Manfaat Penulisan Usulan penggunaan media pembelajaran dengan aplikasi komputer untuk persiapan pendampingan penerimaan Sakramen Krisma.

8 BAB III Membahas tentang Media pembelajaran dengan aplikasi komputer. Pada bagian ini pembahasan diarahkan pada pemanfaatan salah satu aplikasi yang dipilih sebagai contoh. Meliputi penjelasan tentang Aplikasi komputer Adobe Flash CS4, Pemanfaatan Adobe Flash CS4 untuk membuat media pembelajaran, kekuatan media pembelajaran dengan aplikasi komputer, kelemahan media pembelajaran dengan aplikasi komputer. Dalam BAB IV penulis membahas pengembangan media pembelajaran dengan aplikasi komputer untuk persiapan penerimaan Sakramen Krisma. Pada bagian ini penulis berusaha mencari upaya pengembangan dan sekaligus melakukan pengembangan itu sendiri dalam bentuk sebuah media pembelajaran dengan aplikasi komputer. Bagian ini meliputi: Upaya pengembangan dan kreativitas untuk membuat media pembelajaran dengan aplikasi komputer dan solusi dan masukan untuk pengembangan media pembelajaran dengan aplikasi komputer. Pada BAB V berisi penutup dan saran yang meliputi kesimpulan dan ucapan syukur karena sudah bisa menyelesaikan pekerjaan ini. Selain itu juga usul dan saran untuk tulisan kemajuan dan perkembangan karya-karya selanjutnya. 9

BAB II KAJIAN TEORETIS TENTANG USULAN PENGGUNAAN MEDIA

PEMBELAJARAN DENGAN APLIKASI KOMPUTER UNTUK PERSIAPAN PENDAMPINGAN PENERIMAAN SAKRAMEN KRISMA Dalam BAB II ini akan dibahas kajian teori tentang judul tulisan ini. Bagian-bagian yang akan dikaji adalah pembelajaran, teori-teori perkembangan yang mempengaruhi proses pembelajaran seseorang, media pembelajaran, aplikasi komputer sebagai media pembelajaran, sakramen krisma dan persiapannya.

A. Pembelajaran

1. Definisi Pembelajaran

Semua bahasan pembelajaran pada tulisan ini dijelaskan bukan dalam konteks sekolah. Pembelajaran dijelaskan dalam konteks umum yang terjadi sehari-hari terutama dalam proses pembelajaran calon penerima Sakramen Krisma di paroki-paroki. Bagi Wenger “pembelajaran bukanlah aktivitas, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang ketika ia tidak melakukan aktivitas yang lain. Pembelajaran juga bukanlah sesuatu yang berhenti dilakukan oleh sesorang. Lebih dari itu pembelajaran bisa terjadi di mana saja dan pada level yang berbeda-beda, secara individual, kolektif ataupun sosial ” Miftahul Huda, 2014:2. Definisi Wenger memperlihatkan bahwa ternyata pembelajaran tidak terbatas sebagai sebuah aktivitas yang dilakukan sehingga dengan demikian akan berhenti dilakukan suatu saat. Pembelajaran memiliki dimensi yang sangat luas karena ia terjadi kapanpun, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI