BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian tentang perbedaan perilaku nyeri pasien kanker kronis yang didampingi pasangan hidup
dengan yang tidak didampingi di RSUP H.Adam Malik Medan. Pengambilan data dilakukan mulai tanggal 25 Februari 2010 sampai 22 Mei 2010 terhadap 23 orang
responden yang sedang rawat inap di RINDU A3, RINDU A5 dan RINDU B2. 1.  Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menguraikan karakteristik demografi responden, perilaku nyeri pasien kanker kronis  dan perbedaan perilaku  nyeri pasien kanker kronis
yang  didampingi pasangan hidup dengan yang tidak didampingi.
1.1 Karakteristik Demografi Responden
Karakteristik responden penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden 56.5 berusia dewasa madya tengah dengan rentang
41-60 tahun  M=45.13, SD= 10.94. Lebih dari setengah responden adalah laki-laki 56.5 dan lebih dari setengah responden beragama Islam 56.5
serta paling banyak responden adalah suku Batak 47.8. Tingkat pendidikan responden  paling banyak adalah  tamatan SD 34.8  dan paling
banyak responden 39.1 tidak memiliki pekerjaan Ibu Rumah Tangga. Berkaitan dengan diagnosa  penyakit, paling banyak diagnosa penyakit
responden adalah NPC 30.4 kemudian Ca. Mammae 17.4.  Paling banyak responden sedang tidak mengikuti treatment 43.5, tetapi sedang
rawat inap dalam persiapan mengikuti salah satu treatment beberapa hari
Universitas Sumatera Utara
kemudian. Treatment yang paling banyak dijalani oleh responden adalah kemoterapi 39.1.
Data demografi responden dapat dilihat pada tabel 5.1
Tabel 1.Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik demografi responden N=23
Karakteristik Demografi Frekuensi
1. Usia
25-40 tahun 9
39.1 41-60 tahun
13 56.5
60 tahun M= 45.13, SD=10.94 1
4.3 2.
Jenis kelamin Laki-laki
13 56.5
Perempuan 10
43.5 3.
Agama Islam
13 56.5
Kristen 9
39.1 Katolik
1 4.3
4. Suku
Batak 11
47.8 Jawa
5 21.7
Aceh 5
21.7 Melayu
1 4.3
Lain-lain 1
4.3 5.
Pendidikan SD
8 34.8
SMP 5
21.7 SMA
6 26.1
Sarjana 1
4.3 Lain-lain
3 13
6. Pekerjaan
Petani 8
34.8 Pegawai Swasta
4 17.4
Wiraswasta 3
13 Tidak Bekerja
8 34.8
7. Diagnosa
NPC 7
30.4 Ca.Mammae
4 7.4
Tumor Paru 2
8.7 Ca.Mandibula
2 8.7
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik Demografi Frekuensi
OMSK Malignant 2
8.7 Lain-lain
6 26.1
9. Treatment
Kemoterapi 9
39.1 Pembedahan
3 13
Radioterapi 1
4.3 Tidak mengikut i treatment
10 43.5
1.2.  Perilaku Nyeri Pasien Kanker Kronis yang Didampingi Pasangan dengan  yang Tidak Didampingi.
Pada saat didampingi sebagian besar responden memiliki perilaku nyeri dalam level rendah 73.9 dan skor item perilaku nyeri yang paling tinggi
adalah menahan nyeri bracing M=0.83 yaitu dalam level sedang. Pada saat pasien tidak didampingi, sebagian besar responden memiliki
perilaku nyeri  dalam level  rendah 82.6 dan skor item perilaku nyeri yang paling tinggi adalah menahan nyeri bracing  M=0.94 yaitu dalam level
sedang. Tingkat perilaku nyeri pasien kanker kronis yang didampingi pasangan
hidup dengan yang tidak didampingi dapat dilihat pada tabel 5.2
Tabel 2.Tingkat perilaku nyeri pasien kanker kronis saat didampingi pasangan hidup dan saat tidak didampingi N=23
Tingkat Didampingi
Tidak Didampingi Perilaku Nyeri
Frekuensi Frekuensi
Rendah 0-3 17
73.9 19
82.6 Sedang 4-7
5 21.7
3 13
Tinggi 8-10 1
4.3 1
4.3 M= 3, SD= 1.65,
M= 2.74, SD= 1.84 min-max= 1-8
min-max= 1-9
Universitas Sumatera Utara
.  Parameter item perilaku nyeri terdiri dari terjaga guarding,  menahan nyeri  bracing, menggosok  bagian yang nyeri  rubbing, meringis
grimacing, dan mendesah sighing. Tingkatan skor perilaku nyeri pasien saat didampingi pasangan hidup dapat dilihat pada tabel 5.3 sedangkan tingkatan
skor perilaku nyeri pasien saat  tidak didampingi pasangan hidup dapat dilihat pada tabel 5.4
Tabel 3.Tingkatan skor perilaku nyeri pada saat didampingi pasangan hidup
Perilaku Nyeri Skore aktual
Mean S D
Level Menahan nyeri
0-2 0.84
0.73 Sedang
Bracing Terjaga Guarding
0-2 0.71
0.66 Rendah
Menggosok bagian 0-2
0.33 0.40
Rendah yang nyeri Rubbing
Meringis Grimacing 0-2
0.17 0.39
Rendah Mendesah Sighing
0-2 0.054
0.17 Rendah
Tabel 4.Tingkatan skor perilaku nyeri pada saat tidak didampingi pasangan hidup
Perilaku Nyeri Skore aktual
Mean SD
Level Menahan Nyeri
0-2 0.98
0.62 Sedang
Bracing Terjaga Guarding
0-2 0.64
0.70 Rendah
Menggosok bagian
0-2 0.28
0.29 Rendah
yang nyeri rubbing Meringis Grimacing
0-2 0.12
0.38 Rendah
Mendesah Sighing 0-2
0.10 0.37
Rendah
1.3. Perbedaan Perilaku Nyeri Pasien Kanker Kronis yang Didampingi Pasangan Hidup dengan yang Tidak Didampingi
Data yang diperoleh diuji normalitasnya dengan uji shapiro-wilk karena jumlah sampelnya hanya 23  orang, dari uji normalitas yang dilakukan
didapatkan bahwa data-data yang diperoleh tidak berdistribusi normal. Dengan
Universitas Sumatera Utara
demikian  peneliti menggunakan uji non-parametik sign rank test Wilcoxon untuk mengidentifikasi perbedaan perilaku nyeri pasien kanker kronis yang
didampingi pasangan hidup dengan yang tidak didampingi. Hasil penelitian diperoleh p=0.3 0.05. Hal ini menunjukkan  tidak terdapat perbedaan
perilaku nyeri  pasien kanker kronis  saat didampingi dengan saat tidak didampingi. Dengan demikian H
1
ditolak dan H diterima.
Perbedaan perilaku nyeri yang didampingi dengan yang tidak didampingi dapat dilihat pada tabel 5.6
Tabel 6. Hasil uji non-parametrik  sign rank test  Wilcoxon perbedaan perilaku  nyeri pasien kanker kronis yang didampingi
pasangan hidup dengan yang tidak didampingi Variabel
Z score  Sig.
Perilaku nyeri pasien kanker kronis yang didampingi pasangan hidup dengan yang tidak didampingi
-1.037 0.300
2. Pembahasan 2.1. Karakteristik Demografi Responden