mereka memiliki semangat kerja yang dapat menjadi pendorong atau motivasi bagi guru, bahkan dapat menjadi zat perekat atau tenaga
penggerak bagi seseorang dalam melaksanakan pekerjaan Suseno, 1978:28.
Menurut Soewadji 1984:60, kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan sangat besar dalam mengembangkan
mutu pendidikan. Berkembangnya semangat kerja, kerjasama yang harmonis, minat terhadap perkembangan pendidikan, suasana kerja yang
menyenangkan, dan perkembangan mutu profesional diantara para guru banyak ditentukan oleh kualitas kepemimpinan kepala sekolah.
Sehubungan dengan itu maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah selaku administrator berfungsi merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan, mengkoordinasi dan mengawasi seluruh kegiatan pendidikan yang diselenggarakan di suatu sekolah Nawawi, 1982: 90.
Dengan demikian etos kerja guru akan semakin baik apabila dilakukan pembinaan yang baik oleh kepala sekolah terhadap guru-guru.
2. Hubungan antara Pengalaman Kerja dengan Etos Kerja Guru
Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai koefisien korelasi pengalaman kerja dengan etos kerja guru menunjukkan nilai r
hitung
= 0,278. Hasil dari perhitungan uji t diketahui bahwa t
hitung
= 2,880 t
tabel
. = 1,660. Hal ini berarti bahwa pengalaman kerja mempunyai hubungan
positif dan signifikan dengan etos kerja guru. Atau dengan kata lain
semakin banyak pengalaman kerja guru, maka akan semakin meningkat pula etos kerja guru.
Deskripsi pengalaman kerja menunjukkan bahwa sebanyak 17 orang 17 dikategorikan sedikit , sebanyak 9 orang 9 dikategorikan cukup
dan sebanyak 75 orang 74 dikategorikan banyak. Deskripsi tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pengalaman kerja guru dikategorikan
banyak Pengalaman kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masa kerja guru.
Deskripsi etos kerja guru menunjukkan bahwa sebanyak 5 orang 5 dikategorikan sangat baik, 40 orang 40 dikategorikan baik, 41
orang 41 dikategorikan cukup baik, 13 orang 13 dikategorikan buruk, dan 2 orang 1 dikategorikan sangat buruk. Deskripsi tersebut
menunjukkan bahwa etos kerja guru sebagian besar dikategorikan cukup baik.
Hasil penelitian di atas , menunjukkan bahwa etos kerja yang baik adalah guru yang memiliki pengalaman kerja yang semakin lama. Dengan
semakin lama bekerja maka seorang guru akan memperoleh tambahan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pekerjaannya dan semangat
kerja pun bertambah. Martoyo 1992:99 mengungkapkan bahwa dengan pengalaman kerja yang cukup seorang akan mampu melaksanakan
tugasnya dengan baik sehingga semangat kerja semakin baik pula, dengan pengalaman kerja yang baik. seseorang akan mengetahui kekurangan dan
kelebihan yang dimiliki. Seseorang juga memiliki keterampilan yang
cukup sehingga dalam bekerja orang tersebut akan mengetahui posisi tepat yang sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki. Hal demikian
menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman kerja, maka akan semakin tinggi etos kerjanya.
3. Hubungan antara Pembinaan Kepala Sekolah dan Pengalaman Kerja dengan Etos Kerja Guru