2.5.8. Tinjauan Kurang Energi Protein KEP
KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka
kecukupan gizi AKG Depkes, 2000.
1. Klasifikasi KEP
Untuk tingkat Puskesmas, penentuan kurang energi protein KEP yang dilakukan dengan menimbang berat badan anak dibandingkan dengan umur dengan
menggunakan KMS dan tabel berat badan menurut umur BBU baku median WHO- NCHS.
Klasifikasi kurang energi protein KEP Depkes, 2000 : a.
Kurang energi protein KEP ringan bila hasil penimbangan berat badan pada KMS terletak pada pita kuning
b. Kurang energi protein KEP sedang bila hasil penimbangan BBU 60 baku
median, sehingga untuk menentukan KEP beratgizi buruk digunakan tabel BBU baku median WHO-NCHS.
2. Gejala Klinis Balita KEP BeratGizi Buruk
Untuk KEP ringan dan sedang, gejala klinis yang ditemukan hanya anak tampak kurus. Gejala KEP beratgizi buruk secara garis besar dapat dibedakan
sebagai marasmus, kwashiorkor, atau marasmic-kwashiorkor. Tanpa mengukur melihat BB bila disertai edema yang bukan karena penyakit lain adalah kurang energi
protein KEPgizi buruk tipe kwashiorkor.
Universitas Sumatera Utara
a. Kwashiorkor
- Edema, kedua punggung dan kaki bengkak
- Wajah membulat dan sembab
- Pandangan mata sayu apatis
- Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa
rasa sakit, rontok -
Cengeng dan rewel -
Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman di tungkai atau di pantat
- Sering disertai penyakit infeksi, umumnya akut, anemia dan diare
b. Marasmus
- Tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit
- Wajah seperti orangtua
- Cengeng dan rewel
- Rambut tipis jarang dan kusam
- Pantat kendur dan keriput
- Perut cekung
c. Marasmus-Kwashiorkor adalah penyakit ini memperlihatkan gejala klinis
campuran antara marasmus dan kwashiorkor Depkes RI, 2006 d.
Gejala klinis yang umum adalah gagal tumbuh kembang, di samping itu terdapat satu atau lebih gejala kwashiorkor seperti edema, dermatitis, mental hipertrofi
otot jaringan lemak subkutan berkurang, kerdil, anemia.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Landasan Teori