mrngukuhkan pondasi tauhid. Karena tauhid adalah wilayah atau area yang extra hati-hati dalam aplikasi dan implementasinya. Representasi serta aktualisasi nilai
tauhid harusnya nyata dalam kehidupan sehari-hari sehingga keyakinan manusia tidak ternodai oleh unsur tâghût.
Penulis memilih makna tâghût sebagai objek pembahasan karena selain terjadi banyak penyimpangan dalam realitas sosial, definisi tentang taghût perlu
dilahirkan kembali sebagai jaringan atau sistem yang sangat kontra dengan tauhid.
B. Indentifikasi Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang penulis deskripsikan di atas, maka penulis akan membatasi permasalahan skripsi ini pada dua Konsep taghût masa
klasik dan modern dalam perspektif al-Quran, serta budaya penyimpangan yang telah terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, penulis merumuskan sebagai berikut:
-Bagaimana Konsep Taghût dalam Al-Quran dengan Penyimpangan Akidah di Realitas Sosial?
Sedangkan batasan masalah hanya pada pemaknaan taghût dengan ayat al- Quran yang disertai tafsir, adapun ayat lainnya bisa digunakan sebagai data
pelengkap pembahasan. Taghût dalam al-Quran dianggap sebagai sesuatu yang menyimpang dan masuk ke dalam prilaku syirik akan dibahas secara proporsional
sehingga batasan penyimpangan itu dapat diketahui..
C. Tujuan Penelitian
Kegiatan penelitian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hakikat keilmuan. Penelitian dalam dunia keilmuan bertujuan memperkaya tubuh
pengetahuan teoritis keilmuan dilegkapi dengan metode pemecahan masalah yang
dihadapi manusia. Adapun tujuan penelitian yang hedak dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berkut:
a. Untuk menemukan dan menjelaskan makna taghût dalam al-Quran dalam konteks terkini beserta konsekuensinya.
b. Sebagai kontribusi pemikiran dalam rangka menggali dan memperluas definisi taghût beserta implikasinya yang berupa penyimpangan-
penyimpangan yang masih samar-samar. c. Untuk mengingatkan opini masyarakat bahwa taghût tidak hanya berhenti
pada aspek keluar dari garis yang ditetapkan Allah atau menyembah berhala saja . Akan tetapi lebih dari itu, taghût juga memiliki pengertian
yang lebih luas dan mendasar yaitu mempercayai prediksi dan ramalan paranormal ketimbang kepercayaan dan keyakinan yang teguh kepada
Allah. d. Untuk memenuhi tugas akademik yang merupakan syarat dalam
menyelesaikan studi untuk mendapatkan gelar sarjana Strata S 1 UIN SYARIF HIDAYATULLAH.
D. Tinjauan Pustaka