UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hasil pengujian kadar air ekstrak air kulit buah manggis dan ekstrak air kelopak bunga rosella menunjukkan bahwa kedua ekstrak memiliki kadar air yang
tinggi. Kandungan air yang tinggi di dalam ekstrak dapat disebabkan oleh banyaknya jumlah air yang terjerat dan tidak dapat menguap selama proses
evaporasi. Pengeringan ekstrak dengan cara freeze drying dan dengan waterbath juga tidak dapat menghasilkan ekstrak kering dengan kadar air yang rendah
10. Kadar air yang tinggi dapat menjadi masalah dalam proses formulasi ekstrak menjadi suatu sediaan, sehingga ekstrak air kulit buah manggis dan
ekstrak air kelopak bunga rosella dicampur dengan bahan tambahan yang dapat membantu pengeringan ekstrak sebelum diformulasikan menjadi tablet hisap.
4.6 Pengeringan Ekstrak Menggunakan
Filler
Pengeringan ekstrak kulit buah manggis menggunakan aerosil sebagai adsorben menghasilkan serbuk yang berwarna kuning kecoklatan, rasanya pahit.
Serbuk rosella diperoleh dengan cara mencampurkan ekstrak air kelopak bunga rosella dengan avicel PH 102, kemudian dikeringkan di dalam oven. Serbuk yang
dihasilkan berwarna merah muda keunguan, rasanya asam.
4.7 Formulasi Tablet Hisap Kombinasi Ekstrak Air Kulit Buah Manggis
dan Ekstrak Air Kelopak Bunga Rosella Bahan
Fungsi Bahan Formula
1 2
3 4
Ekstrak air kulit buah manggis
Zat Aktif 200 mg 200 mg 200 mg 200 mg
Ekstrak air kelopak bunga rosella
Zat Aktif 200 mg 200 mg 200 mg 200 mg
Gelatin Pengikat
500 mg 750 mg 1000 mg 1250 mg Sukrosa
Pengisi qs
qs qs
qs Mannitol
Pemanis 200 mg 200 mg 200 mg 200 mg
Mg Stearat Lubrikan
20 mg 20 mg
20 mg 20 mg
Talk Anti Adheren,
Lubrikan 80 mg
80 mg 80 mg
80 mg Bobot tablet yang diinginkan = 2000 mg
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Serbuk ekstrak air kulit buah manggis dan serbuk ekstrak air kelopak bunga rosella yang sudah diperoleh selanjutnya dibuat menjadi tablet hisap.
Setelah melakukan uji pendahuluan menggunakan beberapa formula, didapatkan formula tablet hisap yang memenuhi syarat dengan metode granulasi basah.
Gelatin digunakan sebagai pengikat tablet hisap dengan metode granulasi basah karena dapat meningkatkan kekerasan pada tablet hisap dan mempengaruhi
waktu hancur tablet. Selanjutnya digunakan pula mannitol sebagai pemanis dengan konsentrasi
10. Bahan ini digunakan karena rasanya yang manis dan juga memberi sensasi segar di mulut. Sukrosa digunakan sebagai pengisi tablet. Bahan ini digunakan
karena dapat menghasilkan tablet dengan tekstur yang licin dan halus, mempunyai daya kompresibilitas yang baik serta memiliki rasa yang manis.
4.8 Hasil Evaluasi Granul
Hasil evaluasi kompresibilitas, laju alir, sudut henti dan kadar lembab granul dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3. Hasil Evaluasi Granul
No Jenis Evaluasi
Formula Syarat
1 2
3 4
1 Laju Alir gdetik
3,28 3,79
5,38 5,62
≥ 10 gdetik 2
Sudut Henti ° 33,02
32,31 28,15
30,22 ≤ γ0°
3 Kompresibilitas
6,46 14,81
10,34 14,55
5 – 16
4 Rasio Hausner
1,07 1,17
1,11 1,17
1,25 5
Kadar Lembab 2,02
2,08 2,62
2,64 2
– 5 Waktu alir adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah granul dan serbuk
untuk mengalir dalam suatu alat. Granul yang memiliki aliran yang baik akan mengalir dari suatu wadah dengan waktu tidak kurang dari 10 detik. Kecepatan
alir dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran partikel, kondisi permukaan, kelembaban, dan penambahan bahan pelicin Aulton, 2002. Hasil evaluasi laju alir granul
untuk formula 1, 2, 3 dan 4 berturut-turut adalah 3,28 gdetik, 3,79 gdetik, 5,38 gdetik, dan 5,62 gdetik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa formula 1 dan 2
memiliki sifat aliran granul yang kohesif menurut Lachman 1994 dengan rentang laju alir 1,6-4 gdetik, sedangkan formula 3 dan 4 memiliki sifat aliran
granul yang mudah mengalir dengan rentang laju alir 4-10 gdetik.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Untuk menentukan sikap aliran berlaku sudut kemiringan aliran sudut henti, yang diberikan jika suatu zat berupa granul mengalir bebas dari sebuah
corong ke atas suatu dasar membentuk suatu kerucut, dimana sudut kemiringan tersebut dapat diukur. Semakin datar kerucut, artinya sudut kemiringan semakin
kecil, maka sifat aliran serbuk semakin baik Voight, 1994. Sudut henti adalah ukuran kohesifitas serbuk, yang ditunjukkan pada momen ketika gaya interaksi
antar partikel melebihi gaya tarik gravitasi partikel tersebut. Serbuk yang mengalir bebas akan membentuk kerucut dengan sisi yang landai atau memiliki nilai sudut
henti yang rendah, sedangkan serbuk yang kohesif akan membentuk sisi yang curam Gibson, 2000. Hasil evaluasi sudut henti granul untuk formula1, 2, 3 dan
4 berturut-turut adalah 33,02°; 32,31°; 28,15° dan 30,22°. Hasil tersebut menunjukkan bahwa formula 1, 2 dan 4 memiliki sifat aliran granul yang cukup
dengan rentang sudut henti 30-40°, sedangkan formula 3 memiliki sifat aliran granul yang baik dengan rentang sudut henti 25-30° Voight, 1970.
Nilai kompresibilitas sering disebut juga dengan index carr yang merupakan persenstase perbandingan antara selisih densitas nyata bulk density
dan densitas mampat poured density. Perubahan nilai densitas berkaitan dengan sifat kohesifitas antar partikel serbuk. Semakin tinggi nilai kompresibilitas maka
serbuk semakin kohesif dan sifat aliran menjadi memburuk Khan, 2008. Hasil evaluasi kompresibilitas granul untuk formula 1, 2, 3 dan 4 berturut-turut adalah
6,46; 14,81; 10,34 dan 14,55. Semua formula memiliki indeks kompresibilitas yang istimewa, yaitu pada rentang 5
– 15 Aulton, 1988; Voight, 1994. Tablet adalah sistem multikomponen, kemampuan beberapa
campuran serbuk untuk menghasilkan kekompakan yang baik ditentukan oleh karakteristik kompresibilitas dan kompaktibilitas dari masing-masing komponen
tablet. Kompresibilitas dari komponen tablet penting untuk dikaji mengingat syarat utama dari pembuatan tablet ialah komponennya mudah dikempa dan
mudah mengalir Lachman, 1994. Densitas bulk bergantung pada penyusunan atau pengemasan partikel
particle packing dan perubahaan konsolidasi serbuk. Peningkatan densitas serbuk berkaitan dengan kohesivitas serbuk atau konsolidasi serbuk. Serbuk yang
lebih mudah terkonsolidasi akibat tegangan yang diberikan cenderung kurang baik
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sifat alirannya. Rasio densitas tuang dengan densitas ketuk dapat digunakan sebagai metode untuk mengkuantifikasi aliran serbuk Rasio Hausner dan Indeks
kompresibilitas Aulton, 2002. Hasil evaluasi rasio Hausner untuk formula 1, 2, 3 dan 4 berturut-turut adalah 1,07; 1,17; 1,11 dan 1,17. Rasio Hausner formula 1
dan 3 memiliki kategori Rasio Hausner yang istimewa, dan pada formula 2 dan 4 memiliki Rasio Hausner yang baik Depkes RI, 1995.
Hasil evaluasi kadar lembab granul untuk formula 1, 2, 3 dan 4 berturut- turut adalah 2,02; 2,08; 2,62 dan 2,64. Kadar lembab keempat formula
memenuhi persyaratan, yaitu pada rentang 2-5 Voight, 1994. Kandungan lembab yang terlalu besar akan menghasilkan lapisan uap teradsorbsi pada
permukaan partikel serbuk sehingga terbentuk jembatan cair bridge liquid antar partikel. Akibatnya kohesivitas antar partikel meningkat yang berakibat pada
buruknya sifat aliran massa serbuk Gibson, 2000. Tabel 4.4. Hasil Uji Distribusi Ukuran Partikel
Ukuran Partikel
Formula 1 Formula 2
Formula 3 Formula 4
Massa g
F Massa
g F
Massa g
F Massa
g F
1,7 mm 8
9,63 10
11,76 3,1
3,64 4
4,71 1,4 mm
10 12,04
8 9,42
16,8 19,72
7 8,24
1,18 mm 18
21,68 17
20 14,2
16,67 15
17,64 1 mm
8 9,64
8 9,42
5,6 6,57
7 8,24
850 µm 16
19,28 20
23,52 20,6
24,17 18
21,17 850 µm
23 27,22
22 25,88
24,9 29,23
34 40
Jumlah 83
100 85
100 85,2
100 85
100
5 10
15 20
25 30
35 40
45
1,7 mm 1,4 mm
1,18 mm 1 mm
850 mm 850 µm
Per senta
se
Ukuran Partikel
Grafik Distribusi Ukuran Partikel
Formula 1 Formula 2
Formula 3 Formula 4
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hasil distribusi ukuran partikel yang baik adalah mengandung tidak lebih dari 10 fines atau serbuk halus, dan kurvanya mengikuti kurva normal distribusi
ukuran parikel yang berbentuk lonceng Lachman, 1994. Distribusi ukuran partikel serbuk dapat mempengaruhi kerenyahan tablet dan daya mengalir serbuk
yang dapat mempengaruhi bobot tablet rata-rata, variasi bobot, dan waktu hancur tablet. Serbuk halus diperlukan untuk mengisi ruang kosong antar partikel yang
terbentuk oleh partikel-partikel yang lebih besar, serta membantu pembentukan ikatan fisik yang berperan sebagai jembatan antarpartikel yang lebih besar. Hasil
evaluasi dari keempat formula menunjukkan distribusi ukuran partikel yang mengandung lebih dari 10 serbuk halus, yang mengakibatkan granul ini menjadi
higroskopis. Fines yang banyak dapat disebabkan oleh proses granulasi yang kurang sempurna dimana pengikat belum sempurna mengikat seluruh zat,
sehingga pada saat pengayakan zat yang tidak terikat tetap menjadi fines. Banyaknya fines juga dapat disebabkan karena tekanan yang terlalu besar pada
saat pengayakan granul.
4.9 Hasil Evaluasi Tablet Hisap