75
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi di PT. Madubaru
PG-PS Madukismo
Sistem akuntansi persediaan barang jadi yang ada di PT. Madubaru PG-PS Madukismo:
1. Deskripsi Kegiatan Alur persediaan barang jadi yang dilaksanakan oleh PT. Madubaru
PG –PS Madukismo berawal dari diterimanya hasil produksi gula oleh staf
gudang hasil dari bagian pabrikasi. Selanjutnya karyawan rupa-rupa shift staf gudang hasil akan menghitung total keseluruhan gula yang diterima.
Ketika perusahaan menerima order dari pelanggan bagian pemasaran mengirimkan Delivery Order DO kepada bagian gudang atas
pesanan gula oleh pelanggan. Berdasarkan DO dan surat perintah pengeluaran barang SPPB dari bagian ATR selanjutnya bagian gudang
mempersiapkan gula. Setelah
mempersiapkan gula
pesanan pelanggan
gudang melakukan pengecekan ulang jumlah gula sesuai dengan SPPB yang
diterima. Order dari pelanggan biasanya diterima dalam jumlah yang cukup besar sehingga gula diambil secara bertahap, maka perlu
dibandingkan antara DO dengan SPPB. Gula yang belum diambil nantinya akan menjadi barang konsinyasi atau biasa disebut dengan titipan DO.
Untuk gula pesanan pelanggan yang telah siap diserahkan, staf gudang hasil selanjutnya membuat Surat Jalan Keluar. Pelanggan
mengambil sendiri pesanan gula ke gudang pabrik atau menggunakan jasa ekspedisi. Kegiatan mengangkut dan menumpuk gula dalam kendaraan
pelanggan atau jasa ekspedisi dilakukan oleh karyawan borong staf gudang hasil.
2. Fungsi yang terkait Fungsi yang terkait dengan sistem persediaan barang jadi yang
dilaksanakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut : a. Fungsi Produksi
Fungsi ini bertanggungjawab atas produksi gula yaitu bertugas untuk mengonversi bahan baku berupa tebu menjadi produk utama berupa
gula dan produk samping berupa tetes tebu yang digunakan sebagai bahan baku produksi spiritus di perusahaan fungsi dilaksanakan oleh
bagian pabrikasi. b. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggungjawab atas penyimpanan hasil produksi serta menjaga keamanan kondisi hasil produksi baik gula maupun
alkoholspiritus di perusahaan fungsi ini dilaksanakan oleh staf gudang hasil serta bertanggungjawab atas pengemasan gula hasil produksi
khususnya gula
menjadi satuan
ukuran 1
kilogram dan
mengelompokkan menjadi 2 dua jenis kemasan yaitu gula MK Merah dan MK biru.
c. Fungsi Penjualan Fungsi ini bertanggungjawab atas penjualan hasil produksi baik
penjualan secara tunai maupun penjualan kredit. Fungsi ini dilaksanakan oleh bagian pemasaran.
d. Fungsi Administrasi Fungsi ini bertanggugjawab untuk menyelenggarakan administrasi yang
berhubungan dengan tebu dan hasil produksi serta pembagian status tebu sesuai dengan presentase kepemilikan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Bagian ini dilaksanakan oleh staf Administrasi Tebu Rakyat ATR.
e. Fungsi Akuntansi Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat rekap HPP serta mmbuat
jurnal persediaan yang digunakan sebagai dasar pembuatan laporan keuangan untuk disampaikan keada setiap pihak yang membutuhkan.
Fungsi ini dilaksanakan oleh staf akuntansi. Penjelasan mengenai fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem
persediaan barang jadi telah dijelaskan sebelumnya. Berikut tabel 5.1 merupakan ringkasan fungsi
– fungsi terkait dengan sistem persediaan barang jadi pada PT. Madubaru PG
–PS Madukismo beserta dengan penjelasannya :
Tabel 5.1 Ringkasan Fungsi yang Terkait dengan Sistem Persediaan Barang Jadi di PT. Madubaru PG
– PS Madukismo
Fungsi Keterangan
Fungsi Produksi Perusahaan memiliki fungsi produksi yang
dilaksanakan oleh bagian pabrikasi Fungsi Gudang
Fungsi ini dilaksanakan oleh bagian gudang hasil. Fungsi Penjualan
Perusahaan memiliki fungsi ini dan dilaksanakan oleh bagian pemasaran.
Fungsi Administrasi Perusahaan menyelenggarakan administrasi tebu yang
dilaksanakan oleh ATR. Fungsi Akuntansi
Perusahaan memiliki fungsi akuntansi
Sumber : Data Diolah
3. Dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan terkait dengan sistem persediaan barang jadi
yang dilaksanakan oleh perusahaan sebagai berikut : a. Hasil Produksi Gula
Dokumen ini dibuat oleh bagian pabrikasi pada masa produksi atau musim giling. Dokumen ini berisi mengenai jumlah hasil produksi yang
diserahkan bagian pebrikasi ke bagian gudang hasil. Dokumen ini dibuat tiga rangkap yang nantinya diserahkan ke staf gudang hasil dan
staf akuntansi. b. Laporan Produksi Harian
Dokumen ini dibuat oleh staf gudang hasil sebagai laporan yang berisi rekap penerimaan produksi yang diterima dari bagian pabrikasi setiap
harinya. Laporan Produksi Harian dibuat oleh staf gudang hasil hanya pada saat musim giling. Laporan ini nantinya akan diserahkan ke staf
akuntansi.
c. Delivery Order Dokumen ini dibuat oleh bagian pemasaran berdasarkan order dari
pelanggan. Dokumen ini dibuat lima rangkap yang diserahkan ke staf gudang hasil, staf ATR, staf akuntansi, pelanggan dan untuk arsip.
d. Surat Perintah Pengeluaran Barang Dokumen ini dibuat oleh bagian ATR dibuat tiga rangkap, lembar
pertama diserahkan ke bagian gudang sebagai perintah pengeluaran gula dari gudang hasil, lembar kedua diberikan kepada pelanggan dan
lembar ketiga sebagai arsip. e. Surat Jalan Keluar
Surat ini dibuat oleh staf gudang hasil untuk menyerahkan gula kepada pelanggan dengan membandingkan antara DO dan SPPB. Dokumen ini
dibuat sebanyak 3 rangkap. f. Memo
Dokumen ini dibuat oleh staf ATR didistribusikan ke staf gudang hasil sebagai pemberitahuan adanya pembagian status kepemilikan gula yang
ada di gudang. Status kepemilikan yang dimaksud adalah gula milik petani, gula milik pabrik dan gula milik KMT.
g. Daftar Persediaan Gula Dokumen ini dibuat oleh staf gudang hasil untuk mencatat rekap jumlah
persediaan gula yang ada digudang sesuai status kepemilikan dan tahun penggilingannya.
h. Laporan Harian Gudang Gula Laporan ini dibuat oleh staf gudang hasil untuk mencatat rincian jumlah
gula yang ada digudang yang telah dibagi menurut status kepemilikan. i. Rekap Mutasi Pengeluaran Gula
Dokumen ini berisi rekap pengeluaran gula yang ada digudang setiap harimya yang telah diklasifikasikan menurut status kepemilikannya.
Dokumen ini dibuat pada musim giling maupun bukan musim giling. j. Kertas hitung
Kertas hitung merupakan dokumen yang digunakan oleh karyawan rupa-rupa untuk mencatat hasil penghitungan fisik persediaan gula yang
ada digudang. Dokumen ini berupa buku yang diletakkan digudang yang digunakan secara bergantian oleh karyawan rupa-rupa.
Penjelasan mengenai dokumen yang digunakan dalam sistem persediaan barang jadi telah dijelaskan sebelumnya. Berikut tabel 5.2
merupakan ringkasan mengenai dokumen – dokumen yang digunakan
dalam sistem persediaan barang jadi yang digunakan oleh PT.Madubaru PG
–PS Madukismo.
Tabel 5.2 Ringkasan Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG
–PS Madukismo
Dokumen Keterangan
Hasil Produksi Gula Dokumen ini menjelasakan jumlah kuantitas gula yang
diserahkan ke gudang.. Laporan Produksi
Harian Dokumen ini dibuat hanya pada saat masa produksi.
Tabel 5.2 Ringkasan Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG
–PS Madukismo lanjutan.
Dokumen Keterangan
Delivery Order Dokumen ini dibuat bagian pemasaran untuk mencatat
order pelanggan. Surat Perintah
Pengeluaran Barang Dokumen ini dibuat oleh staf ATR dan diberikan ke
staf gudang hasil untuk pengeluaran gula dari gudang. Surat Jalan Keluar
Dokumen ini dibuat oleh staf gudang hasil dan bernomor urut tercetak.
Memo Dokumen ini dibuat staf ATR terkait dengan
pembagian status kepemilikan gula. Daftar Persediaan
Gula Rekapitulasi persediaan gula sesuai status kepemilikan.
Laporan Harian Gudang Gula
Dokumen rincian jumlah gula yang ada digudang sesuai dengan status kepemilikan.
Rekap Mutasi Pengeluaran Gula
Dokumen ini berisi rekapitulasi pengeluaran gula dari gudang.
Kertas Hitung Tidak bernomor urut tercetak.
Sumber : Data Diolah
4. Catatan yang digunakan Catatan yang digunakan terkait dengan sistem persediaan barang jadi yang
dilaksanakan oleh perusahaan antara lain : a. Jurnal Persediaan
Jurnal ini dibuat oleh staf akuntansi pada setiap akhir periode tahun untuk mencatat jumlah persediaan secara keseluruhan baik gula, tetes,
maupun spiritus. b. Rekap Harga Pokok Produk
Catatan ini dibuat oleh staf akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dibuat setiap akhir periode tahun. Rekap harga pokok ini
nantinya dipakai sebagai estimasi harga pokok produk untuk periode yang akan datang.
Penjelasan mengenai catatan yang di gunakan terkait dengan sistem persediaan barang jadi telah di jelaskan sebelumnya. Berikut tabel 5.3
merupakan ringkasan dari catatan yang digunakan dalam sistem persediaan barang jadi di PT.Madubaru PG
– PS Madukismo :
Tabel 5.3 Ringkasan Catatan yang Digunakan dalam Sistem Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo
Catatan Keterangan
Jurnal Persediaan Untuk menjurnal persediaan pada akhir periode.
Rekap Harga Pokok Produk
Menentukan harga pokok produk yang dibuat pada akhir periode dan digunakan sebagai estimasi harga
produk untuk periode yang akan datang.
Sumber : Data Diolah
5. Prosedur yang dilaksanakan oleh perusahaan a. Prosedur penerimaan barang jadi
Prosedur penerimaan barang jadi berlangsung ketika tiba masa produksi. Prosedur ini dimulai dari diterimanya hasil produksi oleh
bagian gudang hasil dari bagian pabrikasi. Bagian pabrikasi membuat dokumen Hasil Produksi Gula HPG sebanyak 3 rangkap yang
nantinya diserahkan pada staf akuntansi, staf gudang hasil dan untuk pengarsipan. Selanjutnya gula diserahkan ke staf gudang hasil bersama
dengan HPG. Selanjutnya gula yang diterima dihitung oleh karyawan rupa-rupa, hasil penghitungan kemudian dibandingkan dengan jumlah
yang tercantum pada HPG dan hasil tersebut digunakan sebagai dasar pencatatan hasil produksi pada Laporan Produksi Harian LPH.
Gula yang diterima gudang tidak seluruhnya dimiliki oleh perusahaan, maka gula tersebut dibagi status kepemilikannya menurut presentase
yang ditentukan oleh perusahaan. Kegiatan pembagian status
kepemilikan ini dimulai dari staf ATR yang menerima rekap bagi hasil dari staf EDP dan timbangan. Berdasarkan rekap bagi hasil tersebut staf
ATR membuat memo yang berisi pembagian gula hasil produksi menurut kepemilikannya. Persediaan gula dalam gudang meliputi gula
milik pabrik, petani dan KMT Kemitraan. Memo yang dibuat selanjutnya didistribusikan ke staf gudang hasil, kemudian staf gudang
hasil membuat laporan harian gudang gula. Laporan tersebut menyajikan
informasi jumlah
kepemilikan gula
menurut kepemilikannya. Laporan Harian Gudang Gula LHGG dilengkapi
dengan Rekap Mutasi Pengeluaran Gula RMPG sehingga masing- masing dibuat 3 lembar. LHGG dan RMPG nantinya akan direkap
dalam Daftar Persediaan Gula DPG. Pembagian status kepemilikan gula ini dilakukan setiap gula selesai diproduksi.
b. Prosedur Penjualan dan Pengeluaran Gula Prosedur penjualan dan pengeluaran gula dari gudang dimulai pada saat
staf gudang hasil menerima DO dari bagian pemasaran atas pesanan pelanggan . Staf ATR juga mendapatkkan tembusan dari DO tersebut,
berdasarkan DO staf ATR membuat surat perintah pengeluaran barang SPPB seta didistribusikan untuk staf gudang hasil. Staf Gudang Hasil
selanjutnya mencocokan DO dengan SPPB lalu mempersiapkan gula untuk dikeluarkan dari gudang. Gula tersebut disiapkan sesuai dengan
pesanan pelanggan. Berdasarkan DO dan SPPB staf gudang hasil membuat rekap atas pengeluaran gula dari gudang. Penjualan kepada
pelanggan biasanya dilakukan dalam jumlah yang cukup besar maka pengambilan gula dilakukan secara bertahap oleh pelanggan. Hal ini
menunjukkan jumlah gula antara DO dan SPPB berbeda selisih ini biasanya disebut dengan titipan DO.
c. Prosedur Penyerahan Gula Prosedur penyerahan gula dilaksanakan setelah gula telah disiapkan
sesuai pesanan dikeluarkan dari gudang. Perusahaan tidak memiliki fungsi pengiriman barang sehingga pelanggan datang langsung ke
gudang untuk mengambil pesanan mereka. Jika tidak datang secara langsung ke gudang pelanggan biasanya menggunakan jasa ekspedisi
untuk mengangkut semua pesanan yang telah siap diambil sesuai perjanjian yang telah disepakati. Ketika kendaraan pelanggan telah
sampai didepan gudang, karyawan borong staf gudang hasil mengangkut dan menumpuk gula yang telah disiapkan sebelumnya.
Kemudian karyawan administrasi staf gudang hasil membuat Surat Jalan Keluar sebagai surat ijin barang keluar dari gudang perusahaan
d. Prosedur penghitungan fisik gula Prosedur penghitungan fisik persediaan dilakukan setiap pergantian
shift . Penghitungan fisik ini dilakukan dengan penghitungan ulang gula
yang ada di gudang. Tata letak persediaan gula dalam gudang disusun berdasarkan petak. Setiap petak terdiri dari tumpukan karungzak gula
baik gula jenis SHS I maupun gula HS II. Karyawan rupa-rupa bertugas untuk menghitung jumlah karungzak yang ditumpuk pada setiap petak.
Hasil Penghitungan fisik yang dilakukan dicatat dalam kertas hitung namun dalam pelaksanaannya belum digunakan secara optimal. Hal ini
terlihat bahwa kertas hitung hanya sebatas catatan sederhana yang tidak bernomor urut tercetak dan penggunanaanya tidak diawasi karena hanya
diletakkan digudang sehingga tidak ada penetapan tanggungjawab pada penggunaannya serta rentan untuk disalahgunakan oleh karyawan
maupun pihak lain yang tidak berkepentingan. e. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk
Pencatatan Harga Pokok Produk HPP dilakukan oleh staf akuntansi setiap akhir periode. Kegiatan ini dilakukan dengan merekap seluruh
produksi yang dihasilkan oleh perusahaan dibandingkan dengan seluruh biaya yang harus dikeluarkan perusahaan pada periode tersebut. Rekap
HPP selanjutnya digunakan sebagai dasar pencatatan jurnal persediaan pada akhir periode.
Penjelasan mengenai prosedur yang terkait dengan sistem persediaan barang jadi di PT. Madubaru PG-PS Madukismo telah
dijelaskan sebelumnya. Berikut tabel 5.4 merupakan ringkasan mengennai prosedur yang terkait dengan sistem persediaan barang jadi PT. Madubaru
PG-PS Madukismo :
Tabel 5.4 Ringkasan Prosedur yang Terkait dalam Sistem Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG
– PS Madukismo
Prosedur Keterangan
Prosedur Penerimaan Barang
Jadi Staf gudang hasil menerima hasil produksi dari bagian
pabrikasi. Prosedur Penjualan
dan Pengeluaran Gula
Staf gudang hasil menerima DO dan SPPB kemudian mengeluarkan gula berdasarkan SPPB.
Prosedur Penyerahan Gula
Pelanggan datang langsung ke gudang dan mengambil gula pesanan.
Prosedur Pengitungan Fisik
Pencatatan hasil penghitungan fisik menggunakan kertas hitung.
Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk
Perusahaan membuat rekap HPP untuk dasar pencatatan jurnal persediaan.
Sumber : Data Diolah
6. Gambaran Bagan Alir Dokumen Sistem Persediaan Barang Jadi yang dilaksanakan oleh PT.Madubaru PG-PS Madukismo.
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Barang Jadi yang Dilaksanakan PT. Madubaru PG-PS Madukismo
Sumber : Data Diolah
2
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Barang Jadi yang Dilaksanakan PT. Madubaru PG-PS Madukismo lanjutan
Sumber : Data Diolah
2
2
1 1
1
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Barang Jadi yang Dilaksanakan PT. Madubaru PG-PS Madukismo lanjutan
Sumber : Data Diolah
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Barang Jadi yang Dilaksanakan PT. Madubaru PG-PS Madukismo lanjutan
Sumber : Data Diolah
Staf Gudang Hasil
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Barang Jadi yang Dilaksanakan PT. Madubaru PG-PS Madukismo lanjutan
Sumber : Data Diolah
7. Pengendalian Internal Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo membangun sebuah sistem
persediaan barang jadi bertujuan untuk mengatur perputaran persediaan barang jadi selain itu perusahaan juga membutuhkan suatu pengendalian
internal untuk sistem yang dilaksanakan tersebut. Berikut meruapakan pengendalian internal dilakukan oleh PT. Madubaru PG-PS Madukismo:
a. Lingkungan pengendalian Lingkungan pengendalian sebagai komponen pengendalian
pertama meliputi faktor-faktor sebagai berikut : 1 Filosophi manajemen dan gaya operasi
PT.Madubaru PG-PS Madukismo tidak memiliki SOP Standar Operating Procedure secara tertulis namun setiap kepala
bagian yang bertindak sebagai manajer memberikan contoh berperilaku etis sehingga karyawan yang berada dibawahnya dapat
mencontoh perilaku tersebut. Untuk itu perusahaan seharusnya menyusun kode etik atau SOP secara formal atau tertulis sehingga
dapat dipahami oleh seluruh karyawan. 2 Komitmen terhadap integritas dan nilai
– nilai etika PT.Madubaru PG-PS Madukismo tergolong perusahaan
yang memiliki karyawan yang banyak sehingga pemimpin perusahaan belum tentu dapat bertemu sapa setiap harinya. Namun
pada waktu tertentu pemimpin perusahaan membuat suatu pertemuan sehingga seluruh karyawan perusahaan dapat berkumpul.
Misalnya dapat dilihat pada awal tahun giling perusahaan biasanya mengadakan ritual kirab, dan ritual yang lainnya.
3 Komitmen terhadap Kompetensi PT.Madubaru PG-PS Madukismo melakukan perekrutan
karyawan dengan cara melalui tes wawancara dan tes secara tertulis. Namun dalam pelaksanaannya proses perekrutan ini belum dapat
dilaksakan secara optimal karena masih banyak ditemukannya praktek-praktek yang sedikit menyimpang. Hal ini dapat dilihat
adanya beberapa karyawan yang masih memiliki hubungan kekerabatan yang masih sangat dekat dan bekerja dalam suatu
bagian. 4 Komite audit dan dewan direksi
PT.Madubaru PG-PS Madukismo memili dewan direksi yang merumuskan tujuan utama perusahaan, namun dalam
pelaksanaannya tidak setiap karyawan perusahaan menjalankan tugas dan wewenangkan sesuai yang diharapkan. Hal ini masih
banyak dilihat bahwa kemungkinan kecurangan masih dapat terjadi dan penyimpangan lainnya.
Untuk meminimalkan
hal tersebut
dewan direksi
membentuk suatu komite audit untuk mengawasi kegiatan operasional perusahaan dan pihak-pihak yang terkait dengan
kegiatan tersebut.
5 Struktur organisasi PT.Madubaru
PG-PS Madukismo
memiliki struktur
organisasi yang menggambarkan pembagian tugas dan wewenang dalam perusahaan dalam rangka mencapai tujuan utama perusahaan.
Pada pelaksanaannya struktur organisasi ini dapat dilakukan pembaharuan sesuai kebutuhan manajemen perusahaan dalam
mencapai tujuan utama perusahaan. 6 Penetapan otoritas dan tanggungjawab
PT.Madubaru PG-PS Madukismo telah memiliki pembagian tugas dan wewenang secara tertulis. Hal ini membantu karyawan
untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai yang telah diinstruksikan. Pembagian tugas dan wewenang ini juga berfungsi
agar tidak ada pelemparan tanggungjawab dari salah satu bagaian ke bagian yang lainnya.
7 Kebijakan dan praktik sumber daya manusia Perusahaan dalam hal ini perlu meninjau kembali proses
perekrutan karyawan sehingga mampu memperoleh karyawan yang berkompeten. PT.Madubaru PG-PS Madukismo telah memberikan
jaminan sosial yang memadai bagi karyawannya serta telah memberikan berbagai pelatihan agar skill atau keahlian karyawan
dapat lebih berkembang.
b. Aktivitas pengendalian Aktivitas pengendalian terhadap persediaan barang jadi yang ada
pada PT.Madubaru PG-PS Madukismo telah dilaksanakan dengan cukup baik hal ini terlihat dari jam jaga karyawan. Jam jaga karyawan
dibagi menjadi 3 shift setiap harinya dengan satu shift berlangsung selama 8 jam. Selain itu pada shift terakhir bagian gudang hasil
melakukan perhitungan ulang dengan cara menimbang ulang sehingga jumlah persediaan yang ada secara fisik maupun tercatat tidak ada
perbedaan atau tidak terdapat selisih. Selain itu dokumen – dokumen
yang digunakan telah memadai meskipun masih ada beberapa dokumen yang belum memiliki nomor urut tercetak. Misalnya pada dokumen
Laporan Harian Gudang Gula dan rekap mutasi pengeluaran gula. Padahal aktivitas tersebut rutin dilakukan oleh perusahaan sehingga
untuk meminimalkan penyimpangan maupun kesalahan dokumen tersebut seharusnya bernomor urut tercetak sehingga dalam
penggunaannya dapat terus diawasi. c. Penaksiran risiko
PT.Madubaru PG-PS Madukismo telah melakukan penaksiran risiko yang mengin terjadi maka perusahaan juga telah mengidentifikasi
pengendalian yang digunakan untuk mengatasi risiko tersebut. Misalnya untuk keamanan persediaan yang ada digudang manajemen membuat
aturan pembagian shift kerja agar persediaan dapat dilindungi 24 jam. Kemungkinan lain terhadap keamanan persediaan jika terjadi bencana
alam perusahaan merancang adanya gudang cadangan agar keamanan dan kondisi persediaan tetap terlindungi.
d. Informasi dan komunikasi PT.Madubaru PG-PS Madukismo telah menyampaikan informasi
terkait dengan sistem persediaan barang jadi kepada pihak lain yang berkaitan. Hal ini dilakukan dengan cara mencatat setiap kegiatan yang
berlangsung dan menyajikan suatu laporan yang tepat sesuai dengan periode yang berjalan. Laporan tersebut nantinya dapat digunakan
sebagai kontrol atas kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh perusahaan. e. Pengawasan
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan diawasi oleh audit internnal sehingga kegiatan yang dilaksanakan jauh dari
penyimpangan yang mungkin dilakukan. Pengawasan tersebut dilakukan degan cara adanya pemeriksaan secara mendadak dan
mengontrol akuntansi pertanggungjawaban yang dilaksanakan oleh setiap bagian.
B. Identifikasi Masalah