Anak Buah Kapal Perilaku Anak Buah Kapal

3 Pada setiap kapal harus tersedia obat-obatan dan bahan-bahan pembalut dalam jumlah yang cukup. 4 Untuk pemberian pelayanan kesehatan di kapal, Nahkoda dalam keadaan tertentu dapat meminta bantuan nasehat dari tenaga medis di darat.

2.3 Anak Buah Kapal

Anak Buah Kapal ABK adalah semua orang yang berada dan bekerja di kapal kecuali nakhoda, baik sebagai perwira, bawahan kelasi atau super cargo yang tercantum dalam manifest anak buah kapal dan telah menandatangani perjanjian kerja laut dengan perusahaan pelayaran. Tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di kapal sebagai anak buah kapal dapat menduduki posisi atau pekerjaan sebagai perwira umum, perwira dinas geladak, perwira dinas mesin, dina radio dan lain sebagainya. Adapun syarat-syarat wajib harus dipenuhi untuk dapat bekerja sebagai Anak Buah Kapal ABK sesuai dengan pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2000 antara lain : 1 Memiliki sertifikat keahlian kelautan dan atau sertifikat ketrampilan pelaut. 2 Berumur sekurang-kurangnya 18 tahun 3 Sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan yang khusus dilakukan untuk itu. 4 Tercantum dalam manifest di sijil

2.4. Perilaku Anak Buah Kapal

Universitas Sumatera Utara Menurut Morgan 1986 dalam Sarwono 2004, arti perilaku adalah sebagai suatu yang dilakukan manusia atau binatang dalam bentuk yang dapat diamati dengan berbagai cara. Perilaku sendiri berbeda dengan pikiran atau perasaan karena perilaku dapat diamati dan dipelajari. Tak seorang pun dapat melihat isi hati dan pikiran seseorang, akan tetapi dapat melihat perilaku orang tersebut. Perilaku kesehatan tersebut didasarkan pada tiga domain perilaku yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. Menurut Subchan 2001 bahwa perilaku manusia terhadap sakit dan penyakit yaitu menyangkut dengan reaksinya baik secara pasif mengetahui, bersikap, dan mempersepsi penyakit yang ada pada dirinya atau diluar dirinya maupun aktif tindakan atau praktik yang dilakukan sehubungan dengan sakit maupun penyakit skabies. Terbentuknya perilaku baru dimulai dari pengetahuan yang kemudian menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap yang akhirnya menimbulkan respon yang lebih jauh yaitu tindakan. Domain dari perilaku lainnya adalah sikap. Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari Perilaku yang tertutup. Dengan kata lain sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Newcomb yang dikutip oleh Notoatmodjo 2003, bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Menurut Ahmadi 2004 sikap dibedakan menjadi : 1 sikap positif, yaitu : sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan menerima, menyetujui terhadap Universitas Sumatera Utara norma–norma yang berlaku dimana individu itu beda, dan 2 sikap negatif, yaitu : menunjukkan penolakan atau tidak menyetujui terhadap norma-norma yang berlaku dimana individu itu berbeda. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Secara langsung dapat dinyatakan pendapat atau pernyataan respon terhadap suatu objek, secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pertanyaan–pertanyaan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden. Domain terakhir dari perilaku kesehatan adalah tindakan. Tindakan tersebut didasari pada penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahuinya, kemudian disikapi dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukannya. Tindakan dalam penelitian ini adalah segala sesuatu bentuk nyata yang dilakukan dalam manjaga dan melakukan upaya sanitasi kapal yang mencakup sanitasi dapur, kamar ABK, geladak kapal dan pembuangan sampah. Tingkat sanitasi kapal merupakan suatu hal yang disebabkan oleh banyak faktor antara lain karakteristik anak buah kapal, sarana dan prasarana, ketersediaan alat untuk tetap menjaga dan mempertahankan kebersihan kapal berupa alat pel, lampu penerangan serta adanya prosedur kerja sanitasi kapal. Pengetahuan, sikap dan perilaku anak buah kapal mempengaruhi tingkat sanitasi kapal. Dengan pengetahuan yang memadai perlu ditunjang dengan pendidikan formal yang memadai. ABK akan lebih cepat menerima informasi dari penyuluhan yang disampaikan oleh petugas sanitasi dari kantor kesehatan pelabuhan. Universitas Sumatera Utara

2.5. Kepemimpinan Nakhkoda Kapal