Kontrasepsi Hormonal Kerangka Teori .1 Keluarga Berencana

10

2.1.3 Kontrasepsi Hormonal

Alat kontrasepsi ini mengandung hormon-hormon reproduksi wanita, berupa turunan hormon progesteron dan turunan estrogen. Dengan penambahan hormon-hormon tersebut diharapkan proses pematangan ovum dicegah sehingga tidak dapat dibuahi oleh sperma. Hormon-hormon yang dikandung oleh alat kontrasepsi ini juga menyebabkan getah pada liang peranakan tetap kental, sehingga sperma tidak dapat bergerak lebih jauh. Selain itu, dengan penambahan hormon ini berarti lapisan peranakan tidak dipersiapkan untuk menerima kehamilan, sehingga kalaupun ada telur yang telah dibuahi tidak dapat dapat menempel pada dinding rahim. 17 A. Pil Oral 16 A.1 Mekanisme Kerja Mencegah proses pematangan ovum sehingga tidak bisa dibuahi. Pil harus diminum setiap hari dan usahakan minum pada waktu yang sama setiap harinya agar efektif. A.2. Kelebihan dan Kekurangan Pil relatif mudah dipakai dan tidak mengganggu siklus menstruasi. Akan tetapi pil mengandung sejumlah kekurangan yaitu;  Beberapa hari pertama pemakaian pil, muncul mual, pusing, letih, sedikit perdarahan. Jika kejadian berlangsung lebih dari 1 bulan, perlu dicek ke dokter, mungkin perlu mengganti dengan metode kontrasepsi lainnya.  Berkurangnya ASI  Risiko lupa yang tinggi A.3 Kontraindikasi Kontraindikasi Absolut  Trombophlebitis, penyakit tromboembolik, penyakit serebrovaskuler, oklusi koroner, atau riwayat pernah mengalami peyakit tersebut.  Gangguan fungsi hepar. 11  Ca mammae atau diduga menderita ca mammae  Neoplasma yang estrogen dependen atau diduga menderita neoplasma estrogen dependen  Perdarahn genitalia abnormal yang tidak diketahui penyebabnya  Kehamilan atau diduga hamil  Ikterus obstruktif dalam kehamilan  Hiperlipidemia kongenitalfamilial Kontraindikasi Relatif  Migraine  Hipertensi  Leiomyoma uteri  Epilepsi  Varises  Diabetes gestasional  Bedah elektif  Wanita 35 tahun A.4 Efek Samping dan Komplikasi 1. Acnekulit berminyak 2. Amenore 3. Perdarahan-bercak menyerupai haidh 4. Mastalgia 5. Depresi 6. Gangguan penglihatan 7. Kehamilan dan kelainan janin 8. Galaktorea 9. Sakit kepala 10. Hipertensi 11. Mual 12. Berat badan bertambah Dari angka kejadiannya efek samping merupakan faktor utama dihentikannya pemakaian pil oral. Resiko yang 12 berhubungan dengan kontrasepsi oral umumnya lebih besar pada wanita usia 35tahun dan terutama 35 tahun yang merokok. B. Suntikan 16 B.1 Mekanisme Kerja Menyuntikkan zat hormonal ke dalam tubuh, bisa di bagian lengan atas atau belakang, efektif selama 1-3 bulan, tergantung kandung jenis zat yang ada. B.2 Kelebihan dan Kekurangan  Kelebihannya ialah tidak mengganggu laktasi produksi air susu ibu oleh karenanya suntikan bisa diberikan 40 hari sejak ibu melahirkan. Jika sewaktu-waktu ada keinginan untuk hamil, maka suntikan dapat segera dihentikan. Selain itu suntikan juga tidak menyebabkan kekurangan darah.  Kekurangannya muncul pusing, mual, spotting bercak perdarahan, mengubah siklus menstruasi, penurunan atau pertambahan berat badan yang menyolok serta resiko gagal karena lupa. B.3 Kontraindikasi 1. Ibu yang sedang hamil 2. Penderita tumor 3. Penderita penyakit jantung 4. Penderita penyakit hati 5. Penderita darah tinggi 6. Penderita diabetes 7. Penderita penyakit paru 8. Ibu yang mengalami perdarahan abnormal dari genitalia

2.1.4 Kontrasepsi non Hormonal A. Kontrasepsi Mantap

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Upaya Penanganan Diare secara Dini pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Utara tahun 2015

3 79 140

Hubungan Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Keluarga Berencana (KB) dengan Pelaksanaan KB di Kecamatan Sei Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 62 79

Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan

10 80 82

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Yang Belum Menikah Tentang Tradisi Badapu Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkil Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2013

1 43 116

Pengetahuan Dan Sikap Ibu Primigravida Terhadap Tanda-Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir Di Klinik Ananda Medan

0 48 69

Respon Pasangan Usia Subur Terhadap Program Keluarga Berencana Gratis Di Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

1 30 90

Pengetahuan dan Sikap Pasangan Usia Subur Tentang Infertilitas di Lingkungan I Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

1 54 54

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Gangguan Kesehatan Reproduksi Akibat Merokok Di kelurahan Sibuluan Indah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2008

4 57 116

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU USIASUBUR (15-49 TAHUN) TENTANG AKDR (ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM) DI KELURAHAN CISARANTENWETAN KOTA BANDUNG.

0 2 27

PENGARUH SOSIALISASI PROGRAM KELUARGA BERENCANA TERHADAP SIKAP PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KELURAHAN PARANG BANOA KECAMATAN PALLANGGA KABUPATEN GOWA

0 0 116