Perkembangan Anak Usia 9-12 Tahun

prototipe buku yang dapat digunakan mereka untuk melakukan percobaan sederhana berkaitan dengan penjernihan air.

2.1.9 Perkembangan Anak Usia 9-12 Tahun

Anak usia 9-12 tahun adalah anak yang berada pada dua tahap perkembangan kognitif Piaget. Jean Piaget dalam Upton, 2012: 24 mengelompokkan tahap perkembangan kognitif anak. Usia 7-11 tahun berada pada tahap operasional konkret, pada tahap ini, anak mampu menyelesaikan masalah konkret. Sedangkan usia 11 tahun sampai dewasa, anak berada pada tahap operasional formal, pada tahap ini anak mampu menyelesaikan masalah-masalah abstrak secara konkret, menjadi lebih ilmiah berpikir, dan mengembangkan kepedulian tentang isu-isu sosial. Menurut Suparno 2001: 89 pada tahap pemikiran operasi konkret, operasi berkaitan langsung dengan objek, kumpulan objek dan perhitungan objek yang konkret. Pada tahap itu, fungsi operasi didasarkan pada pengamatan atau pengalaman dan bukan pada hipotetis. Sedangkan pada tahap operasi formal, pada tahap ini, logika remaja mulai berkembang dan digunakan, ia mulai suka membuat teori tentang segala sesuatu yang dihadapi. Pikirannya sudah dapat melampaui waktu dan tempat, tidak hanya terikat pada hal yang sudah dialami, tetapi juga dapat berpikir mengenai sesuatu yang akan datang karena dapat berpikir secara hipotetis. Berdasarkan paparan di atas tersebut, terlihat jelas bahwa anak usia 9-12 tahun anak sudah mampu menyelesaikan masalah konkret, menjadi lebih ilmiah berpikir, dan mengembangkan kepedulian sosial. Anak pada usia tersebut sudah memiliki pemikiran berkaitan dengan tanggung jawabnya terhadap permasalahan- permasalahan sosiallingkungan hidup. Percobaan-percobaan yang terdapat dalam buku praktikum yang dikembangkan peneliti memfasilitasi anak untuk dapat bersikap peduli terhadap permasalahan tentang minimnya air bersih di Sikabaluan.

2.2 Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, yaitu: Pertama, penelitian yang berjudul “Pengembangan Modul Pratikum Pada Pembelajaran IPA Materi Proses Pembentukan Tanah Kelas V SD Pangundi Luhur Sedayu”. Yang ditulis oleh Agnes Hari Setyaningsih Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Unversitas Sanata Dharma Setyaningsih, 2014. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk protipe berupa bahan ajar IPA yang mengutamakan keterampilkan proses yang dikemas dalam bentuk modul pratikum khususnya pada materi proses pembentukan tanah kelas V SD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk modul pratikum yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran IPA kelas V SD. Hal itu ditunjukkan : 1 Penilaian dari pakar IPA termasuk dalam kriteria sangat baik dan rata-rata skor sebesar 4,79. 2 Pakar Bahasa Indoensia menilai sebesar 4,97 yang termasuk dalam kriteria sangat baik. 3 Guru IPA kelas V SD memberikan nilai sebesar 4,14 dengan kriteria baik. 4 Hasil uji coba kelompok kecil menunujukkan bahwa produk bahan ajar yang dikembangkan dalam bentuk modul praktikum termasuk kriteria sangat baik dengan rata-rata skor sebesar 4,36.