manajerial 4.
Beban kerjanya tidak bisa diatur 5.
Jumlah pekerjaan dan sifat pekerjaan di unit kerja beragam 6.
Hampir semua kegiatannya bersifat urgen 7.
Pelayanan rumah sakit sifatnya sangat individualistik. Setiap pasien harus dipandang sebagai individu yang utuh, aspek fisik, aspek mental, aspek
sosiokultural, dan aspek spiritual harus mendapat perhatian penuh 8.
Tugas memberikan pelayanannya bersifat pribadi, pelayanan ini harus cepat dan tepat, kesalahan tidak bisa ditolerir
9. Pelayanan berjalan terus menerus selama 24 jam dalam sehari
Akibat dari pelayanan yang terus menerus adalah:
13
1. Keharusan adanya penyediaan tenaga yang selalu siap setiap waktu.
2. Keharusan adanya peralatan yang selalu siap, aliran listrik yang tak boleh
berhenti. 3.
Pengawasan yang terus menerus. 4.
Harus selalu tersedia dana operasional setiap saat. 5.
Pelayanannya bersifat emergensi, harus segera dilaksanakan.
2.3.2 Misi Rumah Sakit
Ketetapan misi rumah sakit sangat penting oleh karena merupakan acuan tujuan kerja rumah sakit. Yayasan pemilik rumah sakit tentu mempunyai tujuan saat
mendirikan rumah sakit, biasanya tujuannya not for profit. Menurut Sistem Kesehatan Nasional:
13
Universitas Sumatera Utara
1. Rumah sakit memberikan pelayanan rujukan medik spesialistik dan
subspesialistik. 2.
Fungsi utamanya adalah menyediakan dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan pasien.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983SKMENKESXI92, rumah sakit umumnya mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Rumah sakit khusus memberikan pelayanan sesuai dengan
kekhususannya, rumah sakit perusahaan mempunyai keistimewaan sesuai dengan keperluan perusahaan yang mengusahakannya.
13
2.3.3 Fungsi Rumah Sakit
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 134 MenkesSKIV78 Tahun 1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum di Indonesia,
Rumah sakit berfungsi sebagai:
11
1. Melaksanakan usaha pelayanan medik.
2. Melaksanakan usaha rehabilitasi medik.
3. Usaha pencegahan komplikasi penyakit dan peningkatan pemulihan
kesehatan. 4.
Melaksanakan usaha perawatan. 5.
Melaksanakan usaha pendidikan dan latihan medis dan paramedik. 6.
Melaksanakan sistem rujukan.
7. Sebagai tempat penelitian.
Universitas Sumatera Utara
2.3.4 Organisasi Rumah Sakit
Sekalipun yang termasuk dalam masyarakat rumah sakit pada saat ini telah mencakup bidang yang amat luas sekali, namun untuk kepentingan penyelenggaraan
pelayanana kesehatan, yang terpenting agaknya hanyalah masyarakat pengelola rumah sakit saja. Untuk ini dilakukanlah pengorganisasian rumah sakit tersebut, yang
jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas tiga kelompok organisasi yakni:
12
1. Para Penentu Kebijakan
Para penentu kebijakan rumah sakit ini dikenal dengan nama Dewan Perwalian Board of Trustees. Sesuai dengan namanya, maka tugas utama Dewan
Perwalian ialah menentukan kebijakan rumah sakit. 2.
Para Pelaksana Pelayanan Non-medis Para pelaksana pelayanan non-medis diwakili oleh kalangan administrasi
administrator. Adapun yang dimaksud dengan kalangan administrasi di sini adalah mereka yang ditunjuk oleh Dewan Perwalian untuk mengelola kegiatan rumah sakit.
Tugas utamanya ialah mengelolah kegiatan aspek non medis rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Dewan Perwalian.
3. Para Pelaksana Pelayanan Medis
Para pelaksana pelayanan medis diwakili oleh kalangan kesehatan medical staff. Adapun yang dimaksud dengan pelaksana pelayanan medis disini adalah mereka
yang bekerja di rumah sakit untuk menyelenggarakan pelayanan medis rumah sakit.
2.3.5 Rumah Sakit di Indonesia