BAB IV PELAKSANAAN TUGAS DARI WALIKOTA KEPADA KECAMATAN
DALAM IKATAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
A. Bidang-bidang Kewenangan Yang Dilimpahkan Dari Walikota Kepada Camat
Tugas adalah suatu pekerjaan yang berkaitan dengan status yang harus ditunaikan. Sedangkan kewenangan adalah kekuasaan yang sah legitimate power
atau kekuasaan yang terlembagakan Institusionalized power. Kekuasaan itu sendiri adalah kemampuan yang membuat seseorang atau orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuai keinginannya. Menurut Ensiklopedia Administrasi yang dimaksud dengan wewenang
adalah “hal seorang pejabat untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas serta tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan berhasil baik”. Pada sisi lain,
tanggung jawab adalah “keharusan pada seorang pejabat untuk melaksanakan secara selayaknya segala sesuatu yang telah dibebankan kepadanya”. Sedangkan
kewajiban adalah tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Antara tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab mempunyai kaitan yang erat. Dalam
kenyataan, keempat hal tersebut dapat dibedakan tetapi sulit untuk dipisahkan. Menurut Terry bahwa “authority is the power or the right to act, to
command, or to exact action by others”. Terry selanjutnya mengatakan bahwa “delegation means conferring authoriy from one executive or organization unit of
Universitas Sumatera Utara
another in order to accomplish particular assignment”
26
a. Kemampuan seorang menangani pekerjaan ada batasannya.
. Dengan demikian kewenangan berkaitan dengan kekuasaan atau hak untuk melakukan atau
memerintah atau mengambil tindakan melalui orang lain. Sedangkan pendelegasian dimaksudkan sebagai pelimpahan kewenangan dari seorang
eksekutif atau unit organisasi kepada yang lain untuk menyelesaikan sebagai tugas-tugas tertentu. Artinya pendelegasian kewenangan dapat berasal dari
seorang pejabat eksekutif ataupun dari 1 unit organisasional. Pada bagian lain, Terry mengemukakan bahwa ada dua alasan penting perlunya pendelegasian
kewenangan yakni :
b. Perlu adanya pembagian tugas dan kaderisasi kepemimpinan.
27
Didalam melaksanakan pendelegasian kewenangan perlu didasarkan pada berbagai prinsip. Koontz Donnell dan Winhrich mengemukaan ada 7 tujuh
prinsip yang diperlukan dalam melakukan pendelegasian kewenangan : 1.
Principle of delegation by results expected. 2.
Principle of funcitional definition. 3.
Scalar principle. 4.
Authority level principle. 5.
Principle of unit of command. 6.
Principle of absoluteness of responsibility. 7.
Principle of parity of authority and responsibility.
26
Terry, George, Principle of Management, Third Edition, Richard D. Irwin Inc. Homewood Ilonis, 2001, hal. 229.
27
Ibid, hal. 300.
Universitas Sumatera Utara
Prinsip pendelegasian berdasarkan basil yang diperkirakan maksudnya adalah bahwa pendelegasian diberikan berdasarkan tujuan dan rencana yang telah
disiapkan sebelumnya. Dengan demikian, perlu tidaknya sebuah kewenangan didelegasikan akan tergantung apakali hasilnya diperkirakan akan menguntungkan
bagi pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan pendelegasian berdasarkan prinsip defenisi fungsional dimaksudkan melimpahkan kewenangan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan fungsional agar pekerjaan atau tugas tertentu dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efesien.
Pada sisi lain, pendelegasian dilakukan dengan menganut prinsip berurutan berdasarkan Hierarki jabatan. Prinsip ini berkaitan dengan prinsip ke
empat yakni prinsip jenjang kewenangan, artinya kewenangan didelegasikan secara satu tahap demi satu tahap berdasarkan tingkat kewenangan yang dimiliki
pejabat atau satu unit organisasi tertentu. Prinsip kelima menggambarkan bahwa meskipun telah ada pendelegasian
kewenangan, tetapi dalam pelaksanaan tetap memperhatikan kesatuan komando, sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran atau tumpah tindih kegiatan dan tanggung
jawab. Prinsip keenam, menggambarkan bahwa pendelegasian kewenangan perlu
diimbangi dengan tanggung jawab yang penuh tanpa terlampau banyak campur tangan dan pemberi delegasi. Termasuk kewenangan untuk mengambil keputusan
dan menanggung resiko dari keputusan yang diambilnya. Prinsip ketujuh yaitu keseimbangan antara kewenangan dan tanggung
jawab. Artinya bahwa kewenangan yang didelegasikan harus dibarengi dengan
Universitas Sumatera Utara
tanggung jawab yang seimbang. Semakin besar kewenangan yang diberikan berarti semakin bertanggung jawab yang harus dipikulnya.
Di Kecamatan Tembung dan Kota Medan umumnya, transfer kewenangan dari Pemerintah Pusat diberikan kepada daerah otonom yaitu Kota Medan yang
dijalankan oleh Walikota selaku Kepala Daerah. Ada dua model yang dapat digunakan melimpahkan kewenangan dari
Walikota kepada Camat. Model pertama, Walikota langsung melimpahkan sebagian kewenangan Pemerintah kepada Camat melalui peraturan Kepala
Daerah. Konsekuensinya, Camat bertanggung jawab secara langsung kepada Walikota. Model kedua yakni pelimpahan berjenjang, Walikota melimpahkan
sebagai kewenangan pemerintah kepada beberapa kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kota Medan, kemudian beberapa Kepala Dinas diberi kewenangan
untuk melimpahkan sebagian kewenangannya kepada Camat melalui keputusan kepada dinas. Pada model ini camat bertanggung jawab kepada Walikota melalui
Kepala Dinas. Gambar 1
Model Pelimpahan Kewenangan Langsung dan Walikota kepada Camat dan KepalaLurah
WALIKOTA KEPALA DINAS
CAMAT KELURAHAN
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : Arus Pendelegasian Kewenangan
Arus Hubungan Kerja Arus Pertanggung Jawaban
Melalui
Berdasarkan berbagai Keputusan Walikota Medan tentang pelimpahan kewenangan kepada Camat dan Kepala Lurah, dapat diketahui bahwa Pemeirintah
Daerah Kota Medan nampaknya menggunakan model pertama ini. Setiap model sebagai upaya menyederhanakan kompleksitas permasalahan, tentunya memiliki
kelebihan dan kekurangan. Adpaun kelebihan dan kekurangan model 1 yaitu sebagai berikut :
Kelebihan dari Model Pertama : 1.
Walikota telah leluasa menambah atau menarik kembali bagian-bagian kewenangan yang telah didelegasikan kepada Camat dan Lurah.
2. Walikota masih mempunyai kwenangan langsung untuk
mengendalikan Camat maupun Kepala DesaLurah dengan meminta pertanggung jawaban Camat dan Kepala DesaLurah secara langsung.
3. Lebih ada kepastian jaminan anggaran, personil dan logistic bagi
Camat dan Kepala DesaLurah dalam menjalankan tugasnya karena adanya garis kewenangan langsung dari Walikota sebagai pemegang
kuasa APBD.
Universitas Sumatera Utara
Kekurangan dari Model Pertama : 1.
Garis komando dan rentang kendali antara Walikota kepada Camat dan Kepala DesaLurah terlampau jauh dan luas, sehingga ada potensi
keluarga dan pengendalian out of control, meskipun hal ini dapat diatasi dengan lebih memperkuat posisi Walikota.
2. Komunikasi kerja antara Wlaikota dengan Camat bersifat prosedural
dan hirarkis sehingga pengambilan keputusan mengenai masalah- masalah penting tidak dapat dilakukan secara cepat.
3. Kewenangan komando antara Kepala Dinas kepada Camat jadi kurang
kuat karena posisinya yang termarginalisasi. Pada sisi lain, Walikota terlampau disibukkan dengan teknis sehingga kekurangan waktu untuk
berfikir strategik berskala nasional.
Berbeda dengan model pertama diatas, pelimpahan model kedua dilakukan secara berjenjang. Gambarnya adalah sebagai berikut :
Gambar 2 Model Pelimpahan Kewenangan Berjenjang dari Kepala Dinas, Camat
dan Kepala Lurah WALIKOTA
KEPALA DINAS CAMAT
Kepala DesaLurah
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : Arus Pendelegasian Kewenangan
Arus Hubungan Kerja Arus Pertanggung Jawaban
Melalui
Adpaun kelebihan dan kekurangan model 2 yaitu sebagai berikut : Kelebihan dari Model Kedua :
1. Walikota mendelegasikan sebagai kewenangan Pemerintah hanya kepada
Kepala Dinas, sehingga rentang kendalinya terbatas. Pertanggungjawaban juga hanya dilakukan dari Kepala Dinas kepada Walikota, sehingga lebih
mudah diketahui keberhasilan atau kegagalan suatu misi yang diberikan. 2.
Karena tidak mengurusi lagi hal-hal yang bersifat teknis operasional Lapangan. Walikota lebih banyak memiliki waktu, tenaga dan pikiran
untuk hal-hal yang bersifat strategis dan penting serta berskala Nasional sesuai dengan kedudukannya sebagai Kepala Daerah.
Kekurangan dari Model Kedua : 1.
Walikota tidap dapat secara langsung mengawasi dan mengendalikan aktifitas Camat maupun Kepala DesaLurah sehingga pemahaman
Wlaikota mengenai kinerja Kecamatan, Desa dan Kelurahan tergantung pada informasi dan laporan vane disampaikan oleh Kepala Dinas.
2. Karena berada pada perintah Kepala Dinas, loyalitas Camat, Kepala
DesaLurah lebih kepada Kepala Dinas dibandingkan kepada Walikota, hal
Universitas Sumatera Utara
ini dapat diminimalkan dengan memilih Kepala Dinas yang betul-betul orang kepercayaan Walikota.
Sesuai dengan paradigma Reinventing Government maupun Good
Governance, Pendelegasian sebagai kewenangan pemerintah dari Walikota kepada Camat harus dapat memaksimalkan nilai 4E yaitu :
1. Efektifitas
2. Efisiensi
3. Keadilan
4. Ekonomi
Pendelegasian kewenangan bukan hanya sekedar memindahkan kewenangan yang dijalankan secara langsung oleh Walikota kepada Camat,
melainkan dalam rangka meningkatkan efektifitas dari efisiensi pemberian pelayanan kepada masyarakat serta penggunaan dana dan fasilitas publik untuk
kepentingan publik. Selain itu, pendelegasian kewenangan tersebut harus dapat memenuhi dan meningkatkan keadilan masyarakat, termasuk didalamnya
memperoleh akses pada fasilitas dan akses yang setara terutama untuk kelompok masyarakat yang selama ini terpinggirkan. Pada sisi lain, pendelegasian
kewenangan harus mampu menjadi pengungkit kegiatan ekonomi masyarakat sehingga menjadi lebih produktif. Dengan perkataan lain, pendelegasian
kewenangan jangan sampai memperpanjang jenjang birokrasi dan menciptakan ekonomi biaya tinggi yang membuat masyarakat menjadi tidak produktif dan
kalah bersaing dengan mancanegara.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan pendelegasian sebagian kewenangan pemerintahan dari Walikota kepada Camat, yaitu :
1. Untuk mempercepat pengambilan keputusan berkaitan dengan
kepentingan dan kebutuhan masyarakat setempat. 2.
Untuk mendekatkan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat. 3.
Untuk mempersempit rentang kendali dari Walikota kepada Kepala DesaLurah.
4. Untuk kaderisasi kepemimpinan.
Tujuan pendelegasian kewenangan kepada camat sebagaimana dikemukakan di atas berlaku pula bagi camat-camat di wilayah hukum Kota
Medan. Dilihat dari asal usul kewenangan yang dijalankan oleh Camat, dapat
dibedakan antara kewenangan atribut dan kewenangan delegatif. Kewenangan atribut adalah kewenangan yang melekat pada seseorang pejabat karena diatur
oleh peraturan perudang-undangan. Pada masa Undang-undang No. 5 Tahun 1974, Camat sebagai kepala Wilayah mempunyai kewenangan atribut
sebagaimana diatur dalam Pasal 80 dan 81 Undang-Undang tersebut. Kepada setiap orang yang telah dilantik sebagai kepala wilayah maka pada dirinya secara
otomatis telah melekat kewenangan yang diatur di dalam pasal tersebut. Sedangkan menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 kewenangan camat
bersifat delgatif, artinya camat baru memiliki kewenangan apabila ada tindakan aktif dan Walikota mendelegasikan sebagian kewenangan pemerintahan
kepadanya.
Universitas Sumatera Utara
Adapun sebagian kewenangan Walikota Medan yang dilimpahkan kepada Camat Kecmatan Tembung meliputi:
1. Bidang Pemerintahan Umum
a. Pemberian fasilitas, pengawasan dalam rangka penyelenggaraan
pemerintah desa, berupa pengusulan calon Careteker Kepala Desa. b.
Pemberian fasilitas terhadap lembaga-lembaga desa dalam rangka pelaksanaan otonomi desa:
• Sosialisasi pembuatan APB Kelurahan • Sosialisasi pelaksanaan tugas-tugas Pemerintahan Desa dan
Pemerintahan Kelurahan. • Melakukan pembinaan administrasi pemerintahan
DesaKelurahan. c.
Mengusulkan penjatuhan sanksi administratif kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kotamadya terhadap pelanggaran yang
dilakukan oleh Kepala Desa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d.
Pembinaan, pemanfaatan dan pengawasan terhadap kekayaan desa, inventariasi kekayaan desa seperti tanah kas desa, tanah wakaf dan
sebagainya. e.
Melakukan pembinaan terhadap prasarana fisik Pemerintah Desa Kelurahan termasuk juga dalam hal ini monitoring papa monografi
desa dan himbauan untuk merawat kantor desa, program jumat bersih setiap minggu.
Universitas Sumatera Utara
f. Melakukan koordinasi pelaksanaan tugas pemerintahan terhadap
perangkat daerah dan instansi vertikal yang ada di kecamatan. g.
Melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan pemerintah kelurahan.
h. Pemberian fasilitas dalam rangka [enyelenggaraan pemerintah
kelurahan. i.
Melakukan usaha penyelenggaraan kegiatan pemantapan kesatuan bangsa.
j. Melaksanakan pengkajian masalah strategis kecamatan.
k. Pemberian fasilitas pembedayaan masyarakat desa.
l. Pemberian fasilitas terhadap kegiatan pengembangan kehidupan
kerukunan beragama dan umat beragama. m.
Membina kegiatan Badan Amil Zakat BAZ sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
n. Pemberian fasilitas pembinaan budaya dan kesenian daerah.
o. Penyelenggaraan administrasi kependudukan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. p.
Meneliti, melegalisir, surat keterangan ahli waris yang diterbitkan oleh Kepala DesaLurah.
q. Pembinaan satuan pamong polisi praja.
r. Pembinaan terhadap perlindungan masyarakat Linmas
s. Fasilitas penyelenggaraan administrasi Pemerintahan Desa dan
Kelurahan.
Universitas Sumatera Utara
t. Mengusulkan
Anggaran RutinPembangunan KecamatanKelurahan setiap tahun Anggaran sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. u.
Mengambil langkah-langkan kebijakan yang dianggap perlu demi terciptanya ketentramanketertiban masyarakat dan berjalannya
roda pemerintahan di kecamatan. v.
Menetapkan usulan rencana proyek pembangunan yang diajukan dari DesaKelurahan ke Kecamatan.
w. Pemberian fasilitas dan koordinasi pelaksanaan pembangunan serta
pengembangan kekayaan daerah, termasul=k aset daerah, aset DesaKelurahan dan set BUMNBUMD.
x. Pemberian fasilitas usaha gotong royong masyarakat dan
melaksanakan penyuluhan dalam rangka menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab dalam pengembangan.
y. Mediaor dan fasilitas terhadap perselisihan yang timbul antar
Pemerintahan Desa dan BPD. z.
Pemberian fasilitas kepada Ormas, Orsospol, OKP, dan Organisasi Profesi.
aa. Pemberian fasilitas terhadap penyelenggaraan pemilihan umum.
bb. Memimpin kegiatan upacara-upacara nasional maupun daerah di
tingkat kecamatan.
Universitas Sumatera Utara
cc. Melaksanakan evaluasi laporan pertanggung jawaban pelaksanaan
tugas kepala desa untuk diteruskan kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kotamadya.
dd. Mengajukan usul pemberhentian Kepala Desa yang diajukan oleh
Badan Perwakilan Desa PBD kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kotamadya.
ee. Menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan Caretaker Kepala
Desa. ff.
Mengkoordinasikan dan mengendalikan penanggulangan bencana alam dan bencana lainnya.
gg. Menerbitkan surat keputusan tentang penangkatan dan
pemberhentian anggota Badan Perwakilan Daerah BPD atas nama Walikota.
hh. Melaksanakan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas-tugas
anggota DPD. ii.
Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pemilihan Kepala Desa dan anggota BPD.
jj. Pembinaan dan pengawasan terhadap perpustakaan
DesaKelurahan. kk.
Pembinaan dan pengawasan terhadap arsip yang bernilai guna. ll.
Menerbitkan rekomendasi terhadap penerbitan izin yang dikeluarkan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
2. Bidang Sosial
a. Pengkoordinasian, pengendalian dalam rangka penanggulangan
bencana alam, wabah, penyakit menular serta rawan pangan. b.
Pengkoordinasian, pengendalian dalam rangka penanggulangan masalah sosial serta masalah kenakalan remaja, korban
penyalahgunaan narkoba dan anak terlantar, fakir miskin, gelandangan dan pengemis serta keluarga dengan kondisi
perumahan dan lingkunagn tidak layak. c.
Pemberian fasilitas kegiatan pembinaan kesejahteraan keluarga di wilayah kerjanya.
d. Pemberian fasilitas kegiatan organisasi kemasyarakatan dan
organisasi sosial di wilayah kerjanya. e.
Pemberian fasilitas kegiatan pengemabangan kesehatan masyarakat.
f. Melegalisasi surat-surat miskin yang diperlukan masyarakat,
3. Bidang Pertanahan
a. Pemberian informasi tentang rencana penyediaan tanah untuk
keperluan pengembangan. b.
Pengkoordinasian, pengawasan, pengendalian, kegiatan yang dilaksanakan kepada DesaKelurahan dalam melaksanakan catur
tertib pertanahan dan program pertanahan lainnya. c.
Pengawasan dan pemantauan dalam pelaksanaan kegiatan pembebasan tanah.
Universitas Sumatera Utara
d. Pengawasan terhadap peruntukan dan pemanfataan tanah.
e. Pemberian fasilitas dan mediator penyelesaian sengketa tanah
melalui musyawarah mufakat. f.
Pengawasan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan tanah terlantar, tanah Negara bebas dan tanah lainnya.
g. Pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan dalam pelaksanaan
administrasi tanah milik instansi pemerintah atau dikuasai pemerintah.
h. Rekomendasi hak-hak atas tanah, baik penerbitan maupun
perpanjangan. i.
Ikut serta sebagai anggota Tim Pembebasan tanah yang diterbitkan Kepala DesaLurah atas tanah Negara yang diusahai atau dikuasai
oleh perorangan atau badan hukum. j.
Meneliti, menyaksikan dan melegalisasi pengalihan hak atas tanah Negara melalui ganti rugi, hibah dan cara lain yang tidak
bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
4. Bidang Pendidikan dan Pengajaran
a. Pemberian fasilitasn kegiatan pengembangan bidang pendidikan
generasi muda badan peningkatan peranan wanita. b.
Pemberian fasilitas kegiatan pengembangan bidang olahraga. c.
Membina dan memonitor kegiatan proses belajar mengajar di Sekolah Dasar.
Universitas Sumatera Utara
5. Bidang Pertanian.
a. Pembinaan, pengkoordinasian dan pengawasan penyelenggaraan
program pembangunan pertanian di wilayah kerjanya. b.
Pengkoordinasian penyaluran bantuan saprodi dan kredit dalam rangka menunjang keberhasil program peningkatan taraf hidup
petani. c.
Membina, mengawasi dan memonitor pelaksanaan pola kemitraan. d.
Melakukan koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan rehibilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dan
pengairan. e.
Melakukan koordinasi pembinaan, pengawasan dan pengendalian P3A.
f. Melakukan koordinasi terhadap pengendalian banjir.
g. Menyelenggarakan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data statistic pertanian tanaman pangan dan holtikultura di lingkungan kerja kecamatan.
6. Bidang Industri dan Perdagangan
a. Pembinaan prasarana fisik perekonomian di wilayah kerjanya
b. Membina dan mengembangkan industri kecilindustri rumah
tangga c.
Mengawasi dan memonitor penyaluranharga-harga 9 sembilan bahan pokok.
Universitas Sumatera Utara
7. Bidang Koperasi
a. Pemberian fasilitas untuk perkoperasian dari golongan ekonomi
lemah di wilayah ekrjanya. b.
Pembinaan dan pengawasan bidang penanaman modal bagi PMA dan PMPN.
8. Bidang Pekerjaan Umum
a. Pembinaan dan pengawasan proyek-proyek pembangunan untuk
Pemerintah DesaKelurahan di wilayah kerjanya. b.
Monitoring dan membuat laporan berkala dan insidentil kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kotamadya terhadap
pelaksanaan kegiatan proyek-proyek pembangunan di Kecamatan. c.
Mengawasi pelaksanaan penggalian jalan dan beram jalan umum untuk kepentingan proyek-proyek pembangunan seperti: telepon,
listrik, pipa, gas, air minum dan sebagainya. d.
Memelihara kebersihan beram jalan kabupaten. e.
Melakukan pengawasan terhadap setiap bangunan agar dilaksanakan sesuai dengan Surat Izin Mendirikan Bangunan.
f. Memberikan teguran lisan maupun tulisan atas pelanggaran
terhadap Surat Izin Mendirikan Bangunan. g.
Melakukan pemberhentian terhadap bangunan yang tidak memiliki izin mendirikan bangunan.
Universitas Sumatera Utara
9. Bidang Lingkungan Hidup
a. Pengkoordinasian pengawasan dan pelaksanaan langkah-langkah
penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran lingkungan. b.
Pemberian pengembangan kelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam serta pencegahan pencemaran lingkungan.
c. Melakukan kegiatan pemantauan terhadap usaha pengembangan
potensi dan kualitas sumber daya alam.
10. Bidang Ketenagakerjaan
a. Membina dan fasilitas ketenagakerjaan
b. Mengawasi tenaga kerja asing
c. Menandatangani kartu izin tenaga kerja Indonesia
d. Melakukan pembinaan terhadap serikat pekerjaserikat buruh.
11. Bidang Perhubungan
a. Pembinaan dan pengkoordinasian penggunaan jalan dan angkutan
jalan umum. b.
Mengkooordinasikan pelaksanaan tertib lalu lintas. c.
Pengawasan terhadap rambu-rambu lalu lintas. d.
Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomo 5 Tahun 2000 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum.
e. Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomo 10 Tahun 2000 tentang
Retribusi Khusus Parkir.
Universitas Sumatera Utara
f. Pelaksanaan Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2000 pasal 5 ayat 6
huruf I tentang Retribusi Penutupan Jalan untuk keperluan komersial, huruf g tentang Retribusi Penutupan Jalan untuk
keperluan pesta, huruf h tentang Retribusi Penutupan Jalan untuk keperluan sosial.
g. Pelaksanaan Peraturan Daerah No. 23 Tahun 2000 tentang
Pemberian Izin Usaha dan Pengutipan Retribusi Izin Usaha Becak Bermotor.
h. Pelaksanaan Peraturan Daerah No. 7 tahun 2000 tentang Pemberian
Izin Operasi dan Pengutipan Retribusi Izin Becak Bermotor.
12. Bidang Pertenakan
a. Pembinaan dan pengawasan terhadap usaha-usaha peternakan
masyarakat b.
Pengendalian pembinaan usaha peternakan di Kecamatan. c.
Melakukan pendataan ternak dan usaha peternakan. d.
Koordinasi terhadap populasi ternak. e.
Pengawasan terhadap pemotongan hewan ternak.
13. Bidang Kehutanan
a. Melakukan koordinasi pengawasan dan pengendalian terhadap
usaha pemanfaatan dan penggunaan hutan. b.
Melakukan inventarisasi data potensi hutan di wilayah kerjanya.
Universitas Sumatera Utara
c. Pemberian fasilitas terhadap usaha penghijauan konservasi tanah,
konservasi sumber daya alam serta upaya perbaikan dan perlindungan fungsi hutan, tanah dan air.
14. Bidang Perikanan dan Kelautan
a. Memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap usaha
taninelayan. b.
Memberikan fasilitas terhadap kegiatan pemberdayaan masyarakat tani dana nelayan.
c. Melakukan pengumpulan data dalam rangka menyusun program
pembangunan bidang perikanankelautan. d.
Pengkoordinasian dan pengawasan terhadap usaha pembudidayaan ikan.
e. Pelaksanaan Peraturan Daerah No. 8 Tahun 1999 tentang Retribusi
tempat pendaratan kapal. f.
Pelaksanaan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 1999 tentang Retribusi Pengujian Kapal Perikanan.
15. Bidang Kependudukan
a. Melegalisasi surat-surat yang diperlukan masyarakat yang
menyangkut bidang kependudukan dan tenaga kerja. b.
Mendatangani KTP dan Kartu Keluarga.
Universitas Sumatera Utara
16. Bidang Perkebunan
a. Melaksanakan pengawasan dan koordinasi terhadap
penyelenggaraan program pembangunan bidang perkebunan di wilayah kerjanya.
b. Pengkoordinasian terhadap peredaran pupuk dan obat-obatan
tanaman perkebunan. c.
Melaksanakan pendataan perkebunan serta potensi lahan perkebunan.
d. Pengkoordinasian terhadap peredaran dan penjualan hasil produksi
perkebunan. e.
Memonitor harga pasar komiditi perkebunan di wilayah kerjanya. f.
Melakukan koordinasi dalam melakukan pengawasan dan monitoring pola kemitraan.
g. Mengawasi dan memonitor pelaksanaan penyuluh lapangan di
bidang perkebunan
17. Bidang Ketahanan Pangan
a. Pengkoordinasian penyaluran, pemanfaatan dan pengembalian
bantuan saprodi dan kredit dalam menunjang keberhasilan program peningkatan taraf hidup petani.
b. Pengawasan sarana produksi Pupukbenih untuk menghindari
pemalsuan di lapangan. c.
Monitoring distribusi dan harga pangan di lapangan.
Universitas Sumatera Utara
18. Bidang Kepariwisataan
a. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap usaha
kepariwisataan. b.
Pemberian fasilitas dalam rangka pengembangan usaha kepariwisataan.
c. Melakukan pendataan terhadap kegiatan usaha kepariwisataan.
19. Bidang Kebersihan dan Pertanaman
a. Pelaksanaan terhadap retribusi kebersihan pada lingkungan
Perumnas dan Real Estate. b.
Pembinaan dan pengawasan kebersihan terhadap lingkungan tempat tinggal, permukiman dan tempat umum lainnya.
20. Bidang Pasar
a. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas terhadap KUPT pasar.
b. Melaksanakan pendataan usaha pengembangan pasar.
c. Melaksanakan koordinasi penertiban lokasi pasar
d. Melaksanakan koordinasi peningkatan kebersihan di lingkungan
pasar.
21. Bidang Permukiman dan Pengembangan Wilayah
a. Melakukan koordinasi terhadap sarana pemukiman dan kesehatan
lingkungan pemukiman penduduk. b.
Mengawasi dan menertibkan bangunan rumah penduduk agar sesuai dengan tata ruang kecamatan.
Universitas Sumatera Utara
c. Menertibkan izin bangun rumah tempat tinggal 1 satu lantai
ukuran maksimum 80 m
2
22. Bidang Informasi, Komunikasi dan Telematika
a. Koordinasi dan konsultasi serta hubungan kerjasama antar instansi,
dunia usaha dan lembaga komunikasi dalam seluruh kegiatan media masa.
b. Pembinaan dan bimbingan terhadap juru penerangan.
c. Merekomendasikan pembuatan DP-3 juru penerangan kecamatan
setiap tahun sebagai bahan pertimbangan. d.
Menandatangani rekapitulasi daftar hadir juru penerangan kecamatan setiap bulan.
e. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas operasional juru
penerangan sebagai petugas pelayanan informasi kecamatan. f.
Melaksanakan pembinaan dan pengawasan tugas-tugas juru penerangan sebagai aparat pemerintah daerah penegakan displin,
teguran lisantulisan dan lain-lain sampai dengan tingkat hukuman disiplin sedang.
g. Melaksanakan koordinasi, integrasi dan singkronisasi pelayanan
informasi melalui lembaga komunikasi media tradisional dan komunikasi sosial.
h. Perumusan kebijakan pembangunan dan pengolaan Balai Informasi
Kecamatan BIK serta Pos Pelayanan Informasi Pedesaan Posyindas.
Universitas Sumatera Utara
i. Fasilitas dan pembinaan kelompok informasi kecamatan dan
pedesaan antara lain kelompencapir dan sebagainya. j.
Pembinaan dan pengawasan peredaran dan pertunjukan film, rekaman video, caset dan VCD.
k. Izin pertunjukan film komersial.
l. Penerbitan dan pengawasan pemasangan reklame, spanduk
billboard yang telah mendapat izin pasang.
B. Peranan Kecamatan Dalam Menjalankan Pelimpahan Tugas