Tipografi STUDI EKSISTING DAN PUSTAKA

24 c. Gabungan antara Logotype Logogram Sebuah logo akan di katakan sempurna jika logo tersebut dibentuk dengan penggabungan antara jenis Logotype Logogra. Gambar 2.21 Contoh Logotype dan Logogram Sumber : www.google.co.id13112013

c. Tipografi

Tipografi adalah salah satu bahasa yang selalu digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata –kata ke dalam bentuk tulisan. Di dalam desain, Tipografi didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak. Huruf dapat menjadi sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dibaca. Pada huruf dan tipografi yang dapat diyakini sebagi hubungan yang mengandalkan aspek pesan visual yang berbentuk deretan huruf atau ilustrasi yang persuasif. Desain Komunikasi Visual ini juga tidak bisa lepas dari tipografi karena semua bentuk dari desain harus memiliki elemen sebagai pendukungnya Kusrianto, 2007:204. Dalam pembuatan sebuah Brand Identity ini perancang akan menggunakan huruf berjenis Sans Serif dan serif, Karena huruf Sans Serif memiliki bentuk lekuk yang bundar dan harmoni sedangkan serif sendiri memperlihatkan kesan elegan. Dalam sebuah perancangan yang akan kita buat ini tidak semudah yang dibayangkan, Oleh karena itu, “menyusun” meliputi merancang bentuk huruf cetak hingga merangkainya dalam sebuah komposisi yang tepat untuk memperoleh suatu efek tampilan yang dikehendaki. pada kolom dibawah ini akan dijelaskan beberapa penjelasan tentang font yang dipakai untuk membuat sebuah logo. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 25 Tabel 2.2 Tipografi Sumber : Dokumen pribadi No Contoh font Ciri khas font 1 Pekalongan : font yang di pakai adalah font sans serif karena memiliki karakter klasik dan pada font tersebut juga di beri gambar bunga karena identik dengan batik Pekalongan yang memiliki corak gambar bunga. 2 Font pada batik ini memakai font serif karena memperlihatkan kesan elegan, namun pada font putra Laweyan ini memakai font sans serif karena pada font tersebut mengartikan sebuah karakter yang identik dengan kebersamaan. Pada logo tersebut juga di perlihatkan gambar canting karena pada pembuatan batik Laweyan ini memakai alat canting. 3 Pada penulisan logo Kampoeng tersebut menggunakan font berjenis sanserif dan Batik Jetis menggunakan font jenis serif yang dimana pada font tersebut dimodifikasi dengan diberi gambar tumbuhan, karena font yang dipakai untuk huruf “ J ” ini mem-perlihatkan bahwa kampung batik jetis ini identik dengan tumbuhan.

2.3 Studi Komparator