Untuk menguji apakah terdapat heterokedastisitas atau tidak, dapat dilihat melalui grafik output SPSS. Jika sebaran data membentuk pola
tertentu maka mengindikasikan terjadinya heterokedastisitas. Sedangkan jika sebaran data tidak memenuhi pola tertentu dan sebarannya acak
maka homogenitas variansi terpenuhi.
Regression Standardized Predicted Value
2 1
-1 -2
-3
R egression
St uden
ti zed R
esidual
3 2
1 -1
-2 -3
Scatterplot Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data diolah
Gambar 4.3 Scatterplot
Dari plot diatas tampak bahwa sebaran data tidak membentuk pola tertentu dan acak sehingga mengindikasikan homogenitas variansi terpenuhi.
5. Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian terhadap
hipotesis penelitian
bertujuan untuk
mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, 2010.
Pengujian dengan regresi berganda ditunjukkan dalam tabel tabel di bawah berikut:
Tabel 4.19
Variabl es EnteredRemoved
b
X5, X3, X1, X2, X4
a
. Enter
Model 1
Variables Entered
Variables Remov ed
Method All requested v ariables entered.
a. Dependent Variable: Y
b.
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data diolah
Berdasarkan tabel 4.19 di atas, menunjukkan analisis variabel deskriptif sebagai berikut :
a. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel independen
yaitu keterlibatan
pemakai dalam
proses pengembangan SIA X1, kapabilitas personal sistem informasi
X2, dukungan
manajemen puncak
X3, formalisasi
pengembangan SIA X4, dan program pendidikan dan pelatihan pemakai X5 .
b. Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan. c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode
enter.
Tabel 4.20
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, 2010.
Model Summary
b
,744
a
,553 ,537
2,123 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square St d. Error of
the Estimate Predictors: Constant, X5, X3, X1, X2, X4
a. Dependent Variable: Y
b.
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data diolah Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat hasil analisa regresi secara
simultan menunjukkan R sebesar 0,744 yang berarti bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen memiliki hubungan
yang cukup kuat sebesar 74,4 . Dikatakan cukup kuat karena berada di atas 0,5 atau 50. Sedangkan nilai R square atau nilai koefisien
determinasi sebesar 0,553 berasal dari 0,744 x 0,744. Yang berarti bahwa variabel independen kinerja sistem informasi akuntansi mampu
dijelaskan oleh variabel dependen sebesar 55,3 dan selebihnya dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian
ini.
Tabel 4.21
ANOVA
b
2333,245 5
466,649 47,832
,000
a
282,926 29
9,756 2616,171
34 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Const ant, X5, X3, X1, X2, X4 a.
Dependent Variable: Y b.
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data diolah Dari uji ANOVA Analysis of Variance atau uji F, didapat F hitung
sebesar 47,832 dengan tingkat signifikansi 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05. Oleh
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, 2010.
karena itu, maka model regresi ini bisa dipakai untuk memprediksi faktor faktor yang mempengaruhi system informasi.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, 2010.
Tabel 4.22 Uji Parsial
Coeffi cients
a
7,175 4,969
1,444 ,002
1,622 ,512
,126 3,169
,004 ,546
1,830 ,142
,770 ,020
1,185 ,035
,335 1,899
,199 ,181
,082 1,101
,003 ,665
1,503 1,291
,315 ,062
4,098 ,000
,163 1,612
,814 ,936
,101 ,869
,004 ,278
1,540 Constant
X1 X2
X3 X4
X5 Model
1 B
St d. Error Unstandardized
Coef f icients Beta
St andardized Coef f icients
t Sig.
Tolerance VI F
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Y a.
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data diolah
Berdasarkan tabel 4.22, pada kolom unstandardized Coefficient bagian B diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 7,175 +1,622X1+0,142X2+0,199X3+1,291X4+0,814X5
Konstanta sebesar 7,175 menyatakan bahwa jika variabel independen tidak berpartisipasi terhadap kinerja SIA adalah sebesar 7,175. Berdasarkan tabel,
diperoleh hasil uji t yang diperlukan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independen. Pada kolom signifikansi, konstanta dan variabel independen
keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan SIA X1, kapabilitas personal sistem informasi X2, dukungan manajemen puncak X3, formalisasi
pengembangan SIA X4, dan program pendidikan dan pelatihan pemakai X5 memiliki tingkat signifikansi jauh di bawah 0,05 0,001 untuk konstanta, 0,04
untuk X1, 0,35 untuk X2, 0,03 untuk X3, 0,00 untuk X4 dan 0,004 untuk X5. Dapat disimpulkan, bila bergerak secara parsial, keterlibatan pemakai
dalam proses pengembangan SIA X1, kapabilitas personal sistem informasi X2, dukungan manajemen puncak X3, formalisasi pengembangan SIA X4,
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, 2010.
dan program pendidikan dan pelatihan pemakai X5 berpengaruh positif terhadap kinerja SIA Y dengan tingkat signifikansi independen 0,02 0,05.
Hal ini berarti, secara parsial, semakin tinggi keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan SIA X1, kapabilitas personal sistem informasi X2,
dukungan manajemen Puncak X3, formalisasi pengembangan SIA X4, dan program pendidikan dan pelatihan pemakai X5 yang diberikan maka akan
semakin tinggi pula kinerja SIA Y. Hasil penelitian ini tidak sepenuhnya sejalan atau konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto 2001 dan Fung Jen 2002. Konsistensi penelitian dapat terlihat pada variabel dukungan manajemen puncak
X3 dan Program Pendidikan dan Pelatihan X5, dimana penulis memperoleh hasil bahwa variabel tersebut berpengaruh positif terhadap kinerja SIA.
Inkonsistensi hasil penelitian adalah pada variabel keterlibatan pemakaian pada pengembangan SIA X1, kapabilitas personal sistem informasi X2, dan
formalisasi pengembangan SIA X4, dimana pada penelitian ini, penulis memperoleh hasil bahwa variabel tersebut berpengaruh positif terhadap kinerja
SIA, sedangkan pada penelitian Soegiharto 2001 dan Fung Jen 2002 diperoleh hasil bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh.
Secara parsial, penelitian ini tentunya bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto 2001 dan Fung Jen 2002 yang menyatakan
keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, kapabilitas personal sistem informasi dan formalisasi pengembangan sistem
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, 2010.
informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dan pemakaian sistem informasi.
Penelitian ini agak sejalan dengan penelitian Choe 1996 dan Komara 2005 dimana keterlibatan pemakai, formalisasi pengembangan sistem informasi
memiliki pengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Penelitian ini tidak mendapatkan bukti perbedaan kinerja berkenaan dengan ada atau
tidaknya program pendidikan dan pelatihan. Penelitian ini mendukung hasil penelitian De Lone 1988 dan Soegiharto 2001, dan bertentangan dengan
penelitian Nelson dan Cheney 1987 mengutarakan bahwa program pendidikaan pelatihan akan meningkatkan ability, dan ability berkorelasi positif dengan
penggunaan sumber-sumber daya komputer. Lain halnya dengan DeLone 1988 yang menyebutkan bahwa program pelatihan tidak meningkatkan kinerja sistem
informasi karena sebagian besar responden yang ia teliti telah memperoleh keahlian komputer melalui informal job training. Artinya pemakai sistem
informasi tidak tergantung pada program pendidikan dan pelatihan yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kemampuan menggunakan komputer.
Hal ini kemungkinan dikarenakan perbedaan sampel penelitian dimana Soegiharto 2001 dan Fung Jen 2002 menggunakan sampel dari beberapa
perusahaan yang sejenis, sedangkan penulis menggunakan sampel dari berbagai karyawan namun hanya melibakan satu perusahaan saja.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, 2010.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini menguji terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi. Dimana lima variabel independen, yaitu keterlibatan
pemakai, kapabilitas personal sistem informasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, serta program pendidikan dan
pelatihan dengan satu variabel independen yaitu kinerja sistem informasi akuntansi.
Berdasarkan hasil pengujian terhadap pemakai sistem informasi pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Dari uji ANOVA Analysis of Variance atau uji F, didapat F hitung sebesar 47,832 dengan tingkat signifikansi 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05.
Hasil analisa regresi secara keseluruhan menunjukkan R sebesar 0,744 yang berarti bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen memiliki hubungan yang cukup kuat sebesar 74,4 . Dikatakan cukup kuat karena berada di atas 0,5 atau 50. Sedangkan nilai R square atau nilai
koefisien determinasi sebesar 0,553 berasal dari 0,744 x 0,744. Bila diuji secara parsial, keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan
SIA X1, kapabilitas personal sistem informasi X2, dukungan manajemen puncak X3, formalisasi pengembangan SIA X4, dan program pendidikan dan
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, 2010.