Gambaran Karakteristik Petugas Cleaning Service Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Karakteristik Petugas Cleaning Service Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

Dari hasil penelitian mengenai karakteristik petugas cleaning service di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, pada tabel 4.1, umur responden dikelompokkan menurut kelas interval, sehingga diperoleh bahwa responden paling banyak berumur antara 18-23 tahun sebanyak 15 orang 32,6 dari 46 orang responden. Umur responden terendah adalah 18 tahun, dan umur yang tertua adalah 49 tahun. Semakin tua umur seseorang maka ketahanan otot, kecermatan, dan kemampuan kerja akan semakin berkurang. Suma’mur 1995, mengungkapkan bahwa proses menjadi tua akan disertai dengan berkurangnya kemampuan kerja oleh karena perubahan-perubahan pada alat-alat tubuh, sistem kardiovaskular, hormonal. Semakin tua seseorang maka semakin rendah kapasitas pengeluaran energi yang dimilikinya. Mengenai jenis kelamin responden pada tabel 4.2, diketahui bahwa petugas yang terbanyak yaitu berjenis kelamin laki-laki, sebanyak 36 orang 78,3 dari 46 orang responden. Kemudian pada tabel 4.3 diketahui bahwa status perkawinan responden yang terbanyak yaitu kawin, sebanyak 24 orang 52,2 dari 46 orang responden. Menurut Suma’mur 1995, laki-laki dan perempuan berbeda dalam kemampuan fisiknya dan kekuatan kerja ototnya. Pada tabel 4.4 mengenai tingkat pendidikan, didapat bahwa tingkat pendidikan responden paling banyak yaitu tingkat SMASederajat, sebanyak 38 orang Universitas Sumatera Utara 82,6 dari 46 orang responden. Pendidikan terendah adalah SD dan pendidikan tertinggi adalah Diploma 1. Dari hasil wawancara dengan petugas pengawas cleaning service, keterampilan si petugas didapat dengan mengikuti pelatihan dan pengarahan yang diberikan pihak manajemen Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan kepada petugas, antara lain mengenai prosedur pembersihan dan penanganan sampah yang baik, serta cara penggunaaan alat-alat kerjanya. Pada tabel 4.5 mengenai masa kerja responden, didapatlah masa kerja responden yang terbanyak yaitu antara 1-2 tahun sebanyak 23 orang 50, 0 dari 46 orang responden. Masa kerja terendah adalah 1 tahun dan tertinggi adalah 10 tahun. Responden dengan masa kerja yang rendah cenderung masih sulit beradaptasi dengan lingkungan kerja beban kerjanya. Namun, dengan bertambahnya masa kerja, kemampuan petugas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan kerja menjadi semakin baik. Hal ini memungkinkan si petugas cleaning service menjadi lebih mahir dalam mengerjakan tugas-tugasnya, dan terbiasa dengan situasi dan kondisi tempat kerjanya yaitu Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan. 5.2 Gambaran Keluhan Kesehatan Yang Dialami Petugas Cleaning Service Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Keluhan kesehatan kemungkinan dialami oleh petugas cleaning service antara lain: cepat lelah, gangguan pencernaan, hidung tersumbat, berlendir, dan bersin, gangguan pernafasan seperti sesak, batuk dan nafas berbunyi, kulit mengalami gatal- gatal, kering, timbul bintik kemerahan, terasa panas dan terbakar, sakit kepala, tidak memiliki gairah kerja, serta mengalami pegal-pegalnyeri pada bagian bahu, lengan, tangan, panggul, tungkai, kaki, leher, punggung, pinggang, dan persendian. Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian, petugas cleaning service di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan menyatakan bahwa keluhan kesehatan yang dialami antara lain: sakit kepala, yaitu 26 orang 56,5 dari 46 orang responden. Keluhan ini dapat terjadi karena beban dan tuntutan kerja petugas cleaning service, karena terhirup uap dari bahan kimia pembersih lingkungan rumah sakit, serta dikarenakan hal-hal lainnya yang tidak dapat dijabarkan satu-persatu. Keluhan lain yang dialami adalah berupa pegalnyeri pada bagian leher dan bagian punggung, yaitu sebanyak 24 orang 52,2 dari 46 orang responden, pegalnyeri pada bagian panggul, tungkai dan kaki sebanyak 23 orang 50 dari 46 orang responden, pegalnyeri pada bagian pinggang sebanyak 21 orang 45,7 dari 46 orang responden, pegalnyeri pada bagian bahu, lengan dan tangan sebanyak 19 orang 41,3 dari 46 orang responden, pegalnyeri pada bagian persendian sebanyak 16 orang 34,8 dari 46 orang responden. Keluhan-keluhan ini dapat terjadi karena sikap kerja si petugas cleaning service yang terlalu lama membungkuk, berdiri, jongkok, serta menengadah ke atas pada saat petugas cleaning service melakukan pekerjaan-pekerjaannya membersihkan lingkungan rumah sakit. Keluhan berupa gangguan pernafasan yang dialami petugas cleaning service yaitu batuk sebanyak 14 orang 30,4 dari 46 orang responden, nafas sesak sebanyak 2 orang 4,4 dari 46 orang responden dan nafas berbunyi sebanyak 1 orang 2,2 dari 46 orang responden. Keluhan ini dapat terjadi karena paparan debu pada saat proses pembersihan lingkungan rumah sakit, dapat juga bersumber dari mikroorganisne yang berasal dari pasien dan pengunjung rumah sakit yang datang ke Universitas Sumatera Utara rumah sakit serta akibat terhirupnya uap dari bahan kimia pembersih yang digunakan dalam proses pembersihan lingkungan dalam in side rumah sakit. Keluhan berupa gangguan kulit yang dialami petugas cleaning service yaitu: kulit yang terasa kering sebanyak 7 orang 15,2 dari 46 orang responden, gatal- gatal sebanyak 4 orang 8,7 dari 46 orang responden, timbul bintik kemerahan sebanyak 2 orang 4,3 dari 46 orang responden dan kulit terasa panas serta terbakar sebanyak 1 orang 2,2 dari 46 orang responden. Keluhan dapat terjadi karena adanya kontak antara kulit dengan bahan kimia pembersih lingkungan dalam in side rumah sakit. Namun demikian, tidak selalu kontak antara kulit dengan bahan kimia pembersih menimbulkan gangguan kulit berupa kulit kering, gatal-gatal, timbul bintik kemerahan, terasa panas ataupun terbakar. Pada petugas cleaning service di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, hanya sedikit petugas yang mengalami keluhan gangguan kulit tersebut. Hal ini bisa saja terjadi karena mereka telah terbiasa untuk menggunakan APD berupa sarung tangan ketika bekerja, mencuci tangan setelah selesai bekerja, memiliki kulit yang tidak sensitif, serta cairan kimia pembersih yang digunakan tidak berbahaya. Keluhan berupa gangguan pencernaan dialami oleh 6 orang 13 dari 46 orang responden. Keluhan ini dapat terjadi karena adanya mikroorganisme yang menempel di tangan ataupun menempel pada makanan yang dikonsumsi oleh petugas cleaning service. Untuk keluhan lainnya berupa hidung tersumbat, berlendir serta bersin dialami oleh 12 orang 26,1 dari 46 orang responden. Keluhan ini dapat terjadi karena paparan debu dan abu pada saat proses pembersihan lingkungan rumah Universitas Sumatera Utara sakit, bersumber dari mikroorganisme yang berasal dari pasien dan pengunjung rumah sakit yang datang ke rumah sakit.

5.3 Gambaran Gaya Hidup Petugas Cleaning Service Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan