Latar Belakang Masalah Perbedaan kecerdasan emosional antara meditator dan non meditator.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam rentang kehidupan, setiap individu melalui tahapan-tahapan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya. Setiap tahap perkembangan, individu selalu melakukan penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan- harapan sosial baru. Individu diharapkan memainkan peran baru, seperti peran suamiistri, orang tua serta pencari nafkah dan mengembangkan sikap-sikap baru, keinginan-keinginan dan nilai-nilai baru sesuai dengan tugas-tugas baru ini. Oleh karena itu penyesuaian diri merupakan hal yang dianggap khusus dan sulit dari rentang hidup seseorang karena individu diharapkan mengadakan penyesuaian diri secara mandiri. Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri karena tuntutan yang semakin besar, adanya harapan untuk mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab serta kemandirian emosional Hurlock, 1980. Oleh karena itu, individu diharapkan dapat menghadapi permasalahan secara lebih bijak. Namun, keadaan emosi yang cenderung tidak stabil dan kekurangsiapan menerima setiap perubahan yang terjadi pada diri seringkali membuat individu merasa tertekan. Keadaan yang labil ini dapat menyebabkan timbulnya masalah dan gangguan seperti masalah yang timbul dalam lingkungan pekerjaan, pendidikan, keluarga, hubungan bersosialisasi sampai pada pemilihan pasangan hidup yang tepat www.google.com . 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dalam rangka menghindari hal-hal negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, individu hendaknya memahami dan memiliki apa yang disebut kecerdasan emosional. Menurut Goleman 1999 kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain. Penelitian Daniel Goleman dari Universitas Harvard menunjukkan bahwa kecerdasan emosional lebih banyak berperan dalam menentukan keberhasilan seseorang, sedangkan intelegensi hanya menduduki posisi kedua setelah kecerdasan emosional. Penelitian ini juga sekaligus menumbangkan kepercayaan selama ini dimana IQ-lah yang paling penting dalam menentukan kesuksesan seseorang. Ternyata kecerdasan emosional memegang peranan penting dalam keberhasilan dan kesuksesan seseorang. Kecerdasan emosional menuntut orang untuk dapat memahami keberadaan dirinya, dimana dan pada situasi bagaimana ia berada www.google.com . Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati dan kecakapan sosial. Ketrampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosional antara lain kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya www.dudung.net. 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kecerdasan emosional seseorang terlihat dalam hal-hal seperti bagaimana individu mampu untuk memberi kesan yang baik tentang dirinya, mampu mengungkapkan dengan baik emosinya sendiri, berusaha menyetarakan diri dengan lingkungan, dapat mengendalikan perasaan, dan mampu mengungkapkan reaksi emosi sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada sehingga interaksi dengan orang lain dapat terjalin dengan lancar dan efektif www.e-psikologi.com. Salah satu upaya individu untuk mengendalikan diri dengan baik dalam rangka meningkatkan kecerdasan emosional adalah dengan melakukan suatu bentuk terapi yang ditawarkan oleh psikologi timur yaitu meditasi. Meditasi adalah suatu proses yang bertujuan untuk mempertahankan dan mencapai keadaan relaksasi yang dapat memperlambat gelombang otak individu dan membawa kesadaran yang lebih dalam Too, dalam Widiana, 1996. Meditasi sebagai suatu seni untuk menentramkan batin merupakan suatu ilmu yang sudah “kuno” yang berakar lebih dari 3000 tahun yang silam pada peradaban awal di lembah Sungai Indus yang sekarang dikenal sebagai India Dhyanasukha, 1990. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya patung-patung keramik yang dibuat kurang lebih 5000 tahun yang silam. Patung-patung yang melukiskan para Yogi yang sedang bermeditasi itu telah ditemukan utuh selama penggalian-penggalian peradaban Dravida di Mahenjo Daro di cekungan Sungai Indus Hall, 1999. Awalnya meditasi hanya dilakukan oleh orang yang telah berusia lanjut dimana orang lanjut usia dianggap sudah tidak memikirkan masalah duniawi Suryani, 1996. Namun seiring dengan perkembangan jaman yang serba modern ini yang kian diwarnai dengan aktivitas yang tinggi, selalu serba cepat, serba 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI banyak, serba lebih dari yang lain yang pada akhirnya menimbulkan dampak yang kurang baik bagi keadaan batin dan ketenangan hidup, maka banyak orang yang hidup dalam keadaan tegang, penuh kekhawatiran, tidak bisa tidur dan akhirnya mengakibatkan berbagai macam penyakit seperti sakit lambung, tekanan darah tinggi, sakit jantung, dsb Dhyanasukha, 1990. Oleh karena itu, untuk mengatasi efek dari tekanan-tekanan hidup itu diperlukan suatu metode untuk menjaga ketenangan dan ketentraman batin yaitu dengan melakukan meditasi. Disinilah perkembangan meditasi kian merebak di kalangan awam. Awam mulai mempelajari seni meditasi yang telah dipercaya sejak jaman dulu dapat membantu untuk mengatasi tekanan-tekanan mental tersebut. Meditasi merupakan suatu aktivitas menentramkan batin yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan obat penenang dan obat-obat tidur yang pada umumnya mengakibatkan ketergantungan Wulandari, 2002. Di samping itu meditasi yang dilakukan dengan benar akan membuat meditator orang yang mengikuti meditasi hidup lebih wajar, toleran, tangguh dan lebih tabah dalam menjalani kehidupannya Dhyanasukha, 1990. Meditasi merupakan aktivitas yang membuat meditator mengalami keadaan istirahat yang dalam dan sangat rileks yang biasanya dialami pada orang ketika tidur nyenyak. Keadaan ini memberikan kesempatan pada syaraf otak untuk mengendur dan menata dirinya kembali. Susunan syaraf yang menjadi normal kembali mempengaruhi seluruh sistem yang berada dalam tubuh Soegoro, 2002. Dengan keadaan yang normal tersebut maka dimungkinkan meditator tersebut untuk mengalami perkembangan kepribadian menuju kepribadian yang sehat Hall Lindzey, 2000. 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Riset-riset psikologis menemukan bahwa banyak manfaat yang diperoleh lewat latihan meditasi yaitu berhasil menangani masalah klinis diantaranya insomnia, kecemasan, phobia, hipertensi Widiana, 1996, membangkitkan tanggung jawab pribadi serta membangkitkan personal insight Shapiro, 1994. Meditasi juga mempunyai potensi psikoterapeutik yang berkaitan dengan pengalaman mistik dan proses yang mendatangkan penyembuhan. Di sisi lain meditasi bermanfaat sebagai kontrol dalam proses berpikir, meningkatkan sikap penuh perhatian dan kemampuan pengendalian emosi dan kemarahan Fontana, dalam Widiana, 1996. Setiap kali latihan meditasi dilakukan, seseorang akan berusaha mengenali proses mental yang muncul seperti perasaan gelisah, cemas, marah, senang, gembira, dll. Latihan yang terus menerus akan membawa individu pada kebiasaan yang baik yaitu selalu mengenal bentuk emosi yang muncul sehingga kontrol diri menjadi meningkat Soegoro, 2002. Kemampuan untuk mengontrol emosi yang diperoleh dari proses meditasi ini berkaitan erat dengan kecerdasan emosional dimana kemampuan tersebut merupakan salah satu aspek dari kecerdasan emosional. Oleh karena itu dapat dilihat bahwa meditasi merupakan salah satu upaya untuk menunjang individu meningkatkan kecerdasan emosional. Akan tetapi peneliti belum menemukan adanya penelitian yang berkaitan dengan kecerdasan emosional ataupun dengan meditasi. Penelitian atau jurnal yang telah dilakukan selama ini berkaitan dengan kecerdasan emosional adalah agresivitas remaja dengan kecerdasan emosional Djuwarijah, 2002, pelatihan emotional literacy dengan kecerdasan emosional Suyanti, Setiasih, Mangunhardjana, 2002, keberhasilan bermain game dengan 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kecerdasan emosional Aryaguna, 2001, dan pola permainan sosial dengan kecerdasan emosional Hartini, 2004. Sedangkan penelitian atau jurnal yang berkaitan dengan meditasi adalah meditasi dan sikap kreatif Ndoen, 1999, pengembangan kepribadian melalui olah rasa Nanik, 1999, dan kebermaknaan hidup meditator Widiana, 1996. Hal inilah yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian ini.

B. Rumusan Masalah