Manfaat Yang Diperoleh Wajib Pajak Setelah Menggunakan Fasilitas Sunset

94

C. Manfaat Yang Diperoleh Wajib Pajak Setelah Menggunakan Fasilitas Sunset

Policy Negara Indonesia yang berdasarkan UUD 1945, Presiden merupakan satu- satunya yang berwenang memberikan pengampunan atas hukuman yang dikenakan atau dijatuhkan oleh badan peradilan kepada seseorang atau lebih karena melakukan perbuatan melanggar hukum. Pemberian pengampunan oleh Presiden disebut “grasi” sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat 1 UUD 1945 yang melibatkan Mahkamah Agung. 135 Hal yang sama juga dijumpai dalam hukum pajak, adanya pengampunan pajak yang boleh dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan hakikat yang dikandung Pasal 23A UUD 1945. Pengampunan pajak boleh saja dilakukan, tetapi dengan syarat-syarat bahwa harus diatur dengan undang-undang, yang berarti melibatkan dua pihak antara rakyat yang diwakili Dewan Perwakilan Rakyat dengan Presiden. Sebaliknya yang selama ini pernah terjadi adalah hanya dilakukan oleh satu pihak, yakni Presiden tanpa melibatkan Dewan Perwakilan Rakyat sebagai wakil rakyat sehingga tidak ditetapkan dalam bentuk undang-undang. Pada tahun 1984 Presiden memberi pengampunan pajak terhadap Wajib Pajak yang memiliki uang pajak. Pengampunan pajak tersebut ditetapkan dalam bentuk “Keputusan Presiden Nomor 26 tahun 1984 tentang Pengampunan Pajak”. Akan tetapi, tidak lama kemudian dilakukan perubahan terhadap Keputusan Presiden tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 1984 tentang Perubahan 135 Muhammad Djafar Saidi, Pembaruan Hukum Pajak, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007, hal. 291 Universitas Sumatera Utara 95 Keputusan Presiden Nomor 26 tahun 1984 tentang Pengampunan Pajak KEPRES. Perubahan ditujukan pada jangka waktu pengampunan pajak dari selambat-lambatnya 31 Desember 1985. Dalam rangka untuk lebih memberikan keadilan dan meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak dan untuk lebih memberikan kepastian hukum serta mengantisipasi perkembangan di bidang teknologi informasi dan perkembangan yang terjadi dalam ketentuan-ketentuan material di bidang perpajakan telah dilakukan beberapa kali perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali dirubah terakhir dengan Undang-Undang No 16 Tahun 2000. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Presiden Republik Indonesia memutuskan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan. Pada Pasal 37A Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan ditentukan pemberian fasilitas perpajakan yaitu Sunset Policy , yang menyebabkan suatu akibat hukum, akibat hukum ini bukan hanya dirasakan oleh Wajib Pajak akan tetapi juga dirasakan oleh fiskus selaku penyelenggara Sunset Policy tersebut. Adapun terhadap Wajib Pajak dengan dilaksanankannya Sunset Policy dapat menimbulkan akibat hukum, berupa: 1. Penghapusan sanksi administrasi. Dalam hal ini sanksi administrasi yang seharusnya ditagih menjadi tidak ditagih, bukan berarti pemutihan sanksi- sanksi administrasi yang sedangmasih dikenakan out standing Universitas Sumatera Utara 96 2. Penghentian pemeriksaan untuk tahun pajak dimana Wajib Pajak memanfaatkan Sunset Policy 3. Laporan Surat Pemberitahuan Wajib Pajak adalah benar self assesment principle dengan demikian, ada kekuatan hukum baru bagi Wajib Pajak atas penghasilan termasuk harta, hutang, dan lain-lain yang dilaporkannya dalam Surat Pemberitahuan Sunset Policy untuk dianggap sebagai ”benar” dan mengalahkan laporan terdahulunya. 136 Sedangkan akibat hukum bagi fiskus dengan penerapan Sunset Policy, yang terdiri dari: 1. Tidak akan menagih sanksi administrasi dalam kerangka Sunset Policy 2. Penghentian pemeriksaan dalam kerangka Sunset Policy 3. Menganggap benar apa yang disampaikan Wajib Pajak dalam SPT Sunset Policy -nya. Kecuali dalam hal fiskus, dikemudian hari, menemukan databukti baru atas Wajib Pajak pemanfaat Sunset Policy yang mengakibatkan timbulnya kewajiban pajak, maka Sunset Policy dapat dianggap tidak valid dan fiskus dapat melakukan upaya penegakan hukum law enforcement 137 Tidak semua Wajib Pajak dapat memanfaatkan fasilitas Sunset Policy yang diberikan oleh Pasal 37A UUKUP, adapun Wajib Pajak yang dapat memanfaatkan fasilitas Sunset Policy, yaitu: 136 Hasil Wawancara dengan Martono Priadi, Kepala Bagian Umum, A.n Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, dilakukan pada tanggal 14 April 2009. 137 Hasil Wawancara dengan Iman Pinem, Petugas Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, dilakukan pada tanggal 14 April 2009. Universitas Sumatera Utara 97 1. Orang pribadi yang dalam tahun 2008: a. Mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak secara sukarela Wajib Pajak baru termasuk hasil ekstensifikasi, dan b. Melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan paling lambat tanggal 31 Maret 2009 untuk tahun pajak 2007 dan tahun-tahun sebelumnya. Adapun fasilitas yang diberikan adalah penghapusan sanksi administrasi atas pajak yang tidak atau kurang dibayar. 2. Wajib Pajak orang pribadi dan badan: a. Telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak sebelum tanggal 1 Januari 2008 Wajib Pajak lama, dan b. Melaporkan Pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan paling lambat tanggal 31 Desember 2008 untuk tahun pajak 2007 dan tahun-tahun sebelumnya, yang mengakibatkan pajak yang harus dibayar menjadi lebih besar. Adapun fasilitas yang diberikan adalah penghapusan sanksi administrasi berupa bunga atas keterlambatan pelunasan kekurangan pembayaran. 138 Bagi Wajib Pajak yang telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak Wajib Pajak Lama ada beberapa persyaratan agar dapat mengunakan fasilitas Sunset Policy, adapun Persyaratan Sunset Policy bagi Wajib Pajak lama adalah: 1. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak sebelum tanggal 1 Januari 2008 138 Hasil Wawancara dengan Iman Pinem, Petugas Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, dilakukan pada tanggal 14 April 2009. Universitas Sumatera Utara 98 2. Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan yang dibetulkan belum diterbitkan Surat Ketetapan. 3. Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan yang dibetulkan belum dilakukan pemeriksaan, pemeriksa pajak belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan. 4. Telah dilakukan pemeriksaan Bukti Permulaan, tetapi tidak dilanjutkan dengan tindakan penyidikan karena tidak ditemukan adanya Bukti Permulaan tentang tindak pidana dibidang perpajakan 5. Tidak sedang dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan, penyidikan, penuntutan, atau pemeriksaan di pengadilan atas tindak pidana di bidang perpajakan 6. Melaporkan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Tahun pajak 2006 dan tahun-tahun sebelumnya paling lambat tanggal 31 Desember 2008 7. Melunasi seluruh pajaknya sebelum Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan disampaikan. 139 Begitu pula halnya dengan Wajib Pajak baru, yang belum pernah melaksanakan kewajiban perpajakan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar dapat mengunakan fasilitas Sunset Policy, adapun Persyaratan Sunset Policy bagi Wajib Pajak Baru, yaitu: 1. Secara sukarela mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak di tahun 2008 139 Hasil Wawancara dengan Martono Priadi, Kepala Bagian Umum, A.n Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, dilakukan pada tanggal 14 April 2009. Universitas Sumatera Utara 99 2. Tidak sedang dilakukan pemeriksaan Bukti Permulaan, penyidikan, penuntutan, atau pemeriksaan di pengadilan atas tindakan pidana dibidang perpajakan. 3. Memasukkan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak 2007 dan sebelumnya terhitung sejak memenuhi persyaratan subyektif dan objektif, paling lambat 31 Maret 2009 4. Melunasi seluruh pajak sebelum Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan disampaikan. 140 Dari persyaratan-persyaratan diatas setelah semuanya terpenuhi barulah Wajib Pajak dapat memanfaatkan fasilitas Sunset Policy yang diberikan oleh Pasal 37A UUKUP, adapun manfaat Wajib Pajak mempergunakan fasilitas Sunset Policy adalah: 1. Tidak dikenakan sanksi administrasi perpajakan 2. Tidak dilakukan pemeriksaan, kecuali: Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan menyatakan lebih bayar atau dikemudian hari ditemukan data yang ternyata belum dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan tersebut. 3. Apabila Wajib Pajak sedang diperiksa dan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan SPHP belum disampaikan maka pemeriksaan akan dihentikan 4. Datainformasi dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk menerbitkan Surat Ketetapan Pajak atas jenis pajak lainnya. 141 140 Hasil Wawancara denan Martono Priadi, Kepala Bagian Umum, A.n Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, dilakukan pada tanggal 14 April 2009. 141 Hasil Wawancara dengan Martono Priadi, Kepala Bagian Umum, A.n Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, dilakukan pada tanggal 14 April 2009. Universitas Sumatera Utara 100 Manfaat yang di peroleh Wajib Pajak berupa penghapusan sanksi bunga akan tergambar pada contoh berikut ini : Badu sebagai wajib pajak orang pribadi pedagang telah memperoleh NPWP sejak tahun 2003. badu telah menyampaikan SPT tahunan PPh untuk tahun pajak 2003 sampai dengan 2007 tepat waktu. Pada bulan Juni 2008, badu menyadari bahwa terdapat penghasilan yang diperoleh dalam tahun 2004 yang belum dilaporkan dalam SPT tahunan PPh tahun yang bersangkutan. Badu bermaksud memanfaatkan Sunset Policy dengan menyampaikan pembetulan SPT tahunan PPh tahun pajak 2004 pada tanggal 27 Agustus 2008. menurut perhitungan yang dilakukan Badu dalam pembetulan SPT tahuan PPh ternyata Badu masih harus membayar pajak sebesar Rp. 500.000.000,- lima ratus juta rupiah. Badu membayarnya melalui Bank Persepsi pada tanggal 27 Agustus 2008. oleh karena Badu memanfaatkan Sunset policy dengan membetulkan SPT tahunan PPh tahun pajak 2004 dalam tahun 2008, maka Badu memperoleh fasilitas penghapusan sanksi administrasi berupa bunga atas keterlambatan pembayaran pajak yang kurang dibayar mulai dari tanggal 25 Maret 2005 sampai dengan 27 Agustus 2008, yaitu selama 42 bulan dengan perhitungan sebagai berikut : Jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar Rp. 500.000.000 Sanksi Administrasi 2x42 bulan x Rp. 500.000.000 Rp. 420.000.000 Apabila Badu juga bermaksud membetulkan SPT tahunan PPh nya untuk tahun pajak yang lain, selain tahun pajak 2007, fasilitas penghapusan sanksi administrasi berupa bunga dilakukan dengan perhitungan yang serupa. 142 142 Sekitar Sunset Policy, Direktorat Jenderal Pajak.www.pajak.go.id Universitas Sumatera Utara 101 Dalam hal Wajib Pajak tidak memanfaatkan fasilitas Sunset Policy, Undang- Undang KUP Tahun 2007 pada pasal 35 A. 143 Memberikan kewenangan kepada Direktorat jenderal Pajak untuk menghimpun data perpajakan dan mewajibkan instansi pemerintah, lembaga, asosiasi dan pihak lainnya untuk memberikan data kepada Direktorat Jenderal Pajak. Ketentuan ini memungkinkan Direktorat Jenderal Pajak mengetahui ketidakbenaran pemenuhan kewajiban perpajakan yang telah dilaksanakan oleh masyarakat. Untuk menghindarkan masyarakat dari pengenaan sanksi perpajakan yang timbul apabila masyarakat tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya secara benar, Direktorat Jenderal Pajak di tahun 2008 memberikan kesempatan seluas- luasnya kepada masyarakat untuk mulai memenuhi kewajiban perpajakan secara sukarela dan melaksanakannya dengan benar. Dengan demikian, Direktorat Jenderal Pajak dapat mengetahui data tentang Wajib Pajak dari instansi pemerintah, asosiasi, atau pihak lain baik pemerintah maupun swasta. Selain itu Direktorat Jenderal Pajak juga dapat mengetahui data tentang Wajib Pajak dari laporan Wajib Pajak sendiri atau Wajib Pajak lain, kegiatan pemeriksaan, pengaduan masyarakat, dan pertukaran informasi dengan Negara lain. 143 Pasal 35 A Undnag-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang- Undang No.6 Tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan, berbunyi : 1 Setiap instansi pemerintah , lembaga, asosiasi, dan pihak lain, wajib memberikan data dan informasi yang berkaitan dengan perpajakan kepada Direktorat Jendral Pajak yang ketentuannya diatur dengan peraturan pemerintah dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 ayat 2. 2 Dalam hal data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak mencukupi, Direktorat Jenderal Pajak berwenang menghimpun data dan informasi untuk kepentingan penerimaan negara yang ketentuannya diatur dengan peraturan pemerintah dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 ayat 2 . Universitas Sumatera Utara 102 ”Dewasa ini Direktorat Jenderal Pajak telah memiliki dan mengembangkan Sistem Informasi yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Geografis via satelit sehingga dapat mengetahui dengan cepat dan tepat kondisi propertykekayaan yang dimiliki Wajib Pajak.” 144 Terhadap Wajib Pajak yang tidak memanfaatkan fasilitas Sunset Policy, Direktorat Jenderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan adanya pajak yang tidak atau kurang dibayar, maka terhadap Wajib Pajak bersangkutan dikenai sanksi administrasi. Selain itu, apabila Direktorat Jenderal Pajak memiliki atau mendapatkan data atau keterangan lain yang menyebabkan adanya pajak yang masih harus atau kurang dibayar, maka Wajib Pajak juga dapat dikenai sanksi administrasi atas pajak yang masih harus atau kurang dibayar tersebut. 144 Hasil Wawancara dengan Iman Pinem, Petugas Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, dilakukan pada tanggal 14 April 2009. Universitas Sumatera Utara 103

BAB IV HAMBATAN-HAMBATAN DAN UPAYA MENGATASI HAMBATAN YANG