Mahsun,  2007:95.  Dengan  adanya  metode  cakap  ini  bertujuan  untuk mengetahui  berupa  percakapan  antara  subjek  dengan  peneliti,  Teknik  ini
dipergunakan untuk menjaring data tentang elemen bunyi yang berkembang pada anak  urutan  perkembangan  bunyi  yang  diperoleh,  serta  variasi  bunyi  yang
muncul.  Di  samping  itu  teknik  lain  yang  digunakan  adalah  elisitasi  atau pemancingan.  Elisitasi  dalam  penelitian  ini  dimaksudkan  untuk  mendapat
pancingan  atau  konfirmasi  apakah  suatu  elemen  bunyi  memang  muncul  atau belum,  sehingga  bisa  diyakini  bahwa  suatu  elemen  memang  sudah  atau  belum
muncul pada usia atau fase tertentu.
3.4. Instrumen Penelitian
Dalam  penelitian  ini,  instrumennya  adalah  peneliti  yang  berbekal  teori pemerolehan bahasa dibantu dengan metode simak dan cakap. Selanjutnya, ketika
penelitian  semakin  jelas,  maka  kemungkinan  akan  dikembangkan  menjadi penelitian  instrumen  sederhana,  yang  diharapkan  dapat  melengkapi  data  dan
membandingkan  yang telah ditemukan melalui observasi  Sugiyono, 2012:  223- 224.  Peneliti  telah  melihat  bagaimana  perkembangan  bahasa  anak-anak  di
kehidupan  sehari-harinya.  Hal  tersebut  bisa  memudahkan  peneliti  dalam mengupayakan hasil penelitian secara maksimal.
3.5. Teknik Analisis Data
Teknik  analisis  data  yang  dilakukan  dalam  penelitian  ini    mengacu  pada kajian  analisis  deskripstif.  Analisis  deskriptif  yang  dimaksud  adalah  analisis
dengan merinci dan menjelaskan secara panjang lebar keterkaitan data penelitian dalam  bentuk  kalimat  Nurastuti,  2007:  203.  Peneliti  menggunakan  langkah-
langkah berikut untuk menganalisis data dalam penelitian ini.
1. Tahap Klasifkasi
Peneliti mengelompokan
data penelitian
berdasrakan tahap
pemerolehan bahasa yang mengacu pada teori. 2.
Tahap Identifikasi Peneliti  melakukan  identifikasi  data.  Identifikasi  data  dilakukan
denagn mengkaji
tuturan-tuturan anak
dengan teori-teori
perkembangan bahasa anak. 3.
Tahap Interpretasi Peneliti  memberikan  pemaknaan  temuan-temuan  yang  ada  dalam
penelitian. 4.
Tahap Deskriptif Peneliti  memaparkan  hasil  kajian  dan  menyimpulkan  hasil
pembahasan.
68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data
Pemerolehan  bahasa  pertama  pada  anak  sangat  penting.  Bahasa  merupakan bagian  terpenting  dalam  kehidupan  manusia  untuk  berkomunikasi  dengan  yang
lainnya. Dengan adanya bahasa, informasi yang ingin disampaikan  dapat diterima dengan  baik  oleh  penutur  maupun  mitra  tutur.  Pembentukan  bahasa  terjadi  pada
usia  dini.  Pada  usia  0 –  1  tahun  adalah  peroide  yang  sangat  penting  bagi
pembentukan bahasa, dimana pada usia tersebut merupakan pembentukan bahasa si  anak  sebagai  dasar  untuk  memperoleh  atau  menyampaikan  informasi  dari  dan
kepada orang-orang yang ada disekitarnya. Bahasa  dapat  berkembang  seiring  dengan  berjalannya  waktu.  Dalam  hal  ini
psikolinguistik  sangat  berperan  penting  dalam  pembentukan  bahasa.  Linguistik lebih  mengacu  kepada  struktur  bahasa,  sedangkan  psikologi  mengacu  kepada
proses  berbahasa.  Dua  aspek  ini  sangat  diperlukan  untuk  mengetahui  cara berproses  berbahasa  di  setiap  tahapnya.  Dalam  pemerolehan  bahasa  pertama,
psikolinguistik  memaparkan  melalui  pakar-pakarnya  beberapa  cara    tahap pemerolehan bahasa.
Menurut  Atchison  1976  pemerolehan  bahasa  dapat  diketahui  dengan perfomansi bahasa yang dapat dilihat pada perkembangannya di setiap bulannya.
Begitu pun menurut Chomsky 1965 perkembangan bahasa anak karena  adanya
“alat  pemerolehan  bahasa”  Language  Acquistion  Device  LAD.  Alat  ini merupakan  pemberian  biologis  yang  sudah  diprogramkan  untuk  merinci  butir-
butir yang mungkin dari suatu bahasa. Dari  hasil  klasifikasi  menunjukan  ada  beberapa  tahapan  pemerolehan  bahasa
periode  usia  0  s.d  3  tahun,  diantaranya  menangis,  mendekur,  meraban,  pola intonasi,  tuturan  satu  kata,  tuturan  dua  kata,  infleksi  kata,  dan  kalimat  tanya
ingkar.  Dengan  adanya  tingkatan  pemerolehan  bahasa  itu,  peneliti  bisa mengetahui bahwa data-data yang ada sudah sesuai dengan tahapan pemerolehan
bahasa.  Kemudian,  setelah  mengetahui  tahapan  pemerolehan  bahasa,  peneliti ingin juga mengetahui pemerolehan bahasa anak usia 0 s.d 3 Tahun pada aspek
– aspek  bahasa  pada  setiap  percakapannya  atau  bunyi  yang  dikeluarkan  oleh  anak
pada saat percakapan terjadi. Aspek- aspek bahasa itu dilihat dan dan di teliti pada tataran 1 fonologi, 2 morfologi, 3 sintaksis, dan 4 diksi.
Data yang dianalisis oleh peneliti adalah pemerolehan bahasa pada anak usia 0 sampai  3  tahun.  Data  diambil  dari  pengamatan  peneliti  tentang  pemerolehan
bahasa  anak  di  Panti  Asuhan  dan  kalangan  keluarga  selama  tiga  bulan  periode Januari
– Mei 2015. Terdapat 5 subjek yang dianalisis dalam penelitian ini oleh peneliti.  Anak usia 0
– 1 tahun, 1 subjek; anak usia 1-2 tahun, 2 subjek; anak usia 2-3 tahun, 2 subjek.  Ada sekitar 30 tuturan yang dianalisis dalam penelitian ini.
4.2. Analisis Data