Struktur Pengambilan Keputusan Logistik

Sedangkan yang merupakan aktivitas pendukung adalah : 1. Warehousing a. Menentukan space b. Mendesain layout untuk penyimpanan dan tempat bongkar muat dock c. Merancang konfigurasi gudang 2. Material handling a. Pemilihan peralatan untuk material handling b. Membuat kebijakan penempatan peralatan. 3. Pembelian a. Memilih suplier b. Menentukan waktu pembelian c. Menentukan kuantitas yang harus dibeli 4. Melindungi kemasan protective packaging, dengan merancang cara untuk : a. Handling pemindahan b. Penyimpanannya 5. Bersama dengan bagian produksi melakukan : a. Merinci jumlah agregrat yang diproduksi b. Membuat urutan dan waktu produksi untuk setiap jenis produk 6. Menjaga informasi information maintanance a. Mengumpulkan informasi, menyimpan, dan memanipulasi b. Menganalisa data c. Merancang prosedur kendali

2.9.1 Struktur Pengambilan Keputusan Logistik

Menurut Ballou 2004, dalam pengambilan keputusan logistik sistem informasi data memiliki peranan yang penting dalam menentukan keputusan yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. akan diambil. Gambar 1 adalah struktur pengambilan keputusan logistik sedangkan gambar 2 merupakan gambaran dari sistem informasi data yang dijabarkan. Dalam sistem informasi data ini terdapat tiga elemen yang membangun, yaitu : 1 input data, 2 pengelolaan data base, 3 output dari pengelolaan data base. Input data merupakan aktivitas yang pertama kali dilakukan dalam sistem informasi. Dalam tahap ini yang pertama dilakukan adalah mengidentifikasi data apa saja yang akan diperlukan dalam proses membuat keputusan logistik. Setelah identifikasi dilakukan, maka berikutnya adalah mengumpulkan data dari berbagai sumber, diantaranya : 1 data konsumen, 2 rekap data perusahaan, 3 data publik, dan 4 data manajemen. Dari keempat sumber tersebut, data konsumen merupakan data yang paling utama untuk dikumpulkan. Data konsumen ini utamanya berkaitan dengan aktivitas penjualan, dimana dari data penjualan tersebut akan sangat berguna untuk peramalan forecasting dan acuan pengambilan keputusan operasional, seperti volume penjualan dan waktu releasenya untuk masing-masing lokasi pasar serta menentukan ukuran order. Selain informasi yang berkaitan dengan penjualan, informasi biaya transportasi dan ukuran pengiriman juga didapatkan dari hasil aktivitas pengiriman ke konsumen. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 2.20 Struktur Pengambilan Keputusan Logistik Dalam gambar tersebut diatas, hasil pengolahan data merupakan informasi yang dijadikan acuan oleh pengambil keputusan untuk melakukan eksekusi keputusan, seperti berapa volume produk yang harus dialokasikan pada setiap pasar. Kemampuan pasar dalam menyerap pasokan merupakan informasi penjualan yang harus dikumpulkan untuk selanjutnya diolah dan menghasilkan informasi tentang misalnya berapa yang akan dialokasikan pada periode selanjutnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.10 Visual basic