Hasil Wawancara Hasil penelitian

Tabel .8 Perbedaan Mean Pada Subjek Laki-laki Dan Perempuan Group Statistics 156 64,62 11,803 ,945 138 59,54 10,803 ,920 JK laki-laki perempuan TOTAL N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Independent Samples Test ,570 ,451 3,831 292 ,000 5,08 1,326 2,469 7,688 3,851 291,653 ,000 5,08 1,319 2,483 7,673 Equal variances assumed Equal variances not assumed TOTAL F Sig. Levenes Test for Equality of Variances t df Sig. 2-tailed Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper 95 Confidence Interval of the Difference t-test for Equality of Means Dari deskripsi diatas terlihat bahwa ada tingkat prasangka remaja kepada teman yang berbeda agama pada subjek laki-laki lebih tinggi dari subjek perempuan dengan nilai probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,01 p = 0,000 0,01. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan tingkat prasangka pada subjek laki-laki dan perempuan secara signifiikan.

2. Hasil Wawancara

Penelitian ini selain dilakukan melalui mengambilan skala juga dilakukan melalui wawancara pada 4 orang subjek. Wawancara yang dilakukan hanya sebagai data tambahan untuk memperkuat data kuantitatif yang diperoleh. Subjek rata-rata duduk di kelas dua SMU yang terdiri dari 3 subjek perempuan dan satu orang subjek laki-laki. Keempat subjek adalah remaja yang selama konflik berada di Ambon dan merasakan konflik sejak mereka masih duduk di SD. Salah satu subjek adalah anak yang selama konflik di Ambon pernah terlibat secara langsung dalam konflik. Pernah dipersenjatai namun sekarang ini telah mengikuti beberapa pembinaan oleh salah satu LSM yang melindungi hak-hak anak di Ambon. Kesimpulan dari wawancara pada 4 orang subjek sebagai berikut : Dari hasil wawancara dapat di simpulkan bahwa ketiga subjek pernah mempunyai teman yang berbeda agama dengan mereka namun hanya sewaktu SD sebelum Konflik terjadi di Ambon. Sejak Konflik di Ambon hubungan pertemanan dengan teman yang berbeda agama terputus dan hingga saat ini Mereka tidak mempunyai teman yang berbeda agama dengan mereka. Ketiga subjek cenderung berteman dengan teman yang seagama saja karena merasa lebih nyaman, lebih dekat. Ada perasaan takut dan menjaga jarak cenderung lebih berhati-hati juga perasaan tidak suka dan benci terlihat pada subjek1 afeksi 28-30,32,48-49 ;subjek 2,afektif 19,23-24 ;subjek 3 afeksi 22-24,27-28 dengan teman yang berbeda agama karena sejak konflik belum pernah lagi berteman dengan teman yang berbeda agama. Menurut ketiga subjek, ajaran agama merekalah yang paling benar dan ada perasaan-perasaan aneh terhadap ajaran agama yang berbeda dengan mereka terlihat pada subjek 1 kognitif 5- 6,10-12 ;subjek 2 kognitif11-13 ;subjek 3, kognitif 4-5. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan mereka terhadap ajaran agama lain. Ketiga subjek mempertanyakan apa yang mendasari atau bagaimana ajaran agama lain sehingga dalam suatu agama melakukan tindakan yang buat ketiga subjek terlihata aneh, contohnya penggunaan aksesoris yang menunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI keagamaannya. Selain itu berdasarkan yang mereka lihat dan dengar, menurut mereka teman-teman yang berbeda agama, dalam pergaulannya terlalu bebas dan cenderung memaksakan kehendak terlihat pada subjek 1 Kognitif 178- 181 ;subjek2 kognitif 109-114, 132-133. Namun buat ketiga subjek mereka mau dan mempunyai keinginan untuk membangun hubungan pertemanan apabila ada kesempatan, sehingga bisa membuka wawasan serta bisa berdiskusi tentang ajaran agama masing-masing sehingga tidak ada lagi kebingungan perasaan aneh terhadap ajaran agama lain. Sedangkan pada salah satu subjek yang pernah terlibat secara langsung dan aktif pada saat konflik di Ambon menyatakan bahawa subjek tetap memiliki perasaan tidak nyaman, perasaan tidak tenang, ada rasa dendam, tidak bisa berkomunikasi dengan baik dengan teman yang berbeda agama terlihat pada subjek4 afeksi16-18, 45-47 namun subjek berusaha agar perasaan-perasaan seperti ini tidak mengganggu kehidupannya. Subjek tetap membangun hubungan pertemanan dengan teman-teman yang berbeda agama dan subjek cenderung tidak mempunyai pandangan yang negatif terhadap ajaran agama teman yang lain. Menurut subjek setiap agama mempunyai tujuan yang baik. Hal ini mungkin disebabkan subjek telah mengikuti bimbingan pembinaan dan sampai saat ini masih tetap mengikuti bimbingan pembinaan pada salah satu organisasi yang memperhatikan anak-anak. Subjek saat ini ikut serta dalam proses-proses perdamaian yang dilakukan oleh organisasi yang memperhatikan anak-anak ini dan pada proses ini subjek menjadi lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi teman-teman yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berbeda agama dengan dirinya . Hal ini mau dilakukan oleh subjek karena subjek ingin memandang dan menjalani kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang, subjek ingin menyenangkan orang tuanya.

C. Pembahasan