Lokasi Penelitian Tata Cara Analisis Hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Subyek

1. Distribusi Umur Pasien

Karakteristik subyek berdasarkan umur pasien yang menggunakan obat pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 yakni sebagai berikut : Karakteristik Subyek Berdasarkan Umur Pasien 2,1 2,1 14,5 54,2 22,9 4,2 10 20 30 40 50 60 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 Umur Pasie n tahun Persentase Persentase Gambar 3. Distribusi Umur Pasien Rawat Jalan yang Menggunakan Obat Pada Masa Kehamilan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto Periode Oktober-Desember 2008 Dari gambar di atas diketahui bahwa distribusi umur pasien rawat jalan yang menggunakan obat pada masa kehamilan yang tertinggi adalah pada usia 25-29 tahun sebanyak 54,2 disebabkan karena hormon-hormon yang berperan dalam kehamilan ovulasi bekerja maksimal sehingga pada usia tersebut memungkinkan terjadinya kehamilan yang sehat. 24

2. Distribusi Umur Kehamilan

Karakteristik subyek berdasarkan umur kehamilan pasien rawat jalan yang menggunakan obat pada masa kehamilan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 disajikan dalam gambar berikut : Karakteristik Subyek Berdasarkan Umur Kehamilan 45.2 41.1 13.7 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 I II III Umur Kehamilan trimester Persentase Persentase Gambar 4. Distribusi Umur Kehamilan Pasien Rawat Jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 Keterangan : Trimester I : 0-12 minggu Trimester II : 12-28 minggu Trimester III : 28-3842 minggu Gambar di atas menunjukkan bahwa proporsi tertinggi kunjungan pasien di rumah sakit adalah pada umur kehamilan trimester pertama. Hal tersebut dapat terjadi karena pada trimester awal ini semua sistem organ ibu berubah untuk beradaptasi terhadap tuntutan yang muncul saat hamil sehingga seringkali ibu merasakan tidak enak badan. Dari data epidemiologi, mual dan muntah dalam kehamilan, atau sering disebut nausea dan emesis gravidarum adalah hal yang wajar dan sering ditemukan dalam kehamilan terutama dalam trimester pertama kehamilan. Hyperemesis gravidarum sebenarnya memiliki gejala yang sama dengan mual muntah pada umumnya nausea dan emesis gravidarum, hanya gejalanya lebih berat yang ditandai mulai dengan terganggunya aktivitas ibu sehari-hari, gejala yang berkepanjangan sampai keadaan umum ibu yang memburuk. Mual yang terjadi akibat perubahan hormon estrogen dan progesteron yang meningkat selama kehamilan dan mempengaruhi fungsi organ-organ di tubuh, termasuk fungsi lambung. Produksi asam lambung yang meningkat akan memicu timbulnya perasaan mual dan muntah. Fluor albus atau lebih dikenal keputihan adalah cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang tidak berupa darah. Keputihan abnormal jika telah berubah warna, bertambah banyak, terasa gatal dan nyeri, kemudian tercium bau amis hingga busuk. Umumnya hal itu terjadi akibat radang infeksi karena imunitas seluler ditekan selama kehamilan serta terganggunya keseimbangan ekosistem di vagina peningkatan estrogen dan penurunan jumlah bakteri Lactobacillus atau bakteri baikNorwitz dan Schorge, 2006.

B. Gambaran Penggunaan Obat Pada Masa Kehamilan di RSU Santa

Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 1. Kelas terapi Pasien ibu hamil dengan diagnosis penyakit 2 keluhan terbanyak di instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto menerima 8 macam kelas terapi obat. Obat-obatan yang diterima pada masa kehamilan sangat bervariasi, tergantung dari keadaan klinis masing-masing pasien. Dari penelitian didapat hasil : Tabel II. Distribusi Obat Berdasarkan Kelas Terapi Obat Pada Pasien No. Kelas Obat Jumlah obat Persentase 1. Vitamin dan mineral 37 25,9 2. Obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan hepatobilier 27 19,0 3. Obat yang bekerja pada sistem kemih kelamin 20 14,2 4. Obat antiinfeksi 20 14,2 5. Obat alergi dan sistem imun 11 7,7 6. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat 10 7,1 7. Hormonal 10 7,1 8. Obat Kulit 7 4,8 Total 142 100,0 Dari seluruh kasus pasien ibu hamil 51 kasus, diketahui penggunaan obat terbanyak berasal dari kelas terapi obat vitamin dan mineral. Tingginya persentase tersebut dikarenakan pemberian vitamin dan mineral adalah sebagai suplemen bagi ibu hamil untuk menghindari terjadinya kekurangan vitamin dan mineral pada kehamilan. Kekurangan vitamin dan mineral sering terjadi pada pasien ibu hamil. Hal tersebut terjadi karena volume distribusi pada wanita hamil lebih besar daripada wanita yang tidak hamil. Adanya fetus akan memperluas ruang lingkup sirkulasi darah pada ibu, karena darah yang berfungsi mengangkut nutrisi, selain diedarkan pada tubuh ibu juga harus diedarkan pada fetus. Kekurangan vitamin dan mineral dapat menekan kekebalan, mempermudah terinfeksi, dan mengganggu proses kesembuhan pasien yang bersangkutan. Oleh karena itu, obat vitamin dan mineral sangat dibutuhkan pada masa kehamilan. Obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan hepatobilier digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan pencernaan yang dialami selama masa kehamilan. Selama kehamilan ibu hamil sering mengalami mual muntah karena masih menyesuaikan diri baik secara fisik dan psikologi, sehingga keinginan untuk makan menjadi tidak ada. Hal ini menyebabkan kelebihan asam lambung meningkat karena tidak ada makanan yang dicerna. Obat yang bekerja pada sistem kemih kelamin diberikan pada pasien ibu hamil yang mengalami masalah di uterus dan vagina fluor albus keputihan akibat peningkatan produksi lendir di kelenjar endoservikal. Daya tahan tubuh ibu hamil yang menurun selama kehamilan akan menyebabkan kuman-kuman lebih mudah masuk dan mengakibatkan infeksi. Infeksi ini tentu berpengaruh terhadap kehamilan dan janin. Pemberian obat antiinfeksi haruslah hati-hati dan dengan dosis yang tepat karena dapat menyebabkan resistensi terhadap obat antibiotika itu sendiri. Antibiotika yang digunakan untuk membasmi mikroba, penyebab infeksi pada manusia, harus memiliki sifat toksisitas selektif yang tinggi. Artinya obat tersebut haruslah bersifat sangat toksis untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksis untuk hospes.

2. Golongan, Jenis, Dosis, dan Kategori Resiko Obat

a. Vitamin dan Mineral Tabel III. Distribusi Obat Berdasarkan Golongan Obat Vitamin dan Mineral No Golongan obat Nama obat Jumlah kasus Persentase 1. Vitamin B kompleks dengan Vitamin C Folavit ® 22 15,5 2. Vitamin Mineral untuk Masa Hamil Nifas Antianemia Prenamia ® Vitamam 1 ® Vitamam 2 ® Vitamam 3 ® 10 1 1 1 7,1 0,7 0,7 0,7 3. Vitamin Mineral Elkana ® 2 1,4 Total 38 25,9

Dokumen yang terkait

Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Di Rsup H. Adam Malik Periode Oktober-Desember 2014

3 66 105

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN PREEKLAMPSIA RAWAT INAP DI RSU Evaluasi Penggunaan Antihipertensi Pada Pasien Preeklampsia Rawat Inap Di Rsu Pku Muhammadiyah Delanggu Periode 2009-2010.

0 0 13

Studi pustaka interaksi obat pada peresepan pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Oktober-Desember 2013.

1 7 142

Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Di Rsup H. Adam Malik Periode Oktober-Desember 2014

0 0 14

Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Di Rsup H. Adam Malik Periode Oktober-Desember 2014

0 0 2

Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Di Rsup H. Adam Malik Periode Oktober-Desember 2014

0 0 5

Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Di Rsup H. Adam Malik Periode Oktober-Desember 2014

0 3 25

Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Di Rsup H. Adam Malik Periode Oktober-Desember 2014

0 0 4

Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Di Rsup H. Adam Malik Periode Oktober-Desember 2014

0 3 31

Evaluasi penggunaan obat pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto Periode Oktober-Desember 2008 - USD Repository

0 0 84