Rumah Sakit di Indonesia Prosedur Kerja Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit

2.3.4 Organisasi Rumah Sakit

Sekalipun yang termasuk dalam masyarakat rumah sakit pada saat ini telah mencakup bidang yang amat luas sekali, namun untuk kepentingan penyelenggaraan pelayanana kesehatan, yang terpenting agaknya hanyalah masyarakat pengelola rumah sakit saja. Untuk ini dilakukanlah pengorganisasian rumah sakit tersebut, yang jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas tiga kelompok organisasi yakni: 12 1. Para Penentu Kebijakan Para penentu kebijakan rumah sakit ini dikenal dengan nama Dewan Perwalian Board of Trustees. Sesuai dengan namanya, maka tugas utama Dewan Perwalian ialah menentukan kebijakan rumah sakit. 2. Para Pelaksana Pelayanan Non-medis Para pelaksana pelayanan non-medis diwakili oleh kalangan administrasi administrator. Adapun yang dimaksud dengan kalangan administrasi di sini adalah mereka yang ditunjuk oleh Dewan Perwalian untuk mengelola kegiatan rumah sakit. Tugas utamanya ialah mengelolah kegiatan aspek non medis rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Dewan Perwalian. 3. Para Pelaksana Pelayanan Medis Para pelaksana pelayanan medis diwakili oleh kalangan kesehatan medical staff. Adapun yang dimaksud dengan pelaksana pelayanan medis disini adalah mereka yang bekerja di rumah sakit untuk menyelenggarakan pelayanan medis rumah sakit.

2.3.5 Rumah Sakit di Indonesia

Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, rumah sakit di Indonesia Universitas Sumatera Utara dapat dibedakan atas beberapa macam. Jika ditinjau dari pemiliknya, maka rumah sakit di Indonesia dapat dibedakan atas dua macam: 12 a. Rumah sakit pemerintah b. Rumah sakit swasta Jika ditinjau dari kemampuan yang dimiliki, rumah sakit di Indonesia dibedakan atas lima macam, yakni: 11 1. Rumah Sakit kelas A Rumah sakit kelas A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas. 2. Rumah Sakit kelas B Rumah sakit kelas B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis luas dan subspesialis terbatas. 3. Rumah Sakit kelas C Rumah sakit kelas C adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas. 4. Rumah Sakit kelas D Rumah sakit kelas D adalah rumah sakit yang bersifat transisi karena pada suatu saat akan ditingkatkan menjadi rumas sakit kelas C. 5. Rumah Sakit kelas E Rumah sakit kelas E adalah rumah sakit khusus yang menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan kedokteran saja. Universitas Sumatera Utara

2.3.6 Prosedur Kerja Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit

Prosedur kerja kebersihan lingkungan rumah sakit merupakan suatu aktifitas untuk menciptakan kebersihan dan pengendalian infeksi nosokomial. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang bersih, dalam rangka memberikan rasa nyaman bagi pasien dan mencegah terjadinya infeksi silang. 14

2.3.6.1 Tata Cara Pelaksanaan Pembersihan Ruangan di Rumah Sakit

Pembersihan dan pemeliharaan ruangan rumah sakit yang baik dapat mencegah penularan penyakit. 14,15,16 Rumah sakit memerlukan suatu teknik khusus dalam pelaksanaan pembersihan ruangannya. Tata cara pelaksanaan pembersihan ruangan di rumah sakit adalah sebagai berikut: 13, 14, 15 1. Kegiatan pembersihan ruang dan lantai sebaiknya dilakukan hari, minimal 5 kali sehari yaitu pada pagi hari jam 07.00 dan 10.00, siang hari jam 13.00, sore hari jam 16.00 dan 18.00. 2. Pembersihan lantai di ruang perawatan pasien dilakukan setelah pembenahan tempat tidur pasien, setelah jam makan, setelah jam kunjungan dokter, setelah kunjungan keluarga dan sewaktu-waktu bila diperlukan. 3. Harus dihindari cara pembersihan yang dapat menebarkan debu. 4. Dianjurkan untuk selalu menggunakan pembersihan cara basah dengan menggunakan kain pel yang tepat, mampu menyerap debu dan desinfektan yang ditetapkan oleh rumah sakit. 5. Pembersihan lantai dimulai dari bagian ruangan paling dalam dan bergerak menuju ke arah luar. Universitas Sumatera Utara 6. Sewaktu mengepel lantai, semua perabotan ruangan diangkat atau digeser agar pembersihan lantai sempurna. 7. Setiap percikan ludah, darah, eksudat pada dinding atau lantai harus segera dibersihkan dengan menggunakan antiseptik. 8. Pembongkaran ruangan minimal 1 kali seminggu. Teknik pembersihannya dengan menggunakan air sabun, lalu dikeringkan, kemudian diulangi lagi dengan menggunakan larutan desinfektan, atau menggunakan mesin sikat dan vacuum dengan cara yang sama. 9. Langit-langit dan lawa-lawa dibersihkan minimal 1 kali dalam seminggu.

2.3.6.2 Tata Cara Pelaksanaan Pembersihan Kamar MandiWC di Rumah Sakit

Untuk kamar mandiwc rumah sakit, tata cara pembersihannya adalah dengan membersihkannya 2 kali sehari sesuai dengan prosedur pagi-soresewaktu-waktu bila perlu. 15 2.3.7 Pedoman Pemeliharaan Arsitektur Bangunan dan Halaman Rumah Sakit 2.3.7.1 Pemeliharaan Arsitektur Bangunan Rumah Sakit Pemeliharaan arsitektur bangunan dan rumah sakit meliputi pemeliharaan pembersihan dan perbaikan kecil untuk lantai dan tangga, dinding dan partisi, pintu dan jendela, atap dan talang, dan plafon bangunan rumah sakit. 16 I. Pemeliharaan Lantai Pemeliharaan lantai dilakukan secara berkala yang disesuaikan dengan jenis lantai di rumah sakit. Jenis lantai terdiri atas: a. Lantai Floor Diplester Halus Universitas Sumatera Utara Pembersihan lantai yang kotor, dibersihkan dengan sapu dan mesin penghisap serta dipel dengan kain pel. Pembersihan dilakukan dengan setiap hari. Bidang yang terdapat bercak noda dibersihkan segera mungkin dengan air yang dicampur dengan deterjen, kemudian dikeringkan dengan lap. b. Ubin PC Pembersihan ubin PC yang berdebu dan kotor dilakukan dengan menyapu atau dengan menggunakan mesin penghisap, kemudian dipel dengan kain pel. Untuk ubin PC yang terdapat bercak noda dibersihkan dengan air yang dicampur dengan deteterjen, kemudian dilap. Pembersihan dilakukan segera mungkin. c. Keramik, Porselin dan Mozaik Ciri-ciri lantai ini adalah keras, permukaannya mengkilap, berwarna-warni, tidak menyerap air, dan mudah perawatannya. Pembersihan terutama untuk menjaga kebersihan dari debu dan kotoran pada permukaan keramik, porselin dan mozaik digunakan sapu, sikat, mesin penghisap dan kemudian dipel. Pembersihan dilakukan setiap hari. Untuk pembersihan kotoran yang menempel, seperti noda bercak tanah liat, diseka dengan kain basah dan disikat. pembersihan dilakukan sesegera mungkin. Pencucian dengan deterjen atau bahan semacam porstek dilakukan sebulan sekali. d. Marmer Mempunyai ciri keras, permukaan mengkilap, tidak mudah menyerap air, dapat berwarna-warni, pemeliharaannya mudah, kuat menahan beban berat, dan tidak mudah nampak kotor. Pemeliharaan dilakukan untuk menghindari kerusakan akibat garam alkali dan kotoran lain. Bahan dan alat yang dipakai : sabun, sapu, mesin penghisap dan mesin pemoles. Pembersihan debu dan kotoran dilakukan dengan sikat Universitas Sumatera Utara yang lembut atau mesin penghisap. Pembersihan kotoran bukan noda kimiawi dilakukan dengan menggunakan mesin penyikatpemoles dan dibilas dengan sabun dicampur air hangat, dibilas dan dikeringkan sehingga bersih tanpa meninggalkan bekas sabun. Pemolesan dengan mesin poles dan sikat yang lembut. Pemolesan dilakukan satu kali setahun. Pembersihan dari debu dan kotoran dilakukan setiap hari, untuk ruang dengan frekuensi penggunaan tinggi seperti lobbi dilakukan 2 kali setiap hari. Pembersihan menyeluruh terhadap kotoran bukan noda kimiawi dilakukan 1 satu bulan sekali. Untuk pemolesan dilakukan 1 satu bulan sekali. e. Teraso Populer atau sering digunakan sebelum adanya lantai marmer, keramik, maupun karpet. Merupakan lantai indah dengan ciri keras, berwarna-warni, permukaannya mengilap, tidak mudah menyerap air. Pembersihan dari kotoran dan debu dengan sapu, mesin penghisap kemudian dipel, dilakukan setiap hari. Lantai teraso mudah ternoda maka pembersihan noda harus dilakukan segera, seperti terkena tinta, teh, kopi, tanah liat dan lain-lain. Pemolesan lantai dilakukan 1 satu tahun sekali. f. Vinyl Jenis lantai ini bahan dasarnya terbuat dari plastik bercampur karet. Cirinya elastis, lembek, dapat meredam suara, mudah terbakar, dan perawatannya mudah. Pemeliharaan dilakukan untuk melindungi permukaan terhadap senyawa kimia, perubahan warna dan tekstur, dengan jalan membersihkan dengan melap serta mencuci. Bahan yang digunakan sapu, mesin penghisap, mesin pencucipenyikat dan sabun cuci. Pembersihan debu dan kotoran dilakukan dengan menggunakan sikat Universitas Sumatera Utara yang lunak, sapu dan mesin penghisap. Pembersihan cairan dan bercak-bercak yang menempel dilakukan dengan sikat lantai dengan tambahan cairan pembersih seperti sabun. Pembersihan dari debu dan kotoran dilakukan setiap hari. g. Parket Yang dimaksud dengan lantai parket ialah lantai kayu dilapisfinishing antara lain: triplek, ramin yang telah difinishing dan telah diberi lapisan cat, plitur, teak oil dan duco. 1 Kayu dilapis plitur dan teak oil Pembersihan terhadap debu dan kotoran dilakukan setiap hari dengan lap, penyapu atau mesin penghisap. Pencucian meliputi pencucian bercak noda yang melekat pada permukaan cat, dengan menggunakan air dicampur bahan kimia kemudian dilap sampai kering yang dilakukan setiap 6 enam bulan sekali. 2 Kayu dilapis cat dan duco Pembersihan debu menggunakan lap atau dengan mesin penghisap dengan cara kering setiap hari. Pencucian bercaknoda yang melekat pada permukaan cat dilakukan 6 enam bulan sekali menggunakan air dicampur bahan kimia kemudian dilap sampai kering h. Floor Hardener dan Bata Pres. Pemeliharaan terutama untuk pembersihan dari debu, kotoran dan noda minyak dengan cara menyapu, mengepel dan menyikat agar mendapatkan permukaan yang baik. Bahan dan alat yang digunakan : obat kimia untuk bahan pelapis, deterjen, sapusikat, vacuum cleaner dan mesin penyikat. Pembersihan dari debu dan kotoran pada permukaan, terutama bagian yang kasar menggunakan sapu dan sikat yang Universitas Sumatera Utara lembut dan untuk permukaan yang halus dapat menggunakan mesin penghisap setiap hari. Pencucian lantai dilakukan dengan cara : basahi atau pel lantai dengan air bersih, kemudian sapukan campuran bubuk kimia. Untuk lantai yang kotor sekali dapat menggunakan sejurnlah bubuk abrasive. Untuk pembilasan menggunakan air bersih untuk menghilangkanmembersihkan garam alkalinya. Pemolesan dilakukan bila lantai sangat kotor, dapat menggunakan mesin penyikat dengan campuran bubuk yang sama seperti diatas. Untuk menghilangkan noda, dapat menggunakan bahan kimia, tergantung pada jenis nodanya. Untuk pemolesan dilakukan 1 satu tahun sekali, jika diperlukan. Pembersihan noda dilakukan segera mungkin, pembersihan pencucian dengan mesin penyikat bercaknoda dilakukan 1 satu bulan secara menyeluruh. i. Karpet atau Permadani Pembersihan karpet dan permadani dilakukan agar bersih dari debu dan kotoran. Bahan-bahan yang digunakan adalah : bahan-bahan kimia untuk menghilangkan noda Bolt MPC, deterjen dan shampo Nobla Shampoo untuk mencuci, refresh powder sebagai pewangi, sapu, sikat karpet untuk membersihkan dan mesin penghisap, mesin pencuci karpet untuk cuci dan disikat. Sapusikat karpet digunakan untuk membersihkan permukaan karpet, debu dan kotoran kecil terutama pada ruangan yang tidak mudah kotor, pada ujung-ujungpojok, dibawah perabot dan tempat-tempat yang sulit. Pelaksanaannya harus hati-hati dan halus, dengan gerakan- gerakan sejajar dengan arah serat. Sedangkan mesin penghisap digunakan pada ruang yang mudah kotor dan sebagai pengeringan setempat akibat tumpahan air atau cairan lain. Pembersihan kotoran dan debu dilakukan setiap hari. Universitas Sumatera Utara Pencucian karpet dapat digunakan pada bidang yang luas, cara pencuciannya bisa dilakukan dengan : 1 Bubuk pembersih. Mesin pencuci diberi bubuk pembersih, dengan gerakan memutar karpet tersebut dibersihkan. Segera setelah proses tersebut diatas dilakukan karpet harus segera dibersihkan dengan mesin penghisap debu. 2 Gosokan bunga karang dan cairan Proses ini dilakukan terutama untuk karpet dengan bahan baku fiber atau bahan sintetis dengan tujuan selain bersih juga untuk mendapatkan kembali warna karpet yang cerah. Pembersihan ini dilakukan dengan menyapukan cairan yang bahan bakunya carbon tetrachlorida dengan sistem cuci kering hanya pada permukaan karpet. Yang perlu diperhatikan bahwa, cairan tersebut mengandung uap beracun atau mudah terbakar, sehingga dalam pelaksanaamya perlu : menggunakan masker, membuka jendela dan pintu, dilarang merokok dan menjaga jangan sampai timbul percikan-percikan api. 3 Deterjen dan sampo Dilakukan untuk semua jenis karpet, sampo atau deterjen dimasukkan dalam tabung yang built terpasang pada mesin pencuci. Bila pada karpet terdapat bercak noda, digunakan zat kimia tergantung pada jenis noda. Permukaan karpet digosok dengan gerakan memutar dengan sikat yang ada pada mesin pencuci setelah itukarpet dibilas dan dikeringkan agar tidak bau. 20 II. Pemeliharaan Dinding Universitas Sumatera Utara Komponen dinding terdiri dari : a. Beton Ekspose, Keramik Tidak Berglasur Pembersihan debu dan kotoran dilakukan dengan menggunakan sapu dan sikat. Pencucian menggunakan air bersih, kemudian sapukan campuran bubuk kimia. Untuk dinding yang kotor sekali dapat digunakan bubuk abrasive, kemudian dibilas dengan air bersih untuk menghilangkanmembersihkan garam alkalinya. Pemolesan dilakukan untuk melindungi komponen dari debu dan memudahkan untuk pembersihan. Prosesnya, komponen yang akan dipoles harus dibersihkandari segala kotoran. Hal yang perlu diperhatikan dalam memoles, komponen cenderung berubah warna, oleh karena itu pemolesan dilakukan sekali setahun, jika diperlukan. Apabila dinding sangat kotor dapat digunakan mesin penyikat dengan campuran bubuk abrasive dan untuk menghilangkan noda dapat digunakan bahan kimia, tergantung jenis nodanya. b. Keramik Berglasur dan Mozaik. Pembersihan meliputi keramik, mozaik dan nat-natnya. Pembersihan dari debu dan kotoran dengan menggunakan sapu, sikat keramik dan mesin penghisap. Untuk pembersihan nat digunakan sikat yang bulunya agak kaku, terutama pada bagian luar. Pencucian dilakukan menggunakan deterjen, dan dilakukan sebulan sekali. c. Vinyl Melindungi permukaan vinyl terhadap senyawa kimia, perubahan warna dan tekstur dengan mencuci dan melap. Pembersihan debu dan kotoran, dilakukan dengan menggunakan sikat lunak, sapu dan mesin penghisap. Pembersihan terhadap cairan Universitas Sumatera Utara yang menempel dan bercak-bercak, menggunakan sikat dan cairan pembersih, seperti: deterjen. Pada pemakaian vinyl yang perlu diperhatikan adalah : a Hindarkan dari asam alkali, karena dapat merusak permukaan menjadi kusam. b Hindarkan menyapumengepel dengan campuran yang mengandung minyak, karena bekas minyak akan tinggal dan membentuk lapisan yang dapat menempel debu dan kotoran. c Hindarkan gesekan furniture dan barang-barang keras karena sifat lunak dari bahan tersebut akan mudah merusak permukaannya. d. Marmer Dilakukan untuk menghindari kerusakan akibat garam alkali dan kotoran lain. Bahan dan alat yang dipakai: sabun,sapu, mesin penghisap dan mesin pemoles. Pembersihan debu dan kotoran dilakukan dengan sikap yang lembut atau mesin penghisap. Pembersihan debu dan kotoran bukan noda kimiawi dilakukan dengan rnenggunakan mesin penyikatpemoles dan dibilas dengan sabun dicampur air hangat, dibilas dan dikeringkan sehingga bersih tanpameninggalkan bekas sabun. Pemolesan dengan mesin poles dan sikat yang lembut. Pemolesan dilakukan satu kali setahun. Pembersihan dari debu dan kotoran dilakukan setiap hari, untuk ruang dengan frekuensi penggunaan tinggi seperti lobby dilakukan 2 kali sehari, sedangkan untuk pembersihan menyeluruh terhadap kotoran bukan noda kimiawi dilakukan sebulan sekali. Pemolesan dilakukan setahun sekali. e. Kayu Universitas Sumatera Utara Kayu dilapisfinishing yang dimaksud adalah : parket, formika, triplek, ramin yang telah difinishing dan telah diberi lapisan cat, plitur, teak oil dan duco. Pelapisan kayu, adalah untuk melindungi terhadap serat-serat maupun sel-sel dari pengaruh zat kimia, jamur, serangga, debu, kotoran dan laimya. 1 Kayu dilapis plitur dan teak oil Pencucian meliputi pencucian bercak noda yang melekat pada permukaat cat, dengan menggunakan air dicampur bahan kimia kemudian dilap sampai kering. Pencucian dilakukan enam bulan sekali. Pembersihan debu dan kotoran dilakukan setiap hari, dengan rnenggunakan lap, sapu, dan mesin penghisap 2 Kayu dilapis cat dan duco Pembersihan debu menggunakan lap atau dengan mesin penghisap debu dengan cara kering, dilakukan setiap hari. Pencucian bercaknoda yang melekat pada permukaan cat menggunakan air dicampur bahan kimia kemudian dilap sampai kering, dilakukan enam bulan sekali. f. Aluminium dan Stainless Steel Pembersihan dilakukan dengan kain halus, cuci dengan deterjen dan air hangat, bilas dan kemudian keringkan. Untuk pembersihan noda, gunakan cairan atau bubuk pembersih, dilap dengan kain halus sampai kering. g. Kaca dan Flexiglass Pembersihan debu dan kotoran yang menempel, menggunakan alat pembersih kaca dan deterjen, dilakukan setiap hari. Untuk bagian yang sulit menggunakan alat bantu seperti stager, dilakukan tiga bulan sekali. Pembersihan dari minyak dan lemak menggunakan bahan kimia seperti Bolt MPC atau Glass Cleaner. Universitas Sumatera Utara h. Wall Paper Pembersihan debu dan kotoran yang melekat digunakan mesin penghisap, kainbusa pembersih dan deterjen yang dilakukan setiap hari. Minyaklemak yang menempel pada permukaan diseka dan dicuci, dengan menggunakan bahan kimia. Pencucian dilakukan dengan air dan deterjen 6 enam bulan sekali menggunakan kainbusa pembersih. Bilas permukaan wall paper dengan air bersih dan dilap sampai kering. i. Plesteran Difinis Plesteran difinis adalah plesteran diaci dan dicat. a Pembersihan cat tahan air. Bidang yang kotor karena debu dibersihkan dengan bulu ayam dan mesin penghisap. Bidang yang terdapat bercak-bercak dibersihkan dengan air campur deterjen dan dilap. b Pembersihan cat biasa. Kotoran dan debu dibersih dan lap atau mesin penghisap. c Pembersihan bercak-bercak dilakukan segera. Pembersihan kotoran dan debu dilakukan sebulan sekali. j. Plesteran KasarKamprot dan Difinis Halus Pembersihan bidang yang kotor karena debu, dibersihkan dengan sikat, dilakukan setahun sekali. 16 III. Pemeliharaan Pintu dan Jendela Rumah Sakit Pintu dan jendela rumah sakit dapat terbuat dari berbagai jenis komponen, Universitas Sumatera Utara antara lain: Teakwood, kayu dipliturdicat, Formika, Aluminium dan Stainless steel, Kaca dan flexiglass, Besi, dan Seng. Pembersihan pintu dan jendela tersebut dilakukan enam 6 bulan sekali dengan cara mencuci dan menyikat debu, kotoran dan sampah yang ada. Untuk engsel, roda dan kunci dilakukan pelumasan sebulan sekali. Pembersihan dilakukan setiap hari dengan lap kering dan bahan kimia bila diperlukan. 16 IV. Pemeliharaan Plafon Rumah Sakit Plafon terdiri atas beberapa jenis, antara lain: a. Plafon asbes, triplek, kisi-kisi kayu, dan hard board Pembersihan menggunakan sapu ijuk atau lap yang dilakukan sebulan sekali b. Plafon akustik Pembersihan dengan sapu ijuk, dilakukan sebulan sekali. c. Plafon Formika Pembersihan dilakukan dengan sapu ijuk, dilakukan sebulan sekali. d. Gypsum Pembersihan dilakukan dengan sapu atau kain lap, dilakukan sebulan sekali. e. Plesteran difinis Pembersihan dilakukan dengan sapu ijuk, dilakukan setiap bulan. 16 V. Pemeliharaan Atap Meliputi pembersihan sampah dan organisme botani seperti rumput atau lumut yang terdapat pada permukaan atap. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan sikat dan sapu lidi disertai peyiraman dengan air. Pembersihan Universitas Sumatera Utara dilakukan seminggu sekali untuk sampah dan setiap 3 tiga bulan sekali untuk rumput dan lumut. 16

2.3.7.2 Pemeliharaan Halaman Rumah Sakit

Pemeliharaan halaman rumah sakit meliputi pembersihan pagar, pertamanan, lapangan parkir, saluran air hujan dan tempat sampah di rumah sakit. 1. Pemeliharaan Taman Pemeliharaan taman dilakukan dengan merawat tanaman dan pembersihan taman dari rumput dan kotoran lainnya. Pemeliharaan ini dilakukan setiap hari. 2. Pemeliharaan Lapangan Parkir Pemeliharaan meliputi pembersihan sampah dan organisme botani rumput dan yang sejenis yang ada di permukaan lapangan parkir. Pembersihan dilakukan dengan sapu, sikat, sekop kecil, atau dengan cara dicabut. Pembersihan dilakukan setiap hari untuk sampah dan setiap 1 satu kali sebulan untuk organisme botani. 3. Pemeliharaan Pagar Pagar rumah sakit terdiri dari : a. Pagar Hidup Pemeliharaannya dengan melakukan penyiraman dan pemupukan secara rutin. b. Pagar Bambukayu, Kawat, Teralis, dan Beton Pembersihan pagar dari debu dan kotoran dilakukan dengan menggunakan sikat, lap basah atau disemprot air yang dilakukan setiap 6 enam bulan sekali. 4. Pemeliharaan Tempat Sampah Pembersihan tempat sampah dilakukan dengan melakukan pencucian dengan Universitas Sumatera Utara air dan sabun. 16

2.3.8 Obat Pembersih