79
CONTOH 6
1. Profil Perusahaan
Suatu toko yang dipimpin oleh Bapak Y yang berlokasi di kota besar, pada tahun 1993 mendapat fasilitas kredit Pinjaman Rekening Koran PRK
dengan plafon awal sebesar Rp 350.000.000,- dari salah satu bank swasta.
2. Riwayat Kredit
Pada saat krisi ekonomi, menurut debitur, beliau dengan susah payah masih sanggup untuk melaksanakan kewajibannya kepada Bank X
tersebut. 25 Januari 1999: Bank X memanggil debitur dan memberitahukan serta
“memaksa” agar debitur menyetujui untuk diadakan pemecahan kredit menjadi dua jenis, yaitu Pinjaman Rekening Koran PRK dan Pinjaman
Dana Angsuran PDK. April 1999: Debitur tidak sanggup lagi untuk melaksanakan
kewajibannya. Bank X terus menghitung bunga atas pinjaman debitur.
Saldo pinjaman terakhir adalah Rp. 763.048.394,-
3. Langkah-langkah Mediasi
• Langkah pertama, membaca dan menganalisis kasus secara terperinci dan membuat ringkasan kasus case summary dari kasus yang masuk.
80 • Langkah kedua, menelepon kuasa hukum debitur Bpk. Z, SH untuk
mengkonfirmasikan mengenai kasus kredit macet ini, dan didapat informasi bahwa kasus ini telah dibawa ke Pengadilan Negeri kota yang
bersangkutan, dan telah terjadi eksekusi lelang bulan Agustus 2002. • Langkah ketiga, memberikan saran kepada debitur melalui kuasa
hukumnya untuk menegosiasikan ulang mengenai penyelesaian kredit macetnya dalam aspek finansial.
CONTOH 7
1. Riwayat Kredit
27 Februari 1998: Terjadi kesepakatan kredit antara Sdr. ABC dengan salah satu bank swasta di Jakarta , dengan pokok kredit sebesar Rp.
100.000.000,- Bank swasta tersebut dilikuidasi dan semua kredit diserahkan ke BPPN.
23 April 2000: TPS Eks Bank Y tersebut memberikan rekening koran yang menyatakan saldo kredit terakhir atas nama Sdr. ABC adalah
sebesar Rp. 225.911.443,- 01 Oktober 2001: Total saldo kredit yang harus diselesaikan oleh Sdr.
ABC menurut print-out dari BPPN adalah sebagai berikut: Saldo Pokok
: Rp. 225.911.443
Tung. Bunga :
Rp. 141.133.396 Accr. Bunga
: Rp. 3.049.804
Accr. Denda :
Rp. 71.559.776
TOTAL :
Rp. 441.654.419
81 10 Oktober 2002: Sdr. ABC memohon koreksi atas pokok pinjaman
dari Rp 225.911.443,- menjadi Rp 100.000.000,- seperti semula dan memohon keringangan dalam penyelesaian kredit sesuai dengan
Keppres No. 56 tahun 2002.
2. Langkah-langkah Mediasi