120
2008, sehinga pada akhir masa pemberlakuan Sunset Policy Wajib Pajak banyak yang memanfaatkan fasilitas Sunset Policy yang mengakibatkan banyaknya Wajib Pajak
diakhir masa pelaksanaan Sunset Policy, yang mana hal ini berbanding terbalik dengan jumlah fiskus yang relatif tetap, yaitu ”dalam hal pelayanan Sunset Policy
hanya ada 5 fiskus yang melakukan pelayanan terhadap Wajib Pajak yang akan mengunakan fasilitas Sunset Policy, sehingga mengakibatkan banyaknya Wajib Pajak
yang akan memanfaatkan fasilitas Sunset Policy di akhir-akhir pemberlakuan Sunset Policy
tersebut.
172
C. Upaya-Upaya Mengatasi Hambatan Yang Dilakukan Oleh Fiskus Dalam
Pelaksanaan Sunset Policy
Penyebab Wajib Pajak tidak patuh adalah bervariasi, sebab utama adalah fitrahnya penghasilan yang diperoleh Wajib Pajak yang utama ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada saat telah memenuhi ketentuan perpajakan timbul kewajiban pembayaran pajak kepada negara.
Timbul konflik, antara kepentingan diri sendiri dan kepentingan negara. Pada umumnya kepentingan pribadi yang selalu dimenangkan. Sebab yang lain adalah
Wajib Pajak kurang sadar tentang kewajiban bernegara, tidak patuh pada peraturan, kurang menghargai hukum, tingginya tarif pajak, dan kondisi lingkungan seperti
kestabilan pemerintahan, dan penghamburan keuangan negara yang berasal dari pajak
173
172
Hasil Wawancara dengan Martono Priadi, Kepala Bagian Umum, A.n Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, dilakukan pada tanggal 14 April 2009.
173
Safri Nurmantu, Pengantar Perpajakan, Granit, Jakarta, 2005, hal. 43
Universitas Sumatera Utara
121
Beberapa istilah yang digunakan untuk menghindari pembayaran pajak, ada yang mengunakan istilah penyeludupan pajak, penghindaran pajak dan pengelakan
pajak, yang maknanya tidak lain bagimanan agar tidak perlu membayar pajak. Dari istilah-istilah tersebut, pada prinsipnya hanya ada dua istilah yang populer dengan
tetap mengunakan istilah bahasa inggris yaitu tax evasion dan tax avoidance. Apabila Wajib Pajak melakukan penghindaran pajak denga cara melanggar
maka Wajib Pajak dikatakan telah melakukan penyeludupan atau pelanggaran pajak tax evasion yang tentunya tidak diperbolehkan. Tetapi apabila Wajib Pajak
melakukan penghindaran pajak dengan menuruti aturan yang berlaku, maka penghindaran dengan cara demikian disebut dengan penghindaran pajak tax
avoidance yang sifatnya legal dan dibolehkan.
Untuk mengatasi masalah yang demikian perlu adanya kebijakan dari pemerintah dengan memberikan pengampunan pajak, yang memberikan penghapusan
pajak yang seharusnya terutang dengan membayar tebusan dalam jumlah tertentu yang bertujuan untuk memberikan tambahan penerimaan pajak. Pengampunan pajak
diharapkan menghasilkan penerimaan pajak yang selama ini belum atau kurang dibayar oleh Wajib Pajak.
Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pada Pasal 37 A memberikan ketentuan mengenai pemberian fasilitas perpajakan melalui Sunset Policy. Adapun masa berlakunya
selama setahun yaitu ditahun 2008.
Universitas Sumatera Utara
122
Dari hambatan-hambatan yang timbul selama pelaksanaan program Sunset Policy
tersebut, maka fiskus diharuskan memberikan jalan keluar terhadap hambatan- hambatan tersebut, karena fiskus merupakan aparatur pemerintah yang terdepan
dalam pemberian pelayanan kepada Wajib Pajak terhadap pelaksanaan program Sunset Policy,
dari beberapa hambatan-hambatan yang telah disebutkan diatas Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia memiliki upaya untuk mengatasi hambatan-
hambatan tersebut. Upaya-upaya yang dilakukan oleh fiskus dalam mengatasi hambatan-
hambatan dalam pelaksanaan Sunset Policy pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia adalah, sebagai berikut:
Memberikan himbauan tertulis kepada Wajib Pajak untuk memanfaatkan Sunset Policy
174
. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Polonia dalam hal memberikan himbauan adalah dengan memberikan selebaran-selebaran yang berisikan keterangan-keterangan mengenai pelaksanaan
Sunset Policy dan membagikannya kepada setiap Wajib Pajak yang berada didaerah
kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia. Hal ini dilakukan agar memberikan pengetahuan kepada Wajib Pajak agar dapat mengunakan fasilitas
Sunset Policy yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan. Adapun media yang digunakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia bukan hanya pada selebaran akan tetapi dengan
174
Hasil Wawancara dengan Martono Priadi, Kepala Bagian Umum, A.n Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, dilakukan pada tanggal 14 April 2009.
Universitas Sumatera Utara
123
menayangkan iklan layanan masyarakat melalui radio-radio nasional maupun swasta yang ada di daerah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia. Bahkan
sampai mengirimkan himbauan melalui telepon seluler kepada seluruh Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia dengan
mengunakan Sort Message ServiceSMS. Yang pada akhirnya akan dapat menjangkau segala kalangan Wajib Pajak yang berada didaerah kerja Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia. Meningkatkan kegiatan Sosialisasi, konseling, dan konsultasi tentang
ketentuan Sunset Policy dan peraturan perpajakan yang berkaitan dengannya
175
. Walaupun sosialisasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak agak terlambat,
dengan waktu yang tersisa sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia dilakukan bukan hanya bersifat sementara
atau hanya sekali, akan tetapi dilakukan secara terus menerus dalam masa waktu pemberlakuan Sunset Policy tersebut. Hal ini dilakukan agar seluruh Wajib Pajak
yang berada di daerah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia dapat memiliki informasi yang berimbang. Hal ini disebabkan pula karena adanya
keterlambatan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam hal melakukan sosialisasi dalam pelaksanaan Sunset Policy, selain keterlambatan sosialisasi tersebut
juga dikarenakan terlambatnya Menteri Keuangan mengeluarkan peraturan pelaksana juklak terhadap pemberlakuan Sunset Policy tersebut. Hal ini mengakibatkan
perlunya sosialisasi yang berkelanjutan, disebabkan Sunset Policy memiliki masa
175
Hasil Wawancara dengan Martono Priadi, Kepala Bagian Umum, A.n Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, dilakukan pada tanggal 14 April 2009.
Universitas Sumatera Utara
124
berakhir hingga 31 Desember 2008. Dengan diberlakukannya fasilitas Sunset Policy yang didasari Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Tahun
2007, hal ini menyebabkan kurangnya pengetahuan Wajib Pajak mengenai fasilitas yang diberikan undang-undang tersebut, yang pada akhirnya pengunaan fasilitas
tesebut kurang dimanfaatkan atau kurang digunakan oleh Wajib Pajak, baik Wajib Pajak lama, maupun yang belum menjadi Wajib PajakWajib Pajak baru. Hal ini
yang kemudian diperhatikan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, oleh karena itu Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia memiliki inisiatif
untuk mengadakan konseling dan konsultasi mengenai Sunset Policy, dengan dibukanya konseling dan dengan melihat animo dari Wajib Pajak yang demikian
tinggi sehingga memicu Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia untuk lebih meningkatkan kegiatan tersebut, selain itu dengan memperhatikan batasan waktu
yang diberikan undang-undang terhadap pelaksanaan Sunset Policy, sehingga diakhir masa berlakunya Sunset Policy kegiatan konseling dan konsultasi pajak dibidang
Sunset Policy lebih diintensifkan, hal ini dilakukan untuk menarik simpati bagi calon
Wajib Pajak baru atau pun Wajib Pajak lama untuk memanfaatkan Sunset Policy yang hanya berlaku sampai dengan Desember 2008 sebelum akhirnya diperpanjang
hingga Maret 2009. Memberikan pelayanan yang cepat agar menarik Wajib Pajak
176
. Dalam hal pelayanan terhadap Wajib Pajak yang akan mengunakan fasilitas Sunset Policy,
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia memberikan suatu pelayanan yang
176
Hasil Wawancara dengan Iman Pinem, Petugas Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, dilakukan pada tanggal 14 April 2009
Universitas Sumatera Utara
125
cepat sehinga Wajib Pajak tidak menunggu lama untuk dapat mengunakan fasilitas Sunset Policy,
sebagai contoh untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP bagi Wajib Pajak baru Kantor Pelayanan pajak memeberikan pelayanan
hanya dalam tempo waktu 30 menit. Sehinga dengan pelayanan yang cepat tesebut dapat menarik Wajib Pajak lainnya untuk dapat mengunakan fasilitas Sunset Policy
tersebut. Memberikan apresiasi kepada Wajib Pajak yang memanfaatkan Sunset Policy
dengan menerbitkan surat ucapan terimakasih.
177
Apresiasi seperti ini jarang sekali dilakukan oleh jajaran instansi permerintahan, akan tetapi Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Polonia memberikan penghargaan terhadap kesadaran Wajib Pajak dengan memberikan ucapan terimakasih kepada semua Wajib Pajak, baik Wajib
Pajak baru maupun Wajib Pajak lama yang memanfaatkan fasilitas Sunset Policy, hal ini dilakukan untuk memberikan rasa penghargaan kepada Wajib Pajak karena
kesadarannya untuk membayar pajak, ataupun untuk kesadarannya untuk memanfaatkan Sunset Policy. Pemberian ucapan terimakasih bukan hanya melalui
tulisan akan tetapi juga telah mengunakan Sorth Mesagges ServiceSMS yang langsung dikirimkan kenomor telepon seluler Wajib Pajak yang memanfaatkan
fasilitas Sunset Policy. Diakhir masa pemberlakuan Sunset Policy Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Polonia membuka pada hari-hari libur, dan cuti bersama untuk melayani
177
Hasil Wawancara dengan Iman Pinem, Petugas Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, dilakukan pada tanggal 14 April 2009
Universitas Sumatera Utara
126
Wajib Pajak yang akan memanfaatkan Sunset Policy.
178
Setelah keterlambatan dari peraturan pelaksana Pasal 37A UUKUP yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan.
Dan keterlambatan sosialisasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak, menyebabkan keterlambatan pelaksanaan Sunset Policy dimasyarakat. Yang mana
pemberlakuan Sunset Policy ini memiliki batas waktu pemberlakuan hingga 31 Desember 2008. sehingga ketika masa berlakunya Sunset Policy akan segera berakhir
tepatnya pada bulan Desember 2008, maka setiap Kantor Pelayanan Pajak diintruksikan oleh Direktorat Jendral Pajak untuk buka walaupun pada hari sabtu,
libur, dan cuti bersama. Oleh karena instruksi tersebut maka Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia pun mengikuti instruksi tersebut sehingga Kantor Pelayanan
Pajak Medan Polonia tetap buka walaupun hari sabtu, libur,dan cuti bersama. Hal ini dilakukan agar dapat memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak yang akan
memanfaatkan fasilitas Sunset Policy hingga akhir masa berlakunya Sunset Policy tersebut.
179
Sehingga dari upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia tersebut diatas, pelaksanaan Sunset Policy pada tahun 2008
dapat terlaksana dengan baik walaupun dari jumlah Wajib Pajak yang berada didaerah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia berjumlah 73.035
Wajib Pajak yang terdiri dari Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan
178
Hasil Wawancara dengan Martono Priadi, Kepala Bagian Umum, A.n Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, dilakukan pada tanggal 14 April 2009.
179
Hasil Wawancara dengan Martono Priadi, Kepala Bagian Umum, A.n Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, dilakukan pada tanggal 14 April 2009.
Universitas Sumatera Utara
127
Hukum. Sedangkan yang memanfaatkan program Sunset Policy tersebut hingga akhir Februari 2009 adalah 1.984 Wajib Pajak, yang terdiri dari 1.882 Wajib Pajak orang
pribadi, dan 102 Wajib Pajak Badan, sehingga telah lebih 1 persen dari Wajib Pajak terdaftar maupun Wajib Pajak baru yang memanfaatkan fasilitas Sunset Policy
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
128
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN