dan mestinya ada suatu penyebab yang menimbulkannya. Untuk itu perlu dilakukan mengidentifikasi penyebab masalah terlebih dahulu yang akan
dilakukan oleh analis sistem. Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang aplikasi yang sedang dianalisisnya. Tugas
mengidentifikasi masalah dapat dimulai dengan mengkaji ulang terlebih dahulu subyek-subyek permasalahan yang akan diutarakan oleh manajemen
atau yang telah ditemukan oleh analis sistem di tahap perencanaan.
c. Mengidentifikasi Titik Keputusan
Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya juga harus diidentifikasi titik keputusan penyebab masalah tersebut.sebagaai
dasar identifikasi titik keputusan ini dapat digunakan suatu sistem bagan alir formulir, bila dokumen ini dimiliki oleh perusahaan.
d. Mengidentifikasi Personil-personil Kunci
Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah dapat identifikasi beserta lokasi terjadinya, maka selanjutnya perlu diidentifikasi personil-personil
kunci, baik yang langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya masalah tersebut. Identifikasi personil-personil kunci ini dapat
dilakukan dengan mengacu pada bagan alir dokumen yang ada di perusahaan serta dokumen deskripsi jabatan.
e. Memahami Kerja Dari Sistem yang Ada
Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Untuk mempelajari operasi dari sistem
ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian yang dilakukan oleh analis sistem. Dalam menganalisa suatu sistem perlu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada sebelum mencoba menganalisis permasalahan-permasalahan, kelemahan-kelemahan
dan kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya.
f. Menganalisa Hasil Penelitian
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil
penelitian yang dilakukan. Menganalisa hasil penelitian dilakukan untuk dapat
menemukan jawaban apa penyebab sebenarnya dari masalah yang timbul tersebut.
g. Membuat Laporan Hasil Analisa
Setelah proses analisa selesai dilakukan, langkah berikutnya adalah membuat laporan hasil analisa. Laporan ini selanjutnya akan diteruskan ke
pihak manajemen dengan tujuan: 1.
Meluruskan kesalah-pengertian apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen.
2. Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen.
3. Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan
selanjutnya.
2.6.4 Alat-alat Pengembangan Sistem
Untuk dapat melakukan langkah-langkah yang sesuai dan terstruktur maka diperlukan alat atau teknik untuk melaksanakannya. Alat-alat yang digunakan
daam suatu pengembangan sistem berupa suatu gambar, grafik atau diagram. Penggunaan gambar atau grafik ini dipandang lebih mengena.dan lebih mudah
dimengerti. Disamping alat-alat berbentuk grafik yang digunakan pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pengembangan sistem terdapat beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum yaitu berupa suatu bagan yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut ini :
HM. Jogiyanto, 2005: 62 1.
Bagan untuk menggambarkan aktivitas activity charting a.
Bagan alir sistem systems flowchart b.
Bagan alir program program flowchart -
Bagan alir logika program program logic flowchart -
Bagan alir program komputer terinci detailed computer program flowchart
c. Bagan alir kertas kerja paperwork flowchart atau disebut juga dengan
bagan alir formulir form flowchart d.
Bagan alir hubungan database database relationship flowchart e.
Bagan alir proses process flowchart f.
Gantt chart 2.
Bagan untuk menggambarkan tata letak layout charting 3.
Bagan untuk menggambarkan hubungan personil personal relationship charting
a. Bagan distribusi kerja Working distribution chart
b. Bagan organisasi organization chart
2.6.4.1 Bagan Alir Dokumen
Bagan alir dokumen document flowchart atau disebut juga bagan alir formulir form flowchart atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang
menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bagan alir dokumen digambar dengan menggunakan simbol-simbol sebagai berikut: HM. Jogiyanto, 2005: 796
a. Simbol Dokumen
Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer
b. Simbol Kegiatan Manual
Menunjukkan pekerjaan manual
c. Simbol Simpanan Offline
Adalah file non-komputer yang diarsip urut nomor numerical
Adalah file non-komputer yang diarsip urut huruf alfabetical
Adalah file non-komputer yang diarsip urut tanggal cronological
d. Simbol Proses
Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer
e. Simbol Hard disk
Adalah simbol yang menunjukkan input atau output menggunakan hard disk.
N
A
C
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
f. Simbol Diskette
Menunjukkan input atau output menggunakan diskette
g. Simbol Keyboard
Menunjukkan input yang menggunakan on-line keyboard
h. Simbol Penjelasan
Menunjukkan penjelasan dari suatu proses
i. Simbol Penghubung
Menunjukkan penghubung yang masih menjadi satu halaman
Menunjukkan penghubung ke halaman lain j.
Simbol Keputusan Menunjukkan adanya penyeleksian kondisi
k. Simbol Display
Menunjukkan output yang ditampilkan di monitor
l. Simbol Garis Alir
Menunjukkan arus dari proses
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
m. Simbol Titik Terminal
Menunjukkan awal dan akhir suatu proses
Gambar 2.9 Simbol yang digunakan di bagan alir dokumen
Sumber: Jogiyanto HM, Analisis Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005: hal 10
Model dari sistem informasi secara fisik digambarkan dalam bentuk Bagan alir dokumen document flowchart yang melibatkan beberapa departemen,
misalnya bagan alir dokumen suatu prosedur penjualan: HM. Jogiyanto, 2005: 277
Langganan Order
penjualan Kredit
Billing Gudang
Pengiriman
Gambar 2.10 Bagan alir dokumen suatu prosedur penjualan
Sumber: Jogiyanto HM, Analisis Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005: hal 277
Masuk data op
MFA MK
O
O F
N O
mk s
O F
M trmnl
F P
F N
O F
N F
F F
M trmnl
O F
N F
N 1
F N
1 O
F N
Keterangan: OL: order langganan
FA: faktur PO: penerima order
OP: order penjualan MK:mengevaluasi
kredit ST:status langganan
PB: permintaan barang MD: memasukkan data
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.6.4.2 Data Flow Diagram DFD
Data flow diagram atau DFD adalah diagram yang menggunakan notasi- notasi untuk menggambarkan arus dari data. DFD sering digunakan untuk
menggambarkan suatu sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir misalnya
lewat telpon, surat dan sebagainya atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan misalnya file kartu, hard disk, diskette dan lain sebagainya. DFD
merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur structured analysis and design yang menggambarkan arus data
didalam sistem dengan terstruktur dan jelas dan merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
Beberapa simbol yang digunakan didalam DFD Data Flow Diagram: HM. Jogiyanto, 2005: 700
1. Kesatuan Luar External Entity,
Kesatuan luar merupakan kesatuan lingkungan di luar sistem yang dapat berupa barang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau
menerima output dari sistem. Kesatuan luar dapat disimbolkan dengan notasi kotak dan dapat diberi
identifikasi dengan huruf kecil diujung kiri atas sebagai berikut : 2.
Arus Data Data Flow Arus data di DFD diberi simbol suatu anak panah. Arus data ini
mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
hasil dari proses sistem. Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari arus data dituliskan disamping garis panahnya.
3. Proses
Suatu proses adalah kegiatan kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk
dihasilkan arus data yang keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol empat persegi panjang dengan
sudut-sudut tumpul.
Gambar 2.11 Notasi proses di DAD
Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi : 1.
Identifikasi proses, umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor acuan dari proses yang ditulis pada bagian atas di simbol proses.
2. Nama proses, menunjukkan apa yang dikerjakan proses tersebut. Nama proses
diletakkan dibawah identifikasi proses di simbol proses. 3.
Pemroses, menunjukkan proses manual yaitu siapa atau dimana proses dilakukan dan ditulis dibawah nama proses.
4. Simpanan Data Data Store
Disimbolkan dengan sepasang garis horisontal pararel yang tertutup di salah satu ujungnya. Simpanan data hanya berhubungan dengan proses menunjukan
proses up-date terhadap data yang tersimpan di simpanan data, sedangkan arus data yang berasal dari simpanan data menunjukkan bahwa proses
menggunakan data yang tersimpan di dalam simpanan data. Identifikasi
nama Proses
Atau
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.12 Simbol simpanan data di DAD 2.6.4.3 Bentuk Diagram Arus Data DAD
Diagram arus data DAD atau data flow diagram terdapat dua bentuk diagram arus data, yaitu : HM. Jogiyanto, 2005: 712
1. Diagram Arus Data Fisik DADF
Yaitu lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan, dan lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang telah ada sistem
lama. Dengan menggunakan DADF, bagaimana prose-proses dari sistem yang ada alan lebih dapat digambarkan dan dikomunikasikan kepada pemakai
sistem, sehingga analisis akan dapat memperoleh gambaran yang jelas bagaimana sistem tersebut bekerja.
2. Diagram Arus Data Logika DADL
Yaitu menekankan pada proses-proses yang terdapat didalam sistem dan lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang baru. DADL lebih tepat
digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan sistem yang baru. Karena sistem yang diusulkan belum tentu diterima oleh pemakai
sistem dan biasanya sistem yang diusulkan terdiri dari beberapa alternatif, maka penggambaran sistem secara logika terlebih dahulu tanpa
berkepentingan dengan penerapannya secara fisik akan lebih mengena dan menghemat waktu penggambarannya dibandingkan dengan DADF. Untuk
sistem komputerisasi, penggambaran DADL yang hanya menunjukkan kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika, biasanya proses-
Media Nama simpan data
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer saja.
Contoh diagram context adalah sebagai berikut :
Gambar 2.13 Context diagram
Contoh diagram arus data adalah sebagai berikut :
Gambar 2.14 DAD Level nol
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.6.4.4 Diagram ER Entity Relationship
Entity Realtionship Diagram Diagram ER adalah peralatan pembuatan model data yang paling fleksibel, dapat diadaptasikan untuk berbagai pendekatan
yang mungkin diukur dalam pendekatan sistem. Diagram ER digunakan untuk mempresentasikan model data yang ada pada sistem dimana terdapat entity dan
relationship dan menggambarkan obyek-obyek data dan hubungan diantara obyek-obyek data tersebut. Diagram ER ini memiliki notasi untuk
menggambarkan komponen-komponen utamanya adalah sebagai berikut : Mecleod,Jr, 2000: 393
1. Berupa obyek banyak data Entity Entity adalah sesuatu yang mudah diidentifikasikan. Sebuah entity bisa
berupa obyek, tempat, orang, konsep atau aktivitas. Entity digambarkan dengan kotak dengan sudut yang tidak runcing.
Gambar 2.15 Simbol Entity
2. Atribut Atribut adalah penjelasan-penjelasan dari entity yang membedakan dengan
entity yang lain. Sebuah attribute juga merupakan sifat-sifat dari sebuah entity.
Gambar 2.16 Simbol Atribut
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Relationship Relationship adalah penghubung antara suatu entity dengan entity lain, dan
merupakan bagian yang sangat penting didalam mendesain database. Relasi antar entiti digambarkan dengan menghubungkan dua diagram
entiti dengan satu garis.
Gambar 2.17 Simbol Relationship
4. Garis sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entity dan himpunan entity dengan attributnya.
Gambar 2.18 Simbol Garis
5. Cardinality dan Relationship Cardinality dari suatu relationship menjelaskan bagaimana hubungan atau
relasi dua entiti. Dimana macam-macam cardinality dari relasi dua entiti adalah :
a. One-To-One 1:1
Realtionship Hubungan ini menunjukkan bahwa setiap baris data pada tabel pertama
dapat dikoneksikan hanya ke satu baris data pada tabel kedua. b. One-To-Many
1:M Relationship
Hubungan ini merupakan hubungan yang paling umum dimana pada hubungan ditunjukkan bahwa setiap baris data pada tabel pertama
dapat dikoneksikan ke satu atau lebih baris data pada tabel kedua. c. Many-to-many
M:M Relationship
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hubungan ini menunjukkan bahwa satu atau lebih baris data pada tabe pertama dapat dikoneksian ke satu atau lebih baris data pada tabe
kedua. d. Many-to-many
N:M Hubungan antar dua entity adalah banyak – banyak dengan suatu
definisi bentuk relationship tertentu yang dapat dijadikan hubungan 1- n dan m-1 dengan menambahkan satu buah entity file diantaranya.
2.6.4.5 HIPO Hierarki Plus Input –Proses-Output
HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO sebenarnya adalah alat dokumentasi program. Akam tetapi sekarang,
HIPO juga banyak digunakan alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. HIPO berbasis pada fungsi yaitu tiap – tiap modul didalam
sistem digambarkan oleh fungsi utamanya. HIPO mempunyai sasaran utama sebagai berikut :
1. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi – fungsi dari sistem. 2. Untuk lebih menekankan fungsi – fungsi yang harus diselesaikan oleh program,
bukannya menunjukkan statemen – statemen program yang digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut.
3. Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan dan output yang harus dihasilkan oleh masing – masing fungsi pada tiap – tiap
tingkatan dari diagram HIPO. 4.Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan –
kebutuhan pemakai.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Contoh diagram HIPO adalah sebagai berikut :
Gambar 2.19 Diagram HIPO
2.7 Perancangan Sistem
Perancangan sistem dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sebuah sistem serta untuk mendukung pengoperasiannya setelah diterapkan.
2.7.1 Perancangan Input
Input merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data yang terjadi dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan, yang menjadi masukan untuk sistem informasi. Formulir yang digunakan untuk mencatat data yang terjadi, merupakan dokumen dasar yang
kemudian dimasukkan sebagai input kedalam sistem informasi untuk diolah. Dokumen data ini sangat penting artinya dalam arus data dari sistem informasi.
2.7.2 Perancangan Output
Yang dimaksud output pada tahap ini adalah output yang berupa tampilan di media kertas atau layer monitor. Output dapat dikelompokkan dalah dua tipe,
yaitu output extern dan output intern. Output extern adalah output yang akan didistribusikan pada pihak luar yang membutuhkan, sedangkan output intern
adalah output yang dimasukkan untuk mendukung kegiatan manajemen, output ini
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
akan tetap tinggal dalam perusahaan dan disimpan sebagai arsip atau dimusnakan bila sudah tidak dipergunakan lagi.
2.8 Data Base
Database adalah dasar yang merupakan data mentah yang selanjutnya akan diolah. Apabila sebuah organisasi atau badan usaha memiliki suatu koneksi
dari data yang disusun secara logis dan dikendalikan secara sentral, maka organisasi atau badan usaha itu mempunyai sistem database.
Pengendalian sentral merupakan konsep yang penting bagi database, hal ini berkaitan dengan pengintegrasiannya. Berbagai jenis data dalam suatu
database harus mempunyai kaitan yang logis diantara data, agar database itu dapat diintegrasikan. Misalnya data penjualan barang dan tentang pemesanan
barang sangat erat kaitannya, dan bila dimasukkan ke dalam suatu database akan merupakan contoh yang baik dari pengintegrasian. Dan pada akhirnya data-data
ini harus berada pada lokasi tertentu dan mempunyai hubungan tertentu diantara masing-masing data, agar koleksi kumpulan data tersebut menjadi sebuah
database.
2.9 Manajemen Logistik