Media Penggunaan media mind map dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XB SMA Bopkri 2 Yogyakarta

h Media dapat menyajikan pesan secara serempak. i Media dapat menyajikan benda atau peristiwa masa lampau, seperi film perang kemerdekaan. j Media memberi kesan perhatian individual untuk seluruh anggota kelompok belajar. k Media dapat mengatasi pengamatan terhadap obyek yang sangat kompleks misalnya cara kerja sistem listrik pada pesawat terbang atau tentang organ tubuh. l Media dapat mengatasi penampilan obyek yang terlalu cepat terlalu halus untuk di dengar misalya suara-suara yang terlalu kecil. m Media bisa mengatasi apabila obyek terlalu lambat gerakannya. 3. Manfaat Media Dalam Encyclopedia of Educational Research Hamalik, 1986:27 manfaat media pendidikan adalah sebagai berikut : a Melekatkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir dan oleh karena itu mengurangi “verbalisme”. b Memperbesar perhatian siswa. c Melekatkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar dan oleh karena itu membuat pelajaran lebih menetap. d Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa. e Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu, hal ini terutama terdapat dalam gambar hidup. f Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu perkembangan kemampuan berbahasa. g Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar Sadiman, 1984:16-17. Media pendidikan secara umum mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut: a Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka. b Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra seperti misalnya: 1 Obyek yang terlalu besar dapat digantikan realitas, gambar, film bingkai, film, atau model. 2 Obyek yang kecil dapat dibantu dengan proyek mikro, film bingkai, film atau gambar. 3 Kejadian yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupu secara verbal. 4 Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan time please atau high speed photographi. 5 Obyek yang terlalu komplek dapat disajikan dengan model atau diagram. 6 Konsep yang terlalu luas. c Dengan meggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media berguna untuk : 1 Menimbulkan kegairahan belajar. 2 Memungkinkan interaksi yang lebih luas langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan. 3 Memungkinkan anak didik untuk belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. d Dengan sifat unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bila semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang lingkungan guru dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI siswa yang berbeda. Masalah ini juga dapat diatasi dengan media pendidikan yaitu dengan kemampuannya dalam : 1 Memberikan perangsang yang sama. 2 Menyamakan pengalaman. 3 Menimbulkan persepsi yang sama. 4. Ciri-ciri Media Ciri-ciri umum dari media pendidikan adalah sebagai berikut Hamalik, 1986:22-23: a Media pendidikan identik artinya dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata raga artinya sesuatu yang dapat diraba, dilihat, didengar dan yang dapat diamati melalui panca indera kita. b Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang dapat dilihat atau didengar. c Media pendidikan digunakan dalam rangka hubungan atau komunikasi dalam pengajaran antara guru dan siswa. d Media pendidikan adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik dalam kelas maupun di luar kelas. e Berdasarkan poin 3 dan 4, maka pada dasarnya media pendidikan merupakan suatu perantara dan digunakan dalam rangka pendidikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI f Media pendidikan mengandung aspek-aspek: sebagai alat dan sebagai teknik, yang sangat erat pertaliannya dengan metode mengajar. Jadi yang dimaksud media pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah Hamalik, 1986:23. 5. Prinsip-Prinsip Media Dalam pemilihan media ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah Rumampuk, 1988:19: a Harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa. b Pemilihan media harus secara objektif bukan semata-mata atas dasar kesenangan atau sekedar selingan atau hiburan. Hendaknya pemilihan media itu benar-benar berdasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efektifitas belajar siswa. c Tidak ada satupun media yang dipakai untuk semua tujuan. Tiap- tiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan. d Pemilihan media hendakya disesuaikan dengan metode mengajar yang digunakan, materi pelajaran, mengingat media adalah bagian integral dalam proses belajar mengajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e Untuk dapat memilih media dengan cepat, guru hedaknya mengenal cirri-ciri media. 1 Pemilihan media supaya disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan. 2 Pemilihan media juga harus didasarkan pada kemampuan gaya atau pola belajar siswa. Tersedianya sejumlah media pengajaran memberikan sejumlah alternatif kepada guru untuk melihat alat mana yag paling sesuai, dengan melihat keuntungan dan kelemahan dari masing-masing media pengajaran. Adanya alternatif mengenai penggunaan media tersebut didasarkan pada beberapa hasil penelitian mengenai media yang menunjukkan bahwa : a Tidak setiap media pengajaran dapat dimanfaatkan untuk mencapai sembarang tujuan pelajaran. b Semua media pengajaran dapat membantu guru dalam melaksanakan satu atau beberapa fungsi dalam pegajaran. Seperti memisahkan, mengontrol atau mengecek, memberikan penguatan dan mengadakan evaluasi. Bahkan ada kemungkinan, media itu mengambil alih fungsi itu. c Efektifitas penggunaan media tidak tergantung dari perbedaan inter individual antara siswa Winkel, 1987:189. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

H. Kerangka Berpikir

Penggunaan media mind map diyakini dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa kelas XB SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Mata pelajaran ekonomi bagi siswa Sekolah Menengah Atas SMA pada umumnya adalah mata pelajaran yang kurang disukai oleh siswa karena sebagain materinya berupa hafalan. Dalam pembelajaran guru terlalu mengutamakan ringkasan yang ada pada lembar siswa sebagai media serta kurang memanfaatkan media yang lain. Kurangnya media tersebut membuat siswa cepat merasa bosan dalam mengikuti pelajaran yang berakibat rendahnya motivasi dan prestasi belajar. Rendahnya motivasi dan prestasi belajar tersebut bisa dilihat dari pekerjaan rumah PR yang tidak dikerjakan oleh siswa dan nilai rata-rata ulangan harian 40,21. Oleh karena itu guru dituntut untuk memperhatikan cara mengajar dan memecahkan masalah tersebut. Apabila dalam kegiatan belajar mengajarnya guru banyak mengguakan media, maka cara mengajar guru cenderung tidak membosankan sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesulitan siswa dalam menerima materi yang berbentuk hafalan tersebut adalah dengan menggunakan media mind map. Dengan menggunakan media mind map materi dapat diringkas dan diingat dengan cepat. Selain itu penggunaan media mind map dapat memacu semangat belajar siswa karena siswa dapat membuat media mind map dengan berbagai simbol dan warna-warni yang dapat membuat siswa merasa senang dalam belajar sehingga pada akhirnya prestasi belajar siswa pada pelajaran Ekonomi akan meningkat. Indikator peningkatan motivasi dalam penelitian ini adalah dari situasi awal dengan motivasi rendah menjadi motivasi yang tinggi sesuai dengan perhitungan menggunakan PAP II. Sedangkan untuk variabel prestasi meningkat dari nilai rata-rata ulangan harian 40,21 menjadi paling tidak mencapai nilai rata-rata 60,0 pada siklus I, dan menjadi 70,0 pada siklus II.

I. Hipotesis

Ada pengingkatan motivasi dan pretasi belajar siswa kelas XB SMA BOPKRI 2 Yogyakarta melalui penggunaan media mind map. 44

BAB III METODE PENENLITAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research. Penelitian tindakan ini diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang tidak atau kurang memuaskan dan atau untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian Tindakan Kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Singkatnya Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kawasan kelas untuk meningkatkan praktik pembelajaran yang ada Kasbolah, 2001:9. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas karena masalah yang diangkat berdasarkan pada masalah yang terjadi di lapangan. Dalam hal ini yang diteliti adalah penggunaan media mind map di kelas XB SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini diadakan di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, jalan Jenderal Sudirman 87 Yogyakarta. Waktu penelitian ini adalah bulan Oktober-November 2009. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Subyek Penelitian

a. Subyek penelitian Subyek dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XB SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. b. Obyek penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek adalah penggunaan media mind map dalam pembelajaran ekonomi.

D. Data yang dibutuhkan

1. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden, yaitu siswa-siswi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta kelas XB melalui observasi langsung pengamatan kelas, wawancara dengan siswa, kuesioner, dan observasi dokumen buku siswa. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang pengumpulannya dilakukan oleh pihak lain. Data tersebut biasanya diperoleh dengan menyalin data dari guru, yaitu data tentang jumlah siswa, nilai ulangan harian, dan ketuntasan belajar siswa.

E. Variabel

1. Variabel penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 2003:31. 2. Kategori Kecenderungan Variabel Kategori kecenderungan variabel dinilai dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan. Penilaian dengan menggunakan PAP II adalah sebagai berikut Masidjo, 1995:157: Tingkat penguasaan kompetensi Kategori kecenderungan variabel 81-100 Sangat tinggi 66-80 Tinggi 56-65 Cukup 46-65 Rendah Dibawah 46 Sangat rendah 3. Pengukuran Variabel Data mengenai prestasi diukur dengan membandingkan nilai ulangan harian sebelum pelaksanaan tindakan dan setelah pelaksanaan tindakan. Sedangkan data mengenai motivasi diukur berdasarkan persepsi responden dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup, dimana responden hanya memilih dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Mind Map Untuk Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips (Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas V MI Misbahul Falah Depok)

0 17 177

Pengaruh Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis mind map terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis

3 17 0

Penerapan Metode Mind MAP untuk peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS (penelitian tindakan pada siswa kelas V MI Misbahul Falah Depok)

0 4 177

Peningkatan motivasi belajar ips siswa melalui penerapan metode mind map pada kelas IV MI Nurul Falah Parungpanjang

0 2 205

PENGGUNAAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN Penggunaan Metode Mind Map Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (PTK Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Pada Siswa Kelas VIII Internasional Semester

0 3 15

PENGGUNAAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR Penggunaan Metode Mind Map Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (PTK Pokok Bah

0 2 13

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 1 203

Penggunaan media mind map dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XB SMA Bopkri 2 Yogyakarta.

0 1 195

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

0 1 201

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, PARTISIPASI, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20092010

0 0 206