38
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Desa Umbulharjo Cangkringan
1. Keadaan geografis
Desa Umbulharjo adalah salah satu desa di Kecamatan Cangkringan yang berbatasan:
Sebelah utara : KehutananGunung Merapi
Sebelah timur : Desa Kepuharjo
Sebelah selatan : Desa Wukirsari
Sebelah barat : Desa Hargobinangun Kecamatan Pakem
Luas wilayah Desa Umbulharjo 826 ha yang terdiri dari: a.
Tanah pertanian : 9,39 ha.
b. Tanah tegal dan pekarangan
: 627,461 ha. c.
Tanah bangunan dan halaman : 46,839 ha. d.
Tanah yang lain jalan, sungai : 142,31 ha. Jarak desa Umbulharjo dari Kecamatan Cangkringan adalah 8
km. Jarak tempuh dari Kabupaten Sleman adalah 17 km. Jarak tempuh dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah 26 km.
Ketinggian tanah dari permukaan air laut antara 600 - 900 m. Desa Umbulharjo memiliki curah hujan kurang lebih 1.060 mmtahun
dan suhu udara rata-rata kurang lebih 29
o
C. Jenis tanah yang ada di Desa Umbulharjo yaitu tanah berpasir. Tanah berpasir di Desa
Umbulharjo
berasal dari semburan lava atau lahar dari Gunung Merapi. Pemerintah Desa Umbulharjo juga memiliki perangkat desa yang
bertugas melayani masyarakat sekitar. Adapun daftar perangkat Desa Umbulharjo sebagai berikut:
Tabel IV.1 Daftar Perangkat Desa Umbulharjo
No Nama
Jabatan
Bejo Mulyo S.Pd Kepala Desa
Endri Sekretaris Desa
Sriyono Ka.Ur Pemerintahan
Sugeng Sunarto Ka. Ur Pembangunan
Misman, S.Ag Ka. Ur Permasyarakatan
Suranto Ka. Ur Keuangan
Paidi,Rn Ka. Ur Pelayanan Umum
Suryadi Ka. Ur Perencanaan
Haryono Staf
10 Dalimin
Staf 11
Wagimin Staf
12 Ramijo
Dukuh 1. PelemsariKinahrejo 13
Subagyo Dukuh 2. Pangukrejo
14 Surono
Dukuh 3. Gondang 15
M.Yusuf Dukuh 4. Gambretan
16 Marjomiyono
Dukuh 5. Balong 17
Sunarto Dukuh 6. Plosorejo
18 Samidi
Dukuh 7. Karanggeneng 19
Sarmin Dukuh 8. Plosokerep
20 Rejo Mulyono
Dukuh 9. Pentingsari Sumber
: Laporan
penyelenggaraan pemerintah
Desa Umbulharjo
Desa Umbulharjo Cangkringan dipimpin oleh Bapak Bejo Mulyo S.Pd yang didukung oleh beberapa staf yang bekerja di pemerintahan Desa
Umbulharjo dalam melayani masyarakat. Desa Umbulharjo memiliki sembilan dusun yang dipimpin oleh sembilan orang dukuh. Dukuh-dukuh
tersebut memimpin pedukuhan masing - masing dalam melayani masyarakat.
2. Keadaan Penduduk Desa Umbulharjo
Data monografi Desa Umbulharjo menunjukkan bahwa ada banyak sektor yang menjadi mata pencaharian pokok masyarakat,yaitu seperti
berikut: a.
Keadaan penduduk menurut mata pencaharian Desa Umbulharjo merupakan daerah yang memiliki
kandungan tanah berpasir yang cukup banyak. Volume pasir yang ada di Desa Umbulharjo berasal dari lahar atau lava dari
letusan Gunung Merapi pada tahun 2010. Pasir kiriman dari Gunung Merapi dimanfaatkan oleh masyarakat dan menjadi
salah satu mata pencaharian bagi masyarakat setempat yaitu menambang pasir. Tanah di wilayah Desa Umbulharjo juga
sangat subur dan sesuai untuk ditanami tanaman, seperti Akasia, Jati, Mahoni, Sengon, Pinus, bambu Apus, Petung,
Wulung dan berbagai tanaman keras lainnya. Selain ditanami tanaman keras tanah-tanah di daerah Desa Umbulharjo juga
sangat mudah ditumbuhi rumput dan ilalang. Selain sebagai penambang pasir, masyarakat Desa
Umbulharjo juga memelihara hewan ternak seperti sapi dan kambing. Makanan utama hewan ternak adalah rumput.
Tumbuhnya rumput dan ilalang dapat mendukung usaha ternak masyarakat setempat. Hampir setiap keluarga memiliki sapi.
Sapi yang dipelihara oleh masyarakat adalah sapi perah. Masyarakat mendapatkan penghasilan dengan menjual susu
sapi perah yang diperas setiap harinya. Pasca erupsi Gunung Merapi pada bulan oktober tahun
2010 masyarakat setempat yang kehilangan mata pencaharian mulai mencari nafkah di obyek wisata Lava Tour. Jenis
pekerjaan baru meliputi pedagang oleh-oleh, guide, Penyewaan motor trail, dan menjadi sopir jeep. Berikut keadaan penduduk
Desa Umbulharjo menurut mata pencaharian.
Tabel IV.2 Data Ketenagakerjaan Desa Umbulharjo Cangkringan Tahun
2009-2014 No
Penduduk menurut pekerjaan Jumlah
Pencari kerja penganggur 664
Penduduk bekerja menurut sektornya -
PNS -
Pegawai Swasta -
TNIPOLRI -
Wiraswasta -
Pensiunan -
Petani 45
205 7
135 46
902
Jumlah 1.102
Sumber: data monografi Desa Umbulharjo tahun 2009 Dari data di atas, diketahui bahwa sebagian besar
masyarakat desa Umbulharjo bekerja sebagai petani. Selain menjadi petani masyarakat juga berprofesi menjadi penambang
pasir. pada tahun 2010 setiap satu truk pasir dihargai Rp300.000,00. Selain menjual pasir dan batu di sungai,
masyarakat yang memiliki sapi perah menjual susu mereka
dengan harga Rp4.000,00 per liter. Biasanya setiap KK memiliki pendapatan per bulan sekitar Rp500.000,00.
Pendapatan masyarakat relatif tidak stabil karena penjualan pasir dan susu tidak selalu sama setiap harinya.
b. Sarana dan Prasarana di Desa Umbulharjo
1 Sarana Jalan
Sarana jalan merupakan salah satu pendukung dalam menghubungkan wilayah desa Umbulharjo dengan
wilayah lainnya
seperti Desa
Kepuharjo, Desa
Hargobinangun dan Desa Wukirsari. Jalan yang berada di Desa Umbulharjo cukup baik dan beraspal sehingga
mampu mendukung perekonomian masyarakat sekitar. Beberapa jalan ada yang belum diaspal karena berada dekat
hutan atau sungai seperti Sungai Kuning dan Sungai Opak. Namun ada juga yang rusak diakibatkan oleh truk yang
melewati jalan untuk mengambil pasir ke penambang pasir yang berada di sungai.
2 Sarana Jembatan
Jembatan merupakan sarana yang penting bagi masyarakat Desa Umbulharjo dalam memperlancar
kegiatan perekonomian dengan masyarakat wilayah lainnya. Desa Umbulharjo terletak di antara dua sungai
yaitu Sungai Kuning dan Sungai Opak. Jembatan selain menjadi penghubung dengan Daerah Pakem dan Kepuharjo
menjadi daya tarik bagi wisatawan karena pada saat melewati Sungai Kuning dan Opak. Wisatawan dapat
menikmati pemandangan Gunung Merapi pada saat melewati Sungai Kuning dan Sungai Opak.
3 Sarana Telekomunikasi
Sarana telekomunikasi di Desa Umbulharjo masih terbatas. Mayoritas masyarakat menggunakan telepon
genggam daripada memasang telepon di rumah. Disamping biaya yang mahal dengan telepon, di wilayah Desa
Umbulharjo belum banyak masyarakat yang memasang antena tranmisi sebagai penunjang alat komunikasi. Berikut
tabel sarana komunikasi yang ada di Desa Umbulharjo:
Tabel IV.3 Tabel sarana komunikasi Desa Umbulharjo tahun 2009-
2014 No
Jenis alat Komunikasi Jumlah
Kondisi
1 TeleponHP
1.547 Baik
2 PosSurat
- -
3 Pengeras SuaraLainnya
24 Baik
Sumber : monografi Desa Umbulharjo 2009-2014 B.
Gambaran Obyek Wisata Lava Tour 1.
Sejarah Obyek Wisata lava Tour Obyek wisata Lava Tour merupakan obyek wisata yang berada
di daerah bencana erupsi Gunung Merapi. Obyek wisata tersebut tepatnya terletak di Dusun Kinahrejo Desa Umbulharjo Kecamatan
Cangkringan Kabupaten Sleman DIY. Obyek wisata Lava Tour sebenarnya tidak hanya terletak di kawasan Dusun Kinahrejo, akan
tetapi semua obyek wisata Lava Tour berada di kawasan yang terkena bencana erupsi Gunung Merapi.
Munculnya Obyek wisata Lava Tour berawal dari adanya erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010. Erupsi Gunung Merapi
melenyapkan tempat tinggal, peternakan, lingkungan serta mata pencaharian masyarakat yang tinggal dekat dengan puncak Gunung
Merapi. Salah satu desa yang terkena dampak erupsi yaitu Desa Umbulharjo. Desa Umbulharjo memiliki Sembilan dusun. Dari
Sembilan dusun, dusun yang cukup dekat dengan puncak Gunung Merapi yaitu Dusun Kinahrejo, Pangukrejo dan Gondang. Hampir
semua wilayah Dusun Kinahrejo terkena dampak erupsi Gunung Merapi. Salah satu juru kunci Mbah Maridjan meninggal pada saat
awan panas menerjang wilayah Dusun Kinahrejo. Selain juru kunci Gunung Merapi, beberapa warga Dusun Kinahrejo juga meninggal
pada saat erupsi tersebut. Pada bulan November 2010 Gunung Merapi dinyatakan berada
pada level siaga. Masyarakat yang mengungsi ke tempat yang aman mulai kembali ke daerahnya untuk melihat keadaan kawasan pasca
bencana erupsi. Warga dan Tim SAR sekitar mulai melakukan pembersihan dan juga penyisiran ke daerah-daerah yang terkena erupsi
Gunung Merapi. Kegiatan tersebut dilakukan untuk menemukan saudara atau kerabat yang terkena bencana erupsi yang tidak
terevakuasi pada saat bencana terjadi. Selain melakukan penyisiran, masyarakat sekitar juga mulai meninjau tempat tinggal mereka
masing-masing. Rumah-rumah yang tidak terlalu parah atau bahkan hilang, mulai dibersihkan dari abu vulkanik. Pasca erupsi Gunung
Merapi warga masyarakat korban bencana erupsi mulai diberikan tempat tinggal sementara oleh Pemerintah dengan dibangunnya shelter
sementara. Shelter merupakan rumah yang terbuat dari bambu yang berukuran 6 x 6 m. Di dalamnya terdapat dua kamar tidur, satu ruang
tamu, kamar mandi serta dapur. Masyarakat korban bencana erupsi tinggal di shelter sekitar dua tahun karena pemerintah mulai
memberikan tanah untuk dibuat hunian tetap atau bangunan permanen untuk masyarakat korban erupsi yang kehilangan tempat tinggal.
Setelah beberapa bulan Gunung Merapi dinyatakan awas akhirnya pada bulan November tahun 2010 Gunung Merapi
dinyatakan siaga bahkan normal maka masyarakat pun mulai berdatangan ke kawasan pasca bencana erupsi Gunung Merapi.
Masyarakat dari luar daerah pun turut berdatangan untuk melihat keadaan daerah yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi. Dengan
banyak orang yang datang, jalan-jalan di Daerah Desa umbulharjo mengalami kemacetan. Kemacetan yang terjadi dimanfaatkan oleh
warga sekitar untuk memperoleh penghasilan. Salah satu usaha yang dilakukan oleh warga, yaitu menawarkan jasa ojek menuju kawasan
pasca bencana erupsi, menjajakan makanan dan minuman, serta menyewakan sepeda motornya. Mulai saat itu warga sekitar mulai
beralih profesi menjadi tukang ojek, pedagang warung makanan dan minuman, serta menjadi guide.
Selain beralih profesi menjadi guide dan penjaja makanan, masyarakat sekitar mulai menemukan bekas-bekas alat rumah tangga
serta tulang-tulang sapi. Dari penemuan-penemuan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar, beberapa warga mulai membuat museum mini
di bekas tempat tinggal mereka. Warga mulai memajang barang- barang yang terkena awan panas dan lava pijar seperti sepeda motor,
sepeda, kulkas, genset, jam dinding, botol minuman, peralatan makan, mesin jahit, tulang-tulang sapi, tulang kelinci, wayang dan barang-
barang lainnya yang terkena awan panas. Adanya obyek wisata Lava Tour menjadikan lahan
penghasilan untuk warga sekitar. Masyarakat yang dulu bekerja sebagai petani, peternak serta penambang pasir tidak bisa dilakukan
kembali pasca erupsi. Masyarakat juga harus kembali beraktivitas untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan banyaknya pengunjung
wisata yang datang menjadi peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan. Setelah pasca bencana erupsi masyarakat
Desa Umbulharjo mulai memberikan penawaran paket perjalanan mengelilingi
kawasan pasca
bencana erupsi
yaitu dengan
menggunakan mobil jeep. 2.
Gambaran Umum Obyek Wisata Lava Tour Pemerintah Desa Umbulharjo yang dipimpin oleh Bapak Bejo
Mulyo S.Pd dalam mengelola obyek wisata Lava Tour tidak hanya pemerintah yang mengelola tetapi bersama masyarakat setempat
terutama yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi agar
memberikan manfaat yang positif bagi pemerintah dan masyarakat sekitar. Berikut data tim pengelola obyek wisata Lava Tour di Desa
Umbulharjo.
Tabel IV.4 Daftar Tim Pengelola Wisata Lava Tour Desa Umbulharjo
No Nama
Jabatan
1 Bejo Mulyo S.Pd
Penasehat 2
Subagyo Hadi Ketua
3 Nartukiyo
Sekretaris 4
Sriyono Bendahara
5 Triyanto
Ass. Sekretaris 6
Maryanto Ass. Bendahara
7 Purnomo
Sie. Sarpras 8
Trubus Sie. Sarpras
9 Ramijo
Sie. Humas 10
Agus HS Sie. Humas
11 Riyanto
Sie. Keamanan 12
Eko Budianto Sie. Keamanan
13 Supriyanto
Sie. Keamanan 14
Naryono Sie. Sarpras
Sumber : Laporan penyelenggaraan pengelola obyek wisata Lava Tour Desa Umbulharjo
Obyek wisata Lava Tour terletak di kawasan bencana letusan Gunung Merapi. Kawasan bencana letusan terletak di Desa Umbulharjo
bagian utara yang meliputi dusun Kinahrejo, Pangukrejo dan Gondang. Obyek wisata Lava Tour dikelola oleh pemerintah serta masyarakat
setempat. Dimana pengelola wisata setiap harinya menjual tiket kepada pengunjung yaitu Rp3.000,00 untuk dewasa dan Rp2.000,00 untuk anak-
anak. Hasil penjualan tiket tersebut dialokasikan untuk kas Desa. Berikut data hasil penjualan tiket di obyek wisata Lava Tour pada tahun 2012
sampai 2014.
Tabel IV.5 Hasil Penjualan Tiket Obyek Wisata Lava Tour
Tahun Roda 2
Roda 4 Roda 6
2012 14.083
16.501 842
2013 30.979
43.204 1.965
2014 23.549
37.528 1.506
Sumber : Rekap data pengelola obyek wisata Lava Tour Dari data diatas jumlah tiket yang terjual setiap tahunnya
meningkat. Pada tahun 2013 peningkatan penjualan tiket lebih dari dua kali lipat penjualan tiket di tahun 2012. Pada tahun 2014 mengalami
penurunan penjualan tiket namun masih lebih besar jumlahnya dibanding pada tahun 2012.
Dari penjualan tiket obyek wisata Lava Tour, pemerintah Desa Umbulharjo yang dikelola oleh tim pengelola obyek wisata Lava Tour
mengalokasikan hasil penjualan tiket wisata tersebut ke beberapa bagian. Berikut pengalokasian hasil penjualan tiket retribusi obyek wisata Lava
Tour.
Tabel IV.6 Daftar Pengalokasian Karcis Retribusi obyek wisata
Lava Tour
No Alokasi
Dalam Persen
1 Petugas lapangan
60 2
Sarana dan Prasarana 13
3 Dana Dusun
10 4
Operasional Tim Pengelola 7
5 Dana Desa
5 6
Bantuan Komunikasi 2
7 Dana Sosial
1 8
Karang Taruna Desa 1
9 Operasional ketua kelompok
1
Jumlah 100
Sumber : Rekapitulasi Pembagian Prosentase pengelola obyek wisata Lava Tour
Dalam tabel di atas petugas lapangan memiliki persentase yang paling besar yaitu sekitar 60. Petugas lapangan seperti penjaga retribusi
tiket, petugas parkir, petugas informasi serta keamanan obyek wisata lava tour. Pengeluaran untuk petugas lapangan ini menjadi pemasukan bagi
masyarakat yang bekerja di wisata Lava Tour. Petugas lapangan bekerja sekitar 10 hari sekali. Pada saat akhir minggu atau musim liburan setiap
petugas dapat membawa pulang uang sebesar Rp150.000,00 –
Rp200.000,00. Selain menjadi petugas wisata obyek wisata Lava Tour, masyarakat
juga melakukan pekerjaan lain seperti menjadi driver jeep dimana setiap melakukan perjalanan dengan pengunjung, dapat memiliki penghasilan
sebesar Rp300.000,00 hingga Rp500.000,00. Jadi kebanyakan masyarakat Desa Umbulharjo terutama korban erupsi Gunung Merapi saat ini bekerja
sebagai driver jeep. Saat musim liburan driver jeep dapat melakukan 3-5 kali mendapatkan pengunjung untuk berkeliling kawasan Lava Tour.
Banyaknya wisatawan yang datang ke obyek wisata Lava Tour untuk menikmati pemandangan Gunung Merapi serta melihat kawasan pasca
erupsi Gunung Merapi, mengalami peningkatan. Seperti dibawah ini data jumlah pengunjung wisata Lava Tour.
Tabel IV.7 Rekap Data Jumlah Pengunjung Obyek Wisata Lava
Tour No
Tahun Jumlah Pengunjung
1 2012
113.559 2
2013 285.592
3 2014
235.229 Sumber : Laporan Pengelolaan obyek wisata Lava Tour
Dari data di atas dapat dilihat bahwa jumlah pengunjung atau wisatawan yang datang ke obyek wisata Lava Tour mengalami
peningkatan yang cukup pesat dari tahun ke tahun pasca erupsi Gunung Merapi. Peningkatan jumlah pengunjung mendukung penjualan tiket
retribusi ke kawasan obyek wisata Lava Tour. Banyaknya wisatawan yang datang pada saat musim liburan atau akhir pekan, sehingga saat-saat
musim liburan menjadi peluang kerja bagi warga setempat untuk menawarkan jasa ataupun barang ke wisatawan yang datang.
3. Fasilitas Obyek Wisata Lava Tour
Obyek wisata Lava Tour selain memberikan pemandangan Gunung Merapi juga memberikan fasilitas-fasilitas kepada para
pengunjung. Wisatawan harus membeli tiket di retribusi yang dijaga oleh petugas retribusi. Harga tiket juga sangat terjangkau yaitu
Rp3.000,00 saja per orang. Wisatawan dalam menuju kawasan obyek wisata Lava Tour akan banyak menemui penginapan-penginapan jenis
melati yang merupakan usaha masyarakat setempat, namun tidak semua orang membuka usaha penginapan. Tiba di kawasan Lava Tour
wisatawan akan menemui parkiran yang luas. Bagi pengunjung juga
disediakan toilet oleh pengelola wisata dimana toilet yang disediakan cukup banyak ditemui disekitar parkiran. Selain disekitar parkiran,
toilet juga dapat ditemui di dekat bekas rumah mbah Maridjan. Di kawasan obyek wisata Lava tour pengelola wisata juga menyediakan
tempat informasi sebagai tempat bagi pengunjung untuk mendapatkan penjelasan tentang wisata di Lava Tour. Di tempat informasi
wisatawan juga dapat melihat foto-foto yang dipajang yaitu foto-foto tempat-tempat yang menjadi tujuan wisata di kawasan erupsi Gunung
Merapi. Di tempat informasi tersebut terdapat foto-foto rumah mbah Maridjan yang terkena lahar panas, ternak sapi yang mati akibat awan
panas dan foto tentang tempat-tempat yang menjadi tujuan kunjungan wisata seperti batu alien, bukit Glagahsari, sungai Gendol, musium
mini, bunker serta beberapa tempat yang menjadi tujuan wisata di Lava Tour.
Selain itu wisatawan juga di sekitar parkiran akan menemui para pedagang oleh oleh seperti jadah tempe-tahu bacem, pecel, jahe instan,
kopi jahe khas merapi, bunga Edelweis, bunga-bunga khas pegunungan, topi, kacamata, serta kerajinan khas merapi. Selain
pedagang oleh-oleh dan pedagang makanan-minuman yang ada di sekitar parkiran, wisatawan juga akan menemui grup-grup Jeep yang
menawarkan paket wisata kepada pengunjung. Wisatawan akan menemui basecamp grup-grup Jeep seperti Belantara, Grinata, Hardtop
dan 86 di pinggir jalan menuju parkiran di Lava Tour. Grup jeep
tersebut menawarkan paket perjalanan wisata mengelilingi kawasan pasca erupsi Gunung Merapi.
Obyek wisata Lava Tour selain memberikan pemandangan alam Gunung Merapi yang indah juga memberikan pelayanan kepada
pengunjung seperti tempat informasi yang berfungsi untuk memberikan penjelasan kepada pengunjung tentang obyek wisata Lava
Tour. Di obyek wisata tersebut juga memiliki lahan parkir yang luas, dimana bus, mobil pribadi serta sepeda motor dapat parkir dengan
nyaman. C.
Deskripsi Responden Analisis deskriptif digunakan untuk mengertahui gambaran karakteristik
responden dan deskripsi variabel penelitian. Karakteristik responden yang diteliti hanya berdasarkan umur yang akan disajikan dalam tabel distribusi
frekuensi. Sedangkan deskripsi variabel penelitian disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan persentase.
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan umur disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel IV. 8 Deskripsi Umur Responden
Umur Jumlah
Persentase
17 – 25 tahun
40 13.42
26 – 35 tahun
112 37.58
36 – 45 tahun
97 32.55
Di atas 45 tahun 49
16.44
Total 298
100
Sumber: Data Primer diolah 2015 Berdasarkan tabel IV. 8 terlihat bahwa responden yang paling banyak
yang mempunyai umur 26 – 35 tahun yaitu 37.58 , kemudian diikuti oleh
responden yang berumur 36 – 45 tahun sebanyak 32.55 . Selanjutnya
responden berumur di atas 45 tahun sebanyak 16.44 dan responden yang berumur 17
– 25 tahun sebanyak 13.42 .
54
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN