40
d. Program Peningkatan Produktivitas
Dengan mengetahui kinerja masing-masing individu, kekuatan dan kelemahan masing-masing serta potensi yang mereka miliki
manajemen dapat menyusun program peningkatan produktivitas perusahaan.
e. Program Kepegawaian
Hasil Evaluasi Kinerja sangat bermanfaat untuk menyusun program-program kepegawaian, termasuk promosi, rotasi dan mutasi,
serta perencanaan karir pegawai. f.
Menghindari Perlakuan Diskriminsi Evaluasi Kinerja dapat menghindari perlakuan diskriminasi dan
kolusi, karena setiap tindakan kepegawaian akan didasarkan kepada criteria obyektif, yaitu hasil evaluasi kinerja.
Secara nyata kinerja akan terlihat dari penilaian atasan yang diwujudkan dengan kenaikan pendapatan. Di balik itu, pencapaian kinerja
yang sesungguhnya hanya dapat diketahui oleh pegawai yang bersangkutan.
Adanya kesesuaian hasil kerja, baik secara kuantitas maupun kualitas, dengan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan, sudah
dapat menggambarkan kinerja karyawan. Karyawan yang belum mencapai kinerja yang baik atau belum sesuai antara hasil kerja dengan tanggung
jawab yang diberikan, harus melakukan introspeksi. Menganalisis penyebab tidak tercapainya kinerja, apakah karena ketidakmampuan atau
41
ketidakmauan. Bila ketidakmampuan menjadi penghalang maka berusaha untuk belajar menjadi solusinya. Sebaliknya, ketidakmauan hanya dapat
diatasi dengan semangat kerja yang tinggi.
4. Indikator Evaluasi Kinerja
Evaluasi Kinerja adalah sebagai suatu sistem dan cara penilaian pencapaian hasil kerja individu pegawai, unit kerja maupun organisasi
secara keseluruhan. Evaluasi Kinerja karyawan adalah kemampuan individu seorang
karyawan untuk menilai dirinya sendiri, dimana nanti hasilnya akan diperbandingkan dengan penilaian dari atasan langsung.
Indikator evaluasi diri kinerja karyawan terdiri dari beberapa macam. Mangkunegara 2000 mengemukakan bahwa kinerja karyawan
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Indikator yang dipergunakan didalam melakukan evaluasi kinerja
karyawan menurut Prawirosentono 2000 sebagai berikut : a.
Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang ditentukan.
b. Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-
syarat kesesuaian dan kesiapannya.
42
c. Job Knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan
ketrampilannya. d.
Creativeness yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tidakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang
timbul. e.
Cooperation yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain atau sesam anggota organisasi.
f. Dependability yaitu kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal
kehadiran dan penyelesaian kerja. g.
Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dalam memperbesar tanggungjawabnya.
h. Personal qualities yaitu menyangkutbkepribadian, kepemimpinan,
keramahtamahan dan integritas pribadi. i.
Efektivitas dan efisiensi yaitu menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik- baiknya dan mempergunakan waktu yang efisien.
G. Hubungan antara program kesejahteraan dengan persepsi diri tentang kinerja karyawan
Kesejahteraan karyawan itu selalu menjadi keinginan setiap orang karena dengan hidup sejahtera orang akan dapat menikmati hidupnya.
Demikian juga dengan karyawan disuatu perusahaan, jika kesejahteraan karyawan itu terjamin maka akan dapat meningkatkan kinerja karyawan.
Sama halnya program kesejahteraan yang secara langsung mempengaruhi
43
kinerja karyawan, jika program fasilitas semakin baik maka kinerja karyawan semakin tinggi. Dra. Siti A1 Fajar, M.Si dan Drs. Tri Heru, M.Si 2010:194
disisi lain, program-program kompensasi tidak langsung ini akan memberikan manfaat bagi organisasi, antara lain:
l. Rekruitmen lebih efektif, karena perusahaan akan memperoleh karyawan yang berkualitas
2. Meningkatkan moral kerja karyawan 3. Mengurangi keluar masuknya pekerja
4. Meningkatkan kepuasan kerja 5. Memotivasi pekerja
6. Meningkatkan citra organisasi, baik pandangan karyawan maupun dunia 7. Pengurangan pengaruh serikat pekerja
Adapun manfaat yang diperoleh dengan diselenggarakan program kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut :
1. Memperbaiki semangat dan kesejahteraan karyawan 2. Penarikan tenaga kerja atau karyawan yang lebih efektif
3. Menurunkan tingkat absensi Disisi lain dengan semangat kerja atau prestasi kerja karyawan yang
baik itu dapat meningkatkan usaha dan juga akan meningkatkan kinerjanya, maka dalam pemberian kesejahteraan kepada karyawan akan bertambah atau
meningkat.