Normalisasi Kardinalitas LANDASAN TEORI

39 Pada perancangan model konseptual penekanan tinjauan dilakukan pada struktur data dan relasi antara file. Tidaklah perlu dipikirkan tentang terapan dan operasi yang akan dilakukan pada database. Pendekatan yang dilakukan pada perancangan model konseptual adalah menggunakan model data relasional yang mempunyai dua teknik, yaitu :

a. Normalisasi

Normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Bentuk-bentuk normalisasi adalah sebagai berikut : a Bentuk Tidak Normal Unnormalized Form Non NF Dalam bentuk Non NF data masih terdapat pengulangan grup. b Bentuk Normal Kesatu First Normal Form Dengan normalisasi tingkat pertama menghilangkan pengulangan grup yang terdapat pada Non NF. c Bentuk Normal Kedua Second Normal Form Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. 40 d Bentuk Normal Ketiga Third Normal Form Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua attribute bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Setiap atribute bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primar key danpada primary key yang menyeluruh. e Boyce-Codd Normal Form BCNF Boyce-Codd Normal Form BCNF mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap attribute harus bergantung fungsi pada attribute superkey.

b. Kardinalitas

Cardinality Kardinalitas Cardinality, merupakan hubungan antar entitas, biasanya terjadi diantara sebuah entitas dengan satu atau lebih entitas lainnya. Ada 3 tiga bentuk relationship cardinallity, yaitu: a One to one 1 : 1 Mempunyai hubungan satu berbanding satu, yaitu suatu entitas di dalam himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu pula sebaliknya. 41 b One to Many 1 : M Dalam hubungan One to Many, satu entitas didalam himpunan entitas A dapat mempunyai lebih dari satu hubungan dengan entitas didalam himpunan entitas. c Many to Many M : M Hubungan Many to Many berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan B, dan begitu pula sebaliknya. 2.12 Alat dan Teknik Pengembangan Sistem Informasi 2.12.1