dengan semboyan : 1 Baen ma huta marjalangan na so marrongit 2 Baen ma huta marguluan so marlinta 3 Baen ma huta martalaga na so ra hiang 4 Bahat si sabur sabi, anso adong salongan Semboyan ini merupakan anjuran bagi setiap anggota masyarakat untuk mengusahakan agar kampungnya aman, tanpa ada pencurian dan pemerasan. Berbuatlah untuk kemakmuran kampung, agar kesejahteraan keluarga tetap terjaga, jika menabur benih akan menuai hasil. b. Social participation. Jika sudah ada dorongan untuk ikut berbuat, maka akan timbul rasa ikut berpartisipasi secara bersama-sama menciptakan kesejahteraan bersama. Di dalam masyarakat adat ada digambarkan dengan semboyan, seperti: 1 Tampakna do rantosna, rim ni tahi do gogona 2 Mago pahat mago kuhuran, di toru ni jabi jabi. Mago adat, tulus aturan anggo dung mardomu tahi. Yang artinya, bahwa jika semua sudah turut merasa berpartisipasi yang dilandasi rasa persatuan dan kesatua, maka akan tercapai musyawarah untuk mufakat. Dan jika pekerjaan tersebut dimusyawarahkan, maka segala kesulitan akan dapat diatasi, karena musyawarah untuk mufakat tersebut sangat dijunjung tinggi. c. Social control. Pekerjaan yang dirasakan psebagai milik bersama akan menimbulkan tanggungjawab untuk mengawasinya. Adanya rasa saling mengawasi diri sendiri dan orang lain. 1 Tarida urat ditutupan, masopak dangka di rautan 2 Unduk-unduk di toru bulu, ise na tunduk indo tola dibunu. Yang artinya, kesalahan orang lain malu bersama yang harus diperbaiki bersama. Jika orang sudah mengaku bersalah jangan langsung diberi hukuman, tetapi pengalaman yang berharga. 1. Adanya rasa tanggung jawab Rasa tanggungjawab bersama ini yang terutama harus dilaksanakan oleh unsur lembaga dalihan na tolu, dengan sendirinya muncul sebagai akibat adanya rasa persatuan dan kesatuan serta rasa memiliki sebagaimana disebut di atas. Rasa tanggungjawab tersebut ditimbulkan oleh rasa bahwa beban orang lain adalah beban bersama, kesusahan orang lain adalah kesusahana bersama, kegagalan orang lain adalah kegagalan bersama, keberhasilan orang lain adalah keberhasilan bersama. Rasa tanggungjawab yang dimaksdukan dalam hal ini bukan saja dalam bentuk moril tetapi juga material. Setiap pekerjaan adalah pekerjaan bersama dan hasilnya juga untuk kepentingan bersama. Tanggungjawab didalam melaksanakan setiap pekerjaan tertuang dalam patik-patik ni paradaton patokan, ketentuan dan norma adat, yang selalu dipegang teguh oleh masyarakat adat itu sendiri. Di dalam hidup bermasyarakat agar tercapai kebahagiaan dan ketentraman, harus dipegang teguh pada prinsip : Songon siala sampagul Rap tu ginjang rap tu toru Muda malamun sauulak lalu Sa bara sa bustak Sa lumpat sa indege. Dalam arti sebagai anggota masyarakat prinsip rasa saling bertanggungjawab itu harus diumpamakan sebagai buah kincung siala yang bersatu padu, sama-sama ranum, sama-sama masak. Juga seperti ternak peliharaan harus merasa satu kandang dan satu jalanan. Pahit manisnya harus sama-sama dirasakan. Kesulitan yang dialami harus sama-sama diatasi. Perbedaan pendapat selalu tetap ada, namun dengan rasa kesatuan dan persatuan yang melahirkan rasa tanggungjawab bersama ini, akan terbina dan dijunjung tinggi. Ulang pajala jelu Songon parkuayam ni ajaran Ulang tanduk paleang-leung Gumbang marsinggaluan Sahat saoloan Sapangambe sapanaili Yang berarti harus serasi, jangan seperti mulut lembu ketika menguap dan tanduk kerbau yang tidak seimbang. Maksudnya harus seiya sekata dan tidak bertindak sendiri-sendiri. Rasa tanggung jawab bersama ini akan menimbulkan persepsi, bahwa harus selalu menyatukan pendapat. Pendapat yang berbeda akan menghasilkan keadaan yang bertentangan dengan apa yang diharapkan semua pihak. Hal ini akan mengakibatkan bahwa tidak semua pihak dapat diminta pertanggungjawabannya. Oleh sebab itu kesatuan kehendak dan kesatuan pendapat yang dihasilkan dari musyawarah untuk mufakat harus tetap dijunjung tinggi. Muda marbada ulang margotos Rukrek parau maroban tu rapotna Yang berarti kalau bertikai jangan putus arang perbedaan pendapat harus dijadikan untuk mencari kebenaaran yang hakiki. Perbedaan pendapat 65 boleh, tetapi untuk kebaikan, tapi jangan menjadi perselisihan . perbedaan pendapat akan menghasilkan yang lebih baik. Perdebatan diskusi akan menghasilkan keputusan mana yang benar dan mana yang salah. Hal ini akan menuntut setiap orang dapat mengkoreksi diri dimana kekurangannya dan kelebihannya, mana yang baik, mana yang kurang baik dari dirnya. 65 Ibid 66 Secara umum tujuan masyarakat menyelesaikan secara hukum adat mereka adalah dengan berbagai alasan seperti: 1 Untuk melestarikan hubungan keluarga yang selama ini terjalin. 2 Dengan membawa masalah tersebut kepada pihak berwajib seperti polisi, maka menurut mereka bukan menyelesaikan masalah tetapi, menambah masalah yaitu akan menimbulkan dendam diantara kedua belah pihak. 3 Mereka beranggapan kalau masalah tersebut dibawa kepihak berwajib, akan memakan waktu yang cukup lama,untuk diproses karena mereka beranggapan hanya yang mempunyai uang saja yang akan diteruskan pengaduannya 4 Mereka juga beranggapan bahwa masyarakat tersebut masih mematuhi hukum adat yang berlaku, yaitu sanksi yang dijatuhkan kepada si bersalah adalah sanksi dari seluruh masyarakat seperti dikucilkan BAB IV TINDAK PIDANA APA SAJA YANG DI SELESAKAN MELALUI LEMBAGA ADAT DALIAN NATOLU

A. Macam Macam Tindak Pidana Yang Di Selesaikan Lembaga Adat