Pengasuhan juga menyangkut aspek manajerial, berkaitan dengan kemampuan merencanakan, melaksanakan, serta mengontrol atau mengevaluasi semua hal yang
berkaitan dengan pertumbuhn dan perkembangan anak. Kemampuan orangtua dalam mengevaluasi bisa ditunjukkan dari kemampuan mengantisipasi hal-hal atau kondisi
yang dapat mengganggu optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan anak Sunarti, 2004 yang dikutip oleh Nurasiyah 2007.
2.5.5. Peranan Orangtua Terhadap Anak
Orangtua adalah ibu dan ayah dari penderita anak gizi buruk. Peranan orangtua, baik ibu maupun ayah merupakan kunci di dalam menjaga, merawat dan
mendidik anak yang berkualitas sehingga mencapai sukses. Oleh sebab itu di dalam pertumbuhan anak, perhatian orangtua adalah hal yang tidak bisa dipungkiri.
Orangtua berkewajiban menjaga anaknya dari berbagai serangan penyakit, memberi makanan yang cukup dan memenuhi gizi sesuai dengan pertumbuhannya.
Seorang ayah berperan sebagai pengayom dalam rumah tangga di mana anak akan merasa terlindungi di dalam proses hidup kesehariannya. Sedangkan seorang ibu,
berperan untuk merawat anak-anak di rumh dari dalam kandungan hingga mencapai usia dewasa, kemudian memperhatikan pola makan anak, gizi anak, pertumbuhan dan
perkembangan anak sesuai dengan usianya. Selain itu peranan nenek, bibi, dan pembantu rumah tangga dalam mengasuh anak-anak juga sangat diperhitungkan di
saat orangtua tidak bersama anak. Namun peranan mereka tidak sebanding dengan peranan orangtua dalam mengasuh anak. www.pola asuh.com.
Universitas Sumatera Utara
2.5.6. Praktek Pemberian Makanan Anak
Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, karena anak sedang tumbuh sehingga kebutuhannya berbeda dengan orang dewasa.
Kekurangan makanan yang bergizi akan menyebabkan retardasi perlambatan pembaharuan pertumbuhan anak Soetjiningsih, 2003. Upaya untuk memberikan
makanan pada anak dengan cara yang baik, tidak memaksa, walaupun anak dalam keadaan menangis, menolak atau sulit makan akan memberikan dampak positif
terhadap keadaan gizi. Anak-anak yang selalu diupayakan untuk mendapatkan makanan walaupun menangis, dan menolak makanan, keadaan gizinya lebih baik
dibandingkan dengan mereka yang tidak diperhatikan atau didiamkan saja Jahari, 2000.
2.5.7. Food Habit Kebiasaan Makan
Pola makan adalah cara seseorang atau sekelompok orang keluarga memilih makanan sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, kebudayaan dan
sosial. Suhardjo, 1989. Sikap orang terhadap makanan dapat bersifat positif, negatif bersumber pada nilai-nilai efektif yang berasal dari lingkungan alam, budaya, sosial,
ekonomi di mana manusia atau kelompok manusia itu tumbuh Khumaidi, 1994. Setiap manusia membutuhkan makanan untuk mempertahankan hidupnya.
Sikap manusia terhadap makanan banyak dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman dan respon-respon yang diperlihatkan oleh orang lain terhadap makanan sejak masa
kanak-kanak.
Universitas Sumatera Utara
2.5.8. Tinjauan Kurang Energi Protein KEP