2.4. Metode Pengereman Motor Listrik
Metode pengereman motor listrik menggunakan sistem elektrik mempunyai dua cara, diantaranya dengan metode pengereman dinamis dan
dengan metode pluging. Masing – masing metode ini mempunyai kelebihan
dan kekurangan masing – masing namun mempunyai tujuan yang sama
yaitu sama – sama bertujuan untuk menghentikan putaran motor.
2.5. Metode Pengereman Secara Plugging
Metode ini mampu menghentikan motor lebih cepat. Prinsip kerjanya adalah membalikkan arus angker dengan cara membalik terminal sumber.
Sehingga akan didapat kondisi motor berputar balik seiring polaritas sumber terbalik [3].
2.6. Metode Pengereman Dinamis
Pengereman ini dilakukan dengan melepaskan jangkar yang berputar dan sumber tegangan kemudian memasangkan tahanan pada terminal
jangkar [3].
2.7. Teori FIsika pada Motor DC
Teori fisika yang mencakup pada motor DC diantarannya gaya, torsi, kecepatan dan percepatan
2.7.1. Gaya
Gaya adalah perubahan atau pergeseran benda bermassa yang berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya pada keadaan diam. Satuan
gaya sering dilambangkan newton N. Terjadinya gaya dipengaruhi oleh suatu massa dan percepatan pada suatu benda. Seperti yang dijelaskan pada
hokum newton II dimana percepatan yang timbul pada suatu benda karena pengaruh suatu gaya tertentu, besarnya berbanding lurus dan searah dengan
gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa benda [4]. 2.1
Keterangan :
F = gaya yang bekerja pada benda newton m = massa benda kg
a = percepatan pada benda mdet
2
2.7.2. Torsi
Torsi atau yang sering disebut juga momen adalah gaya putar yang menyebabkan suatu objek berputar. Sebagai contoh jika motor listrik dialiri
arus. Maka porosnya akan berputar. Disini akan didapatkan hubungan antara energy listrik dan energi mekanik yang dihantarakan. Energi akan
dianalisa sebagai torsi.
Gambar 2. 1 Sistem Torsi Torsi T dihasilkan dari perkalian gaya dan jari
– jari panjang lengan pengungkit dan diberi satuan N-m.
T = Fxr 2.2
Dimana : T = torsiNm
F = gayaN